Rico

239K 1K 8
                                    

   KRIIIIIINGGG!

Bel berdering, tanda usainya sekolah. Aku mengemas barangku dan keluar kelas dengan lunglai,"Apa yang harus kukatakan pada Dian?"Pikirku.

"Hoyyyaaaaa!"

Seseorang memelukku dari belakang, Karina. Karina adalah teman pertamaku di sekolah ini.

    "Apa Kar?"Tanyaku

"Sini bentar deh."Ujarnya

    "Kemana?"

"Ikuttt ajaaa!"

     Lalu, Karina menarik tanganku dan membawaku ke taman sekolah. Disana kulihat seorang lelaki dengan kacamata putihnya, bukan Kak Rico ataupun Dian.

"UDAAAH YAA!"Lalu Karina melesat dengan cepatnya, meninggalkan aku dengan....

    "Namaku Aldhy..kelas 2!"

"Eh, oh.. salam kenal Kak Aldhy."

    "Panggil Aldhy saja..."

"Eh..Aldhy..."

    "Ya... eh, anu ini.."

Aldhy menyodorkan sebuah boneka yang sedang memegang cokelat, berwarna pink.

    "Kamu mau jadi pacarku?"Tanya Aldhy

"Eh...maaf Ka.. eh Aldhy, aku udah punya pacar..."

Aldhy menunduk lemah, wajah polosya terlihat imut sekali. Tapi, apa dia memang polos-

"Uwaaaa!"Teriakku ketika Aldhy menopang pinggangku dan mengangkat daguku.

"Setidaknya berikan aku kenangan indah."Ujarnya

"Tapi, Al-"

Belum selesai aku berbicara, Aldhy melumat bibirku. Dia memainkan lidahku, seolah kita sedang berusaha menyatukan lidah kita.

"Fuh.. ternyata kamu juga mau, apa hanya perasaanku saja?"

Uh, memang tanpa sengaja aku memainkan mulut Aldhy.. Tapi...

"Wah wah wah.."

Kudengar seorang lelaki dari arah belakangku.

"Apa yang dilakukan junior kecil disini?"

KAK RICO!!

    "Ja...jangan sombong mentang-mentang k-kau kelas 3!!"Ujar Aldhy

"HUH!"

Tiba-tiba, Kak Rico menopang pundakku lalu menahan tengkuk leherku.

"Hanya aku yang bisa membuatnya puas."ujarnya

Kak Rico mengecup, mencium, menjilat, lalu melumat bibirku.

"Ah..hmmn..mmm..."Desahku tanpa sengaja.

"Fuuh!"Kak Rico melepaskan bibirnya dari bibirku.

"Aku yakin kau tidak bisa membuatnya mendesah seperti tadi."Ujarnya

    "Aaa..Awas kau!"Lalu Aldhy pergi begitu saja.

"Wah wah wah..."

    "Apaan sih, kak?"

"Ekspresimu seolah mengajak mengulang yang tadi pagi."

Aku tersipu malu,"Aku harus mengatakan tidakk!"Ujarku dalam hati.

"Kak..ak-, akh!!"

Tiba-tiba Kak Rico menaikkan rokku begitu saja,

"Sepertinya kau belum siap."Ujar Kak Rico.

"Ten..tentu saja! UUUUWAA!"

Kak Rico menggendongku paksa, membawaku ke mobilnya. ( Aku tau, Kak Rico memang lebih kaya dari Dian! )

Kak Rico menancap gas dengan begitu cepat, entah kemana.

Tiba-tiba, hawa pantai merasuki diriku... INI MEMANG PANTAI! SHIT!!

"A...Apa-apaan iniii?!!"Teriakku kesal

    "Kita akan bersenang-senang di Villaku."

"Vi..vi..vi.." WHAT?!  Villa cuy! VILLA!

-------

     Yayaya, disinilah aku. Villa Kak Rico, menyantap es krim.

Sial, aku terpedaya mendengar kalimat Villa.

"Mau nonton?" Tanya Kak Rico

    "Aaaaaa..kku...mamma..pul.." ( baca :" aku mau pulang!" )

"Artinya mau ."

Bisa-bisanya aku grogi?!!

Kak Rico menyetel sebuah film, tunggu..

INI FILM BOK*P?!

   "Oooyyyyy!"Protesku

"Kenapa? Mau praktekin?" Canda Kak Rico

   "Ga lah!" MAU! Entah darimana suara hatiku yang mengingatkan betapa nikmatnya tadi pagi. Siallll!!

"Nah, ayo." Kak Rico membopongku ke kamar..

    "Aaa..  aku mau mandi!!"

"Tapi...ah sudahlah..."

Aku harus menenangkan pikiranku, dengan mandi!!

#Mandinya Di Skip Aja :3 #

Aku pun berbalut handuk, hendak mengambil pakaianku lalu mengenakan jubah mandi.

"Loh? Gaada?" Tidak ada satu helai baju yang kulihat di tempat aku menaruh bajuku tadi.

Sekarang aku tau alasan Kak Rico membiarkanku mandi...

------ Next ke 'After Take A Bath' penulis mau mandi duluuu-----

Teach Me-Full of LoveWhere stories live. Discover now