"sebaiknya Tuan muda izin dulu dengan Tuan besar."

Jake menghembuskan nafasnya, merasa tak berhasil membujuk kedua bodyguard-nya.

"kalau ngga boleh keluar, boleh pinjem hp-nya?
Pwease paman, Boleh ya.. Ya.. Ya.." rengeknya.

Jika ia tidak diizinkan keluar, setidaknya ia bisa memberi kabar pada anak-anak Levantadors kalau ia baik-baik saja.
Jake tau seberapa khawatirnya mereka saat ini pasti.

"maaf Tuan muda tidak bisa.."

"aku mohon.." pintanya dengan kelopak mata mengerjap penuh afeksi, supaya salah satu dari kedua bodyguardnya mau membantunya.

"merengek untuk keluar mansion, hmm?"

Tubuh Jake menegang, ia menolehkan kepalanya dan mendapati Yeonjun melangkah menghampirinya dengan tatapan tajamnya.

"bisa jelaskan RM, Mingyu?"

Jake melebarkan matanya, mengkode Rm dan Mingyu dengan gelengan samar.
Namun kodenya tak ditangkap oleh Rm dan Mingyu, keduanya justru menegakkan punggung tegapnya, kemudian menjelaskan rengekan Jake tadi.
Jake menggigit bibir bawahnya resah, namun setelahnya senyumnya terkembang.
Setidaknya salah satu dari para iblis itu harus ada yang berpihak padanya, mungkin Yeonjun bisa ia rayu.

"a-abang..."

Kepala Yeonjun menoleh, menatap Jake yang tengah menundukkan kepalanya seraya memilin ujung kaos yang dikenakannya cemas.

"izinin aku keluar ya, janji aku ngga akan kabur.
Kan ditemani paman Rm sama paman Mingyu juga." pintanya dengan manik bulatnya yang dibuat berkaca-kaca dan jangan lupakan bibirnya yang melengkung sedih.

"mau kabari teman aku, pasti mereka khawatir.
Biar gimanapun mereka udah kayak keluargaku, yang temani aku selepas kepergian Mama Papa." ujarnya memberi alasan.

"janji aku ngga akan kabur, ngga akan nakal, ngga akan ngomong kasar lagi.
Jeyun janji jadi anak baik." tambahnya, seraya memanggil dirinya dengan nama kecilnya dulu untuk membuat Yeonjun luluh.

"ini gue nahan malunya sekabupaten sumpah.
kalau ngga luluh-luluh juga, bener-bener bangsat emang orang-orang disini." keluh Jake dalam hati.

"ngga."

Jake mencoba menahan kekesalannya, pasalnya ia sudah berbicara panjang kali lebar jawabannya hanya seperti itu, memang benar-benar anjim!

"pwease abang.. pwease.."

"tidak ada keluar, Lee Jaeyun."

Jaeyun'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang