"Jake lo dimana anak bangsat."

Berbeda dengan Junho dan Jeno yang sedari malam Jake hilang, mengerahkan orang suruhannya untuk mencari keberadaan Jake.
Jake sudah dianggapnya sebagai adik, dan orang yang paing berharga lebih dari keluarganya sendiri.
Dan jika terjadi sesuatu dengan Jake, maka Junho dan Jeno tak akan melepaskan orang itu, bahkan ia akan dengan senang hati membunuhnya.

🌼🌼🌼

Jake hanya bisa duduk diam disofa, menyumpah serapahi Minho dan Suzy yang meninggalkan dirinya hanya bersama Jay, Sunghoon dan Niki.
3 orang yang sama menyeramkannya seperti Taehyung.
Ia merasa setiap hembusan nafas yang ia hirup, setiap itu juga masa hidupnya akan berkurang.
Jantungnya jangan ditanya seperti apa, bahkan rasanya mau meledak.
Bahkan tubuhnya sudah mengeluarkan keringat dingin sebesar biji jagung.
Pasalnya sejak ditinggalkan, sejak itu juga Jake hanya duduk diam dipandangi tajam oleh ketiganya.

Bahkan sebelum pergi, Minho lebih dulu memberi pesan pada Niki untuk menahan emosinya supaya alter ego-nya si psychopath berdarah dingin yang bernama Riki tidak mengambil alih tubuhnya dan berakhir menyakiti Jake.

"dek sini." panggil Niki yang langsung membuat emosi Jake yang gampang tersulut langsung melotot kesal.

"DEK? ADEK PALA KAO, GUE LEBIH TUA 2 TAHUN YA."

ketiganya menajamkan pandangannya, Niki menarik kasar tangan Jake dan mengangkat tubuhnya untuk didudukkan dipangkuannya.

"coba diulangi."

Seruan bernada rendah Niki mengalun seram ditelinga Jake, ia meneguk salivanya susah payah lantas menundukkan kepalanya.
Oh ayolah ia anak pemberani, bahkan ketika tawuran saja ia orang yang berada digarda depan dan paling ditakuti.
Tapi kenapa dihadapkan dengan orang-orang dimansion ini nyali-nya jadi menciut.
Aura setiap orang dimansion ini begitu mencekam, menyeramkan dan mendominasi, membuat lawannya tak bisa berkutik ditempat.

"coba diulangi, lee Jaeyun." seru Jay dengan suara yang lebih rendah dan manik mata setajam elang yang membuatnya bergidik ngeri, bahkan ia tanpa sadar memalingkan wajahnya menarik jaket jeans yang dikenakan Niki, menutupi wajahnya untuk berlindung dari tatapan mematikan itu.

Tangan Niki bergerak mengusap belakang kepala Jake, menekan kepala Jake untuk bersandar dengan nyaman didadanya.

"jangan nakal, Dek.
Ngerti kan? Jadi anak baik, kalau ngga mau dapat hukuman." bisik Niki yang dibalas anggukan patah-patah Jake.

Sumpah demi apapun, Jake benar tak bisa membantah orang-orang dimansion ini.
Mereka benar-benar mengerikan dan Jake takut akan itu.

Sunghoon yang sejak tadi diam, menepis tangan Niki.
Mengambil alih tubuh Jake dan mendudukkannya dipangkuannya.

"tidur." ucap Sunghoon mutlak, yang artinya ucapan tersebut tak terbantahkan.

Jake menyumpah serapahi pria yang memeluknya erat, menekan kepalanya masuk lebih dalam kedekapan Sunghoon, lalu dagunya ia sandarkan dipucuk kepala Jake.

"tidur, bocah nakal." tekannya.

Tak ingin mencari masalah lagi, Jake dengan segera memejamkan matanya.
Merasakan usapan-usapan pelan dibelakang kepalanya yang seketika membuatnya mengantuk.
Sejak dulu ia sangat suka diusap lembut kepalanya, karna membuatnya dengan cepat tertidur.
Belum ada 10 menit dengkuran halus Jake terdengar, tangan kirinya jatuh kesamping sisi tubuhnya, sementara tangan kanannya entak sejak kapan sudah terangkat dengan ibu jari yang disesapnya kuat.

Inikah orang yang mengaku manly dan badboy, kalau tertidur saja harus menghisap ibu jari.
Kalau sampai Minhee dan anak Levantdors tau, bukankan Jake akan malu setengah mati.














To be continued..


Laconic 🌼

Jaeyun'sWhere stories live. Discover now