Love is a Choice (Naruto - NaruSasu)

Start from the beginning
                                    

"Umphh umphh!" Kiba masih berusaha melepaskan bekapan Sasuke, namun terlalu susah mengingat tenaga Sasuke lebih besar darinya.

"Jangan dengarkan Kiba. Kami duluan." Ujar Sasuke datar seperti biasa. Tanpa senyum memang, namun matanya sama sekali tak bisa berbohong.

Naruto masih diam menatap punggung Sasuke. Bahkan Hinata memanggilnya tak ia gubris.

"Naruto!"

"Ah iya," Gagap Naruto. Ia menatap Hinata yang ternyata sudah melepaskan pelukannya.

"Kenapa melamun? Ayo pergi. Aku kesal saat ini!" Ujar Hinata mulai melangkah.

"Hinata. Aku mencintai Sasuke."

Hinata menghentikan langkahnya. Tanpa berbalik ia berujar, "Aku tahu."

"Kedekatan kita membuatnya sakit. Ku mohon-"

"Aku yang lebih dulu kenal denganmu Naruto. Aku yang ada disisimu saat orangtuamu cerai. Dan aku yang datang padamu saat semua teman-teman kita menjauhimu karena Ayahmu bangkrut. Aku-"

"Aku mengerti. Ayo." Datar Naruto kemudian pergi meninggalkan Hinata.

Sedangkan Sasuke dan Kiba yang masih di balik koridor hanya melihat mereka dengan pandangan berbeda. Sasuke dengan wajah datarnya dan Kiba dengan wajah tak percayanya.

"Itu-"

"Seperti yang kau lihat. Aku hanya berusaha mengerti Dobe itu. Tenang saja, aku-"

"Jika dia tidak memilihmu, hentikan. Dan itu terserah padamu, aku hanya mengingatkan." Tukas Kiba kemudian berlalu pergi, meninggalkan Sasuke yang terdiam karena ucapan Kiba.

"Jika pada kau tidak memilihku, ya aku memang harus berhenti. Bukan begitu Dobe?" Sasuke tertawa kecil. Kemudian beranjak mengikuti Kiba yang sudah jauh didepan.

.

.

Sebulan kemudian Naruto dan Sasuke tampak sangat renggang. Bahkan dua hari sekali bertemu saja mereka sangat susah. Membuat orang-orang sekitar menjadi semakin gencar mengganggu Sasuke.

"Oi Tuan muda Uchiha. Berhentilah menjadi pengganggu dihubungan lelaki bangsat dan wanita ular itu, dan mari pergi makan bersamaku. Kemudian kita bisa ke-"

Duagh!

"Dobe!"

"Hentikan!" Sasuke berusaha melepaskan cengkraman Naruto pada Neji, yang mengejeknya barusan.

"Kau brengsek jangan menganggu milikku-"

"Milikmu katamu? Kau bermesraan dan selalu bersama perempuan lain saat bahkan pacarmu didepanmu itu kau masih memanggilnya milikmu?! Kau lah yang sesungguhnya brengsek Tuan Uzumaki yang terhormat!"

Duuagh!

"Dobe!"

Neji memukul keras rahang Naruto saat Naruto lengah karena ucapan Neji.

"Neji kau-"

"Persetan denganmu Sasuke. Aku muak padamu. Kau tau aku menyukaimu namun kau acuh dan malah diperbudak oleh manusia rendahan ini. Lakukan sesuka mu!" Usai meludah darah karena pukulan Naruto pada pipinya tadi, Neji meninggalkan Sasuke yang masih membatu. Ia cukup kaget dengan pernyataan gamblang Neji.

.

.

Saat ini Sasuke tengan mengobati luka di sudut bibir Naruto, keduanya diam tanpa mau membuka suara. Hanya ringisan Naruto yang sesekali terdengar.

"Selesai. Aku akan membuang bekas ini dulu, minum saja dulu ya."

"Sasuke, apa maksudnya yang Neji bilang? Kau tau dia menyukaimu?" Tanya Naruto langsung yang membuat gerakan Sasuke terhenti. Ia menoleh pada Naruto dan kembali duduk disamping Naruto.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Anime Ship (BxB)Where stories live. Discover now