Heeseung ✘ Jay ❲ Dorm ❳

Start from the beginning
                                    

Bruk!

Dengan cepat mengikat kedua tangan Jay dengan dasi yang ia kenakan lalu meletakkannya di atas kepala Jay.

"Hey! Hyung! Kau ini apa-apaan!" seperti biasa, Jay pasti akan ngegas. Well, semua orang juga pasti akan berteriak jika di perlakukan seperti itu.

Heeseung bangkit untuk mengunci pintu kamar Jay agar tidak ada yang mengganggunya, untungnya Sunghoon dan Jake sudah berada di kamar mereka.

"Heeseung hyung! Lepaskan!" Jay mencoba membuka ikatan itu dengan menggerakkan tangannya dengan brutal, lalu mencoba menggigit nya.

Tapi Heeseung dengan cepat mencengkram tangan itu hingga kembali ke posisi awal.

"Diam Jay!"

Jay tetap berusaha untuk keluar dari kukungan Heeseung dengan menendang kakinya, tidak terlalu keras sih.

"Kau nakal sekali, hm? Kucing manis." tangan Heeseung yang lainnya mencengkram erat kaki Jay yang menendangnya.

"Aw.... sshh," desis Jay karena Heeseung mencengkram kaki nya terlalu kuat.

"Kalau kau menurut, aku tidak akan kasar pada mu, mengerti?" Jay hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lega karena Heeseung tidak lagi mencengkram kaki dan tangannya. tetapi itu tak bertahan lama karena Heeseung tiba-tiba menciumnya dengan ganas.

"Hmphhh!" mata Jay membulat, kepalanya ia gelengkan agar terlepas dari ciuman Heeseung. Tapi Heeseung mencengkram pipi Jay agar anak itu tidak bisa menggerakkan kepalanya.

Heeseung melumat, menyesap, menjilat bibir plum Jay tapi si park masih menutup rapat bibirnya agar tak ada yang memasukinya. Selintas ide muncul di kepala Heeseung, tangan kanannya dengan jahil menggelitik pinggang Jay hingga membuatnya membuka mulut dan memekik geli. Saat itu lah Heeseung melesakkan lidahnya masuk ke dalam mulut Jay.

"Mhhhh! Nnhhhng!"

Jay terus berontak dan mendorong lidah Heeseung untuk keluar dari mulutnya. Heeseung tak akan kalah dengan itu, dia mulai mengabsen aatu-persatu gigi rapi Jay dan membelai langit-langit mulutnya.

"Hngghh! Ngn─" Jay terus menggeram saat mulutnya di obrak-abrik oleh lelaki gila di atasnya ini.

Jay memejamkan matanya erat, tetesan air keluar dari kelopak matanya. Cukup lama Heeseung mencium Jay sampai sang empunya mulai kehabisan nafas.

Karena Heeseung tak kunjung melepaskan ciumannya, dengan terpaksa Jay menendang perut Heeseung dengan lututnya hingga membuat Heeseung melepaskan pangutan mereka dan memegang perutnya.

Bug!

"Ugh..."

Apakah Jay melukai Heeseung? Persetan dengan itu, dengan rakus Jay menghirup oksigen sebanyak mungkin sampai dadanya naik turun.

"Sebenarnya aku berniat untuk melakukannya secara halus, tapi kau harus di beri pelajaran."

Heeseung dengan cepat menarik handuk yang melilit di pinggang Jay membuat sang empunya memekik terkejut, lalu tangan Heeseung mengusap perut itu dengan sensual.

Jay bergerak tak nyaman karena geli dan gelisah dengan apa yang akan Heeseung lakukan selanjutnya.

Heeseung membuka perlahan celana, boxer hitam dan celana dalamnya. Memperlihatkan penis besar berurat miliknya yang sudah menegang.

Heeseung mengarahkan penisnya kedalan lubang ketat milik Jay, tak lupa mengolesi lotion milik Jay yang berada di dekat sana.

Penis milik Heeseung bersiap masuk, membuka lebar kaki Jay agar tidak menutupi lubang analnya.

Jay Oneshoot [ All X Jay ]Where stories live. Discover now