"jadi mau ya panggil dokter."

Mau tak mau Jake menganggukkan kepalanya, Minho yang melihatnya hanya bisa mengulas senyum yang begitu tipis.

"good boy." ujarnya diiringi dengan kecupan singkat dipelipis Jake.

"IIIHHH!!! KOK CIUM-CIUM!!!" semburnya nge gas, seraya mengusap pelipisnya yang bekas dicium Minho.

Suzy meloloskan tawanya, ia mendekati Minho yang menggendong Jake, kemudian berjinjit untuk mendaratkan banyak kecupan dipipi gembilnya.

"MOMMY!!!"

"loh kenapa? Anak bungsu harus banyak dicium-cium, iya ngga Dad."

Minho menganggukkan kepalanya, lantas kembali mengecup bertubi-tubi pipi kiri Jake.

"IHHH!!! JANGAN CIUM-CIUM!!"

🌼🌼🌼

"Mommy.. Temani Jeyun." cicit Jake begitu Minho menurunkan tubuhnya diatas ranjang miliknya.

"Jeyun takut?"

"ya, menurut ngana aja?!!
Gila aja kali gue ditinggal sendiri, setelah adegan yang bikin jiwa gue hampir melayang tadi.
Ntar juga kalau tiba-tiba itu 4 bocah setan ngedatangin kamarnya diem-diem gimana?
Ihh ngga mikir ini emang emak-emak." Gerutu Jake dalam hati.

Jake mengangguk cepat, membiarkan Ibunya membaluri lehernya dengan minyak telon.

"ya udah Mommy temani, tapi sama Daddy juga ya."

"hah???"

Suzy terkikik gemas, ia menjawil ujung hidung Jake lantas menyuruh Minho untuk menggantikan pakaian Jake dengan piyama oneset short (celana pendek diatas dengkul dan lengan pendek) berwarna pink dengan motif print strawberry.

Jake sempat melotot melihat piyama yang dibawa Minho, terlebih ketika melihat bandana berkuping kucing yang warnanya senada dengan warna piyamanya.

"itu maksudnya gue mau dipakai-in itu gitu?!! Eanjrit!! Itu baju cewe!!!!" pekik terkejutnya dalam hati.

Masih dalam keterkejutannya, Minho mengangkat tubuh Jake, menggendongnya menuju kamar mandi.
Ia didudukkan diatas wastafel, lalu hendak dibukakan pakaian-nya.

"d-daddy.. Jeyun buka sendiri aja, Daddy nunggu diluar."

Jaeyun'sWhere stories live. Discover now