Part 4.1 • The Truth

507 125 46
                                    

Hi" Selamat Idul Adha bagi yang merayakan 🙏🏻

Well, sebelum baca, tolong komen gimana 3 part awal menurut kalian?

Karena aku membukanya dgn menunjukkan langsung konfliknya, apakah ada yang bingung?

Atau ada yang merasa (ML) Male Leadnya terlalu lemah?

Kalau iya aku punya jawabannya.
Karena ini temanya Bodyguard, jadi aku menguatkan karakter yg jd bodyguardnya dulu, sementara karakter ML harus dibuat lemah utk mengimbangi.

Jadi bagi pembaca yang sukanya sama ML yg selalu berkuasa sejak awal sampai akhir, silakan stop dr part 1. Karena ini bukan bacaan yg kalian cari.
Namun, buat yg bisa menilai yg namanya perkembangan karakter, silakan lanjut. Karena setelah dari sini, baru ditunjukan sisi si ML yg sebenarnya.

Thank u bagi yg mau menelaah dulu sebelum menilai 🙏🏻


🇮🇹🇮🇹🇮🇹

Part 04 • The truth

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 04 • The truth

Satu bulan kemudian.

Sepulangnya Axel ke mansion yang terletak di bagian barat Italia, menjadi kabar besar bagi seluruh pelayannya di mansion. Setelah Axel sempat menunda kepulangannya karena memilih menjalani perawatan agar dirinya bisa segera berjalan normal, walau ternyata semua tak semudah dipikirkannya. Dirinya yang tak tahan dan merindukan tempat yang memiliki banyak kenangan bersama kedua orang tuanya di mansion, membuatnya memutuskan kembali.

Namun, saat ini dirinya tetap masih harus menggunakan kursi roda untuk bergerak, ia tetap bersyukur dan menatap bangunan luas di hadapannya dengan tatapan sendu mengingat kedua orang tuanya yang tiada, walau semua itu tertutupi dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Aroma daun di sekitar pekarangannya seolah menyambut kedatangan sang pemilik tunggal hunian luas itu. Hal tersebut kembali membuat Axel mengenang malam terakhir sebelum ia dan kedua orang tuanya berangkat makan malam, sebagai kepergian terakhir mereka dari mansion.

Roberto telah menyiapkan segala kebutuhan yang diminta Axel. Pria yang dulunya memiliki keangkuhan setiap kali turun dari limosinnya itu, kini harus menunggu Roberto membuka kursi roda untuknya memasuki hunian mewahnya. Namun, hal tersebut tak membuat para pelayan yang bekerja dengan Axel bisa bertingkah sesuka mereka. Bahkan barisan para pelayan kini menunduk patuh tanpa ada yang menunjukan tatapan iba, karena itu adalah perintah langsung dari Axel.

Dia tak ingin dan tak mau ada yang menatapnya kasihan. Baginya, selagi otaknya masih bisa bekerja untuk menjalankan tampuk kejayaan Dante's Corporation, selama itu juga Axel masih bisa menggaji seluruh pekerjanya dengan harga fantastis. Banyak pelayan yang tetap bertahan karena bayaran itu, tetapi ada juga yang tak tahan karena sikap angkuhnya yang selalu menginginkan kesempurnaan disetiap aspek penilaiannya.

My Sexy BodyguardWhere stories live. Discover now