Ketakutannya semakin bertambah kala mendengar suara burung hantu yang seakan berada tepat ditelinga, begitu kencang dan membuatnya semakin ingin menangis.

"Jeyun berani! Jeyun berani! Anak motor,  anak tawuran ngga boleh takut, malu sama muka badboy."

🌼🌼🌼

"Kenap-"

"ntar aja ceritanya, Jeyun lapar Nicho." potong Jake seraya memberikan helm fullface yang tadi dikenakannya.

Nicholas mengambil helm yang disodorkan Jake, lantas menaruhnya diatas badan tangki motor-nya.

"ya udah sana masuk, gue beliin lo bubur dulu.
Muka lo pucet soalnya."

Jake mengangguk seadanya, lantas melangkah lemah memasuki basecamp Levantadors, dimana sudah ada Junho, Jeno, Seon, Asahi dan Jaehyuk yang menunggunya.

"yang lainnya mana?" tanya Jake menarik atensi semuanya.

Junho beranjak dari dudukkannya, meraih lengan Jake dan mendudukkannya diantara tubuhnya dan Jeno.

"lo kabur?"

Jake mengangguk, kemudian detik berikutnya menggeleng.

"makan dulu nih." ujar Nicholas seraya menyerahkan tentengan berisi bubur dan cup teh hangat.

"muka lo pucet banget, Jake." seloroh Haruto yang baru saja datang bersama Yedam, Youngbin dan Minhee.

"gue suapin ya."

Jake mengangguk, membiarkan Junho menyuapi-nya.
Sementara yang lain memerhatikan Jake dalam diam.

"Ko coba jelasin versi lo." minta Seon yang diangguki setuju oleh yang lain.

"gue kebetulan lewatin Jalan Hutan Hansan, abis ketemuan sama Hangyul buat bahas balapan lagi.
Ngeliat orang jongkok pinggir jalan, gue samperin aja.
Eh pas gue samperin ternyata si Jake, ya gue angkut kesini.
Sepanjang jalan gue tanyain juga bocahnya diem aja.
Makanya gue langsung ngabarin kalian tadi." jelas Nicholas.

Jeno melirik Jake yang kini menyandarkan kepalanya dibahunya, menolak sesuap bubur yang disodorkan tepat didepan mulutnya dengan alasan kenyang, kemudian menyesap teh-nya.
Jake membiarkan Nicholas menceritakan lebih dulu.
Ia juga berusaha menghalau rasa pening yang mendera kepalanya.

Jaeyun'sDonde viven las historias. Descúbrelo ahora