Jake menghentak-hentakkan kakinya kesal, Siasatnya benar-benar gagal.

"ya udah ngga keluar, tapi telepon teman Jeyun boleh?"

"no!"

Lubang hidung Jake kembang kempis, ia lantas memutar tubuhnya lalu menutup kasar pintu kamarnya didepan wajah Yeonjun, habis sudah kesabrannya.

"TAHIK LAH!!! UDAH SONO LO PERGI!!"

"PAMAN HYUNSEONG BABIK!!! HIDUP GUE JADI KAGAK JELAS GINI GARA-GARA LO BANGSAT!!
KETEMU GUE, GUE BUNUH LO SUMP-"

DDORR!
PRANG!

Teriakan penuh kekesalan Jake terhenti dikerongkongannya, tubuhnya jatuh meluruh kelantai dengan gemetaran ketika mendengar suara peluru besi beradu dengan pecahan kaca.
Kepalanya perlahan menoleh dan mendapati Yeonjun, Jay, Sunghoon, dan Niki yang menatapnya begitu dingin.

"tau kesalahanmu apa, bocah nakal?"

Kepala Jake mengangguk kaku, wajahnya nampak pucat pasi lantaran shock dengan kejadian barusan.
Seumur hidupnya ia tak pernah berada dalam situasi seperti itu.
Ia memang sering terlibat tawuran, tapi senjata tajam yang digunakan hanya rantai besi, gir motor dan parang.
Namun ini secara live ia harus mendengar suara tembakan yang memekakkan telinga.
Ia benar-benar takut, sampai rasanya untuk bersuarapun tak sanggup.

"Josh bereskan kekacauan ini." perintah Niki yang diangguki patuh oleh Josh.

Jay lebih dulu melangkah menghampiri Jake yang masih terdiam shock.
Ia mengangkat tubuh Jake dan menggendongnya koala.
Ketika dalam gendongan Jay, tangis Jake pecah begitu saja.

"itu akibat yang kau dapatkan kalau kau tak menurut."

🌼🌼🌼

1 jam setelah kejadian tersebut, tubuh Jake terserang demam tinggi.
Efek shock dan perutnya yang sejak siang belum terisi apapun.

Yeonjun segera memanggil Woo dohwan, selaku Dokter kepercayaan Keluarga Lee kemansionnya untuk memeriksa keadaan Jake.
Jake yang kelelahan menangis tertidur dan ia dibaringkan ke ranjang milik Jay, diperiksa oleh Dohwan dan dipasangkan infus.

"kasian sekali makhluk gemas itu tinggal disarang iblis."

Niki berdecak malas, lantas menerima kaleng soda yang dilemparkan Yeonjun padanya.

"Jaeyun lebih pantas tinggal dirumahku bersama Gayoung."

Sunghoon mengeluarkan revolvernya dari belakang punggungnya, menarik pelatuknya dan bersiap untuk menembak Dohwan, dokter kepercayaan Keluarga Lee, yang juga teman dekat Minho.

"wo.. Wo.. Woah santai Hoon, aku hanya bercanda." seloroh Dohwan dengan kedua tangan terangkat keatas.

Jaeyun'sOnde histórias criam vida. Descubra agora