Sudah cukup!! Minho beranjak dari kursi kebesarannya, lantas menghampiri Jake yang melompat-lompat girang kala Jongki menautkan tangan kanannya.
Ia berdiri dibelakang tubuh Jake, lantas tanpa banyak kata langsung mengangkat tubuh Jake dan menaruhnya dibahu, layaknya karung beras.
"UGHH!!! DADDY?!!!"
"kita pulang, boy!" ujar Minho dengan suara yang begitu datar, namun mengeluarkan aura yang begitu menyeramkan.
Sampai-sampai Rex dan beberapa bodyguard yang ada diruangan tersebut bergidik ngeri.
Berbeda dengan Jongki yang melirk Minho dengan tawa gelinya.
"kalau saja aku menemukan anak itu lebih dulu."
Rex menoleh cepat, "jika Tuan Lee mendengar, saya tidak yakin nyawa anda akan selamat.
Sekalipun anda kerabat terdekatnya."
Jongki kembali tertawa, ia mendudukkan dirinya dikursi yang didudukinya tadi dengan punggung bersandar.
"perketat penjagaan dimansion-mu Rex, Juga untuk anak itu.
Cepat atau lambat para bajingan tengik itu akan berusaha mencelakakan-nya, saat tau dia menjadi kelemahan Lee."
🌼🌼🌼
"Daddy.. Daddy kenapa?" tanya Jake seraya menangkup wajah Minho, mengusap kerutan dikening juga kedua alis Minho yang nampak menyatu.
"Jeyun buat kesalahan?" tanya Jake menekan kuat pipi Minho, hingga bibir Minho mengerucut.
"Daddy.."
Merasa diabaikan, Jake menarik sebal kedua pipi Minho.
Namun lagi-lagi Jake tak mendapati respon dari Minho.
"Daddy.. Ish! Daddy kenapa?!" rengek Jake seraya memeluk erat leher Minho, menghantuk-hantuk-kan kepalanya ke bahu lebar Minho.
Rex melirik keduanya dari kaca dashboard, mengulas senyum geli melihat bagaimana keruh-nya wajah Minho.
"Tuan besar sedang cemburu." seloroh Rex, yang tentu saja segera dipelototi oleh Minho.
"Rex!"
Sementara Jake kembali menegakkan kepalanya, menatap wajah datar Minho dengan kening berkerut bingung.
"Daddy cemburu??" ujarnya dengan kepala meneleng dan jangan lupakan raut polos-nya, yang seketika membuat Minho menggeram kesal.
Kesal karna ia tak akan bisa mendiamkan Jake lebih lama.
Sudah bucin level maximal sepertinya.
Sementara Jake yang mendengar geraman kesal Minho nampak berjengit kaget, setelahnya lengkung bibirnya menurun sedih.
"Daddy Jeyun nakal ya? Karna tadi Jeyun tidak mendengarkan ucapan Daddy." cicit Jake dengan kepala menunduk dalam.
Part 13
Start from the beginning
