"ia beralasan ingin mengambil minum, tapi aku mengamatinya sejak ia keluar dari kamar dan berjalan mengendap-endap seperti maling."
Minho menundukkan kepalanya, menatap wajah Jake yang bersandar didadanya dengan nyaman, sama sekali tak terusik dengan suara-suara disekitarnya.
"kalian juga sudah menduganya bukan, kalau bocah nakal ini akan terus membuat ulah.
Makanya Dad memperbolehkan kalian menghukumnya, namun tidak melukainya.
Buat dia jera supaya tidak ada niatan lagi untuk kabur."
Semuanya serentak mengangguk patuh, sementara Suzy mengedarkan tatapan tajamnya.
"jangan sampai putra bungsuku mengeluarkan darah sedikitpun, atau kubuat kalian menyesal." peringat Suzy.
Pasalnya senakal-nakalnya kelakuan Jake nanti, ia tetap remaja yang sedari lahir hidupnya normal.
Berbeda dengan putra-putranya yang sedari kecil sudah dipertontonkan adegan berbahaya, juga berdarah-darah.
Bahkan sejak kecil anak-anaknya sudah dilatih keras untuk menghadapi para musuh yang selama hidupnya akan terus menyerangnya.
Mulut Jake terbuka dengan uapan lebar, melepas ibu jari yang disesapnya sejak tadi.
Berganti dengan mengucek kedua matanya, yang langsung ditahan oleh Suzy.
"jangan dikucek, honey.
Nanti matamu akan merah."
Jake perlahan membuka matanya dan saat itu juga ia mendorong dada Minho dengan mata membelalak lebar.
"ba-bagaimana bisa?!!
Turunin gu-"
Ucapannya terhenti begitu iris matanya bersitatap dengan Minho.
"tu-turunin aku, please." pintanya semelas mungkin, sudah cukup malu ia kemarin diperlakukan layaknya bayi dan hari ini ia tak mau itu terjadi.
Status lelaki manly dan badboy-nya akan tercoreng, bahkan sudah tercoreng sejak ia menginjakkan kakinya dimansion terkutuk ini.
"no!" sahut Minho seraya menahan tubuh Jake yang akan bergerak turun.
"please daddy~" rengeknya walau hatinya terus menyumpah serapahi rengekan menjijikkan-nya.
Lagipula mana sudi ia menganggap pria tua dididepannya ini sebagai ayahnya.
Tak mendapat jawaban berarti, ia menolehkan kepalanya pada wanita cantik satu-satunya dimansion ini.
Mengeluarkan jurus mematikan yang selalu membuat anak-anak Levantadors bertekuk lutut dibawahnya dan mengabulkan segala keinginannya.
Part 3
Comenzar desde el principio
