Sudah cukup pakaian manly dan badboy-nya berubah menjadi pakaian anak tk yang warna-nya benar-benar cerah dengan berbagai macam karakter lucu.
Sekarang ia juga harus memakai seragam sekolah tk internasional, yang akan menjadi pusat atensi disekolah menegah atas.
Benar-benar tak habis fikir.
"mommy.. Bagaimana kalau Jeyun dimarahi karna seragamnya berbeda."
Raut wajah Suzy menggalak, ia berkacak pinggang selayaknya emak-emak yang marah saat tau bahan pokok melonjak naik.
"siapa yang berani marahi anak Mommy?
Akan Mommy kuliti hidup-hidup nanti."
Sudah Jake katakan berulang kali bukan kalau keluarga ini gila, sadis, kejam, psychopath.
"tak akan ada yang berani mengganggumu, boy.
Daddy sudah mengancam mereka." ujar Minho bangga.
Lagi-lagi Jake hanya bisa mengangguk pasrah.
Yang penting ia bisa keluar mansion sialan itu.
Menghirup udara bebas, walau raganya terkekang rantai emas yang dibuat oleh keluarga Lee.
"Dad bantu Jeyun berpakaian, aku mau membuat susu untuk Jeyun dulu." suruh Suzy.
Minho segera mengangkat tubuh Jake kedalam gendongannya, meminta Rex untuk membawakan seragam Jake kekamar mandi.
Hanya butuh waktu 10 menit, Jake sudah rapih dengan seragamnya dan berbau wangi minyak telon macam bayi.
Minho kembali menggendongnya dan membawanya menuju ruang makan.
Taehyung yang melihat kedatangan Jake, langsung mengambil alih dan didudukkannya dipangkuannya.
Bahkan ia harus rela, ketika ke-11 anak, adik dan sepupu iblis itu mendaratkan banyak kecupan diwajahnya.
Sudah terlalu biasa dan menjadi sangat biasa karna dibiasakan.
"mau berangkat dengan siapa, sayang?" tanya Suzy.
Sembari menyesap susu yang dibuatkan Suzy, kening Jake berkerut dalam.
Otaknya berpikir lamat-lamat, dengan siapa ia harus berangkat ke sekolah.
Pandangannya mengedar kesekeliling dan langsung bersitatap dengan Sunghoon.
"Jeyun berangkat dengan Kak Shoon, boleh?"
Sunghoon mengulas senyum puas, melirik penghuni mansion dengan tatapan mengejek.
"kakak antar."
Jake mengangguk, meletakkan gelas yang isinya sudah tandas keatas meja.
Sedang sekitar bibirnya sedang dilap lembut dengan tisu oleh Jay.
Setelah selesai dilap pun, Jay terus saja menghujam pipinya dengan kecupan gemas, sampai Jake harus menahan kepala Jay dengan bantuan kedua tangannya juga rengekan kesal.
"emang asu si Jay." batin Jake kesal.
🌼🌼🌼
Mungkin Jake akan jadi bahan olok-olokan kalau Jake tidak dikelilingi keluarga Lee.
Jake sadar, bahkan sangat sadar tatapan mencemo'oh beberapa penghuni sekolah padanya.
Ia tidak takut, sungguh!
Tapi kalau banyak yang menatapnya penuh minat, ia juga risih, seperti ditelanjangi padahal ia memakai baju.
Part 6
Start from the beginning
