Day 01 | Detective AU

171 10 0
                                    

Author's note :

Bagian ini merupakan fanfiction dari game Genshin Impact buatan Mihoyo. Baik karakter, latar, maupun sebagian cerita berasal dari gamenya. Author hanya mengembangkannya dengan imajinasi author.

Tags : Fluff, Modern Teyvat

Happy reading, guys!

-000-

Pria berambut jingga kecoklatan itu menghela napasnya sembari melirik jam tangan di tangan kirinya. Pukul 20.57. Tiga puluh menit sudah berlalu dan ia masih berada di parkiran tempat kerjanya.

Selama ini ia kewalahan karena pekerjaannya sebagai detektif terlalu banyak, sampai-sampai ia hanya punya waktu tidur sebanyak empat jam setiap harinya. Namun, ketika ia punya waktu luang seperti saat ini, ia justru tidak tahu mau melakukan apa.

Terima kasih kepada Lumine Lucette, seorang detektif yang lebih muda dua tahun dari Childe sekaligus rekannya selama tiga bulan ini. Berkat wanita itu, mereka bisa membagi dua kasus-kasus yang ada. Alhasil, Childe pun memiliki waktu luang.

'Apa aku pulang saja ya ? Tapi masih jam segini, di rumah paling aku hanya menonton film lalu tidur.'

Kalau bukan karena ponselnya yang tiba-tiba berdering, Childe mungkin sudah melajukan mobilnya ke rumahya. Daripada berlama-lama di parkiran, pikirnya.

"Yo, Childe. Kau sibuk ?"tanya seseorang di ujung sana, Kaeya. Teman Childe dari jenjang SMA.

"Tidak. Kenapa memangnya ?"

"Mau ikut ke Angel's Share ? Kebetulan ada Diluc, Zhongli, dan Thoma."

"Hah ? Diluc ? Anak itu mau datang ke bar ?"tanya Childe kebingungan. Dari mereka berlima, Diluc adalah orang yang paling anti dengan minuman beralkohol.

"Yah, begitulah. Dia ikut tapi hanya meminum jus ang- Aw! Hei! Jangan memukulku!"

"Pfft, hahah! Aku yakin kau yang memaksanya, Kaeya."

"Semakin ramai semakin seru, bukan ? Jadi ? Kau mau datang atau tidak ?"

"Baiklah, baiklah. Aku ke sana."

"Di ruangan yang biasa, oke ?"

Childe menganggukkan kepalanya meskipun Kaeya tidak bisa melihatnya. Ia lalu menutup telepon, menyalakan mobilnya, dan pergi menuju Angel's Share. Sesampainya di sana, ia segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam bar.

Pria berambut jingga kecoklatan itu terus melangkahkan kakinya menuju ruangan yang dimaksud oleh Kaeya. Setidaknya sampai netranya menangkap sosok wanita yang familiar.

Lumine Lucette.

Wanita berambut pirang itu memakai gaun hitam selutut yang menampilkan bagian punggungnya. Yang ada dipikiran Childe saat melihat Lumine hanya satu. Warna hitam sangat cocok untuk wanita itu. Terlihat elegan dan kuat. Tanpa ia sadari, ia mulai memerhatikan wanita itu.

'Dia minum sendirian sampai mabuk begitu ?'

Meskipun samar, Childe bisa melihat wajah gadis itu memerah karena terlalu banyak minum alkohol. Ia menepis pikirannya ketika melihat seorang pria berambut coklat muda menghampiri rekan kerjanya itu.

'Oh ? Temannya ? Atau mungkin pacarnya ? Baguslah kalau ia tidak sendirian.'

Laki-laki itu duduk di hadapan Lumine. Awalnya mereka terlihat berbincang-bincang, tetapi kemudian laki-laki itu menarik lengan Lumine secara paksa. Melihat hal itu, Childe tidak bisa menerimanya. Meskipun bedebah itu adalah pacar Lumine sekalipun, tidak sepantasnya ia berlaku kasar pada wanitanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ɪʀɪᴅᴇꜱᴄᴇɴᴛ - ᴄʜɪʟᴜᴍɪ ꜱᴜᴍᴍᴇʀ ᴡᴇᴇᴋWhere stories live. Discover now