Manik bulat Jake melirik keadaan yang tak jauh disamping mobilnya.
Menatap orang-orang yang saling memukul, menendang, menonjok bahkan tak segan menggunakan senjata tajam semacam pisau belati untuk saling menyerang dan pertahan diri.
Gerakan tubuh orang-orang itu begitu terlatih, yang setiap gerakannya begitu cepat hingga membuat Jake kagum.

Jake ingin kembali bertanya, namun ketukan brutal disampingnya kembali terdengar.
Membuat Minho dengan reflek kembali menutupi kepala Jake dengan selimut.

Minho awalnya masih nampak tenang, mengingat tingkat keamanan mobil begitu tinggi, hingga peluru terkecil pun tak akan bisa menembus kaca mobilnya.
Namun saat Minho melihat orang tersebut mengeluarkan benda kecil ditangannya, yang tak lain adalah laser kaca.
Minho langsung mengeluarkan umpatan marahnya.

"Da-daddy kenapa?" tanya Jake dengan suara bergetar, yang menjelaskan bahwa ia panik dan juga takut.

Pandangan Minho mengedar, ia bisa melihat Rex orang kepercayaan masih yang masih baku hantam diseberang jalan.
Sedangkan Hans dan Leo berada dijalan sebelahnya.

"Jaeyun dengar Daddy..
Daddy minta Jaeyun bersembunyi dibawah sini, menutupi tubuh Jaeyun sampai tidak terlihat?"

Jake menaikkan pandangannya, menatap Minho dengan manik bulatnya yang bergetar takut kala mendengar suara tembakan yang memekakkan telinga.

"Daddy akan keluar, nanti Jaeyun tekan tombol ini saat Daddy sudah keluar.
Ingat langsung tekan ketika Daddy sudah diluar."

Tak ada jawaban berarti dari Jake, Minho justru melihat setetes air mata mengalir dari pelupuk matanya.

"diam, Daddy anggap mengerti."

Minho menurunkan Jake dari pangkuannya, lalu menaruhnya untuk duduk dibagian bawah kaki.

"ingat langsung tekan tombol ini saat Daddy sudah keluar."

Jake mengangguk kaku, membiarkan pipinya basah oleh air mata.
Tak ada isakan dalam tangisnya, namun Minho bisa melihat ada banyak ketakutan dimata tersebut.

Sebelum benar-benar keluar, Minho menyempatkan mengecup sayang kening Jake.

"satu lagi.. setelah Jaeyun sudah menekan tombol ini, Langsung bersembunyi, tutup telinganya dan hitung sampai 60.
Ketika hitungan berakhir, Daddy janji akan kembali memeluk Jaeyun." Tambah Minho, yang dibalas anggukan mengerti oleh Jake.

"good boy." Ujarnya diakhiri dengan senyum hangat, yang malah membuat air mata Jake semakin deras.

Minho menekan tombol disamping kemudi, kemudian bergegas turun.
Mendorong 3 orang yang mengetuk brutal kaca mobilnya, untuk segera menyingkir jauh dari mobilnya.
Sementara ketika pintu tertutup, Jake segera menekan tombol disamping kemudi sesuai yang diarahkan Minho.
Duduk memojok dibagian pijakan kaki, lantas menyembunyikan tubuhnya dengan selimut.
Menekan kuat-kuat kedua telinganya dengan mata terpejam kuat, juga bibir yang terus bergerak tanpa suara menghitung angka 1-60 sesuai yang diminta Minho.
Dalam hati ia terus mendoakan supaya Minho, Rex, Hans, Leo dan para bodyguard yang lainnya tidak terluka parah.

Jaeyun'sWhere stories live. Discover now