"Kim Sunoo, 15 tahun sepupu mu."
"Kim Daniel, 14 tahun adik Sunoo sepupumu."
"Park Sunghoon, sepupu."
"ck! Park Jay, kembar tak identik Sunghoon, sepupumu."
"K.. Just K, 24 tahun adik your mom."
Jake mengerjapkan matanya, menatap ke-11 nya dengan raut kesal.
Bagaimana bisa mereka memperkenalkan diri begitu singkat, dan apa-apaan dia dijadikan bungsu padahal umur remaja yang bernama Niki, Jungwon, Daniel dan Sunoo usianya terpaut dibawahnya.
"GU-"
sahutan kekesalan Jake terpotong ucapan Minho yang berucap tepat ditelinga kanannya dengan suara rendah namun mendominasi.
"ubah cara bicaramu, Boy.
Aku tak suka ucapan kasar dan tak sopanmu."
Ingin rasanya Jake mencekik pria tua ini, namun apa daya ia tak mungkin bisa.
Belum sampai menyentuh lehernya, mungkin peluru besi pistol langsung bersarang dikepalanya hingga bolong.
"jangan membangkang, karna 1 nyawa orang tak bersalah akan menggantikan kesalahanmu."
Jake menelan salivanya susah payah, yang ia harus lakukan saat ini adalah menurut dan jika ada kesempatan untuk kabur maka ia akan langsung mengambil kesempatan itu untuk lari dari tempat terkutuk ini.
🌼🌼🌼
Setelah perkenalan singkat itu, Jake kembali digendong koala oleh Minho keruang makan.
Sungguh ia merasa tak nyaman, status pria manly juga badboy yang selama ini ia banggakan tak ada artinya.
Bahkan tubuhnya diangkat sana sini kedalam gendongan berbeda-beda orang, seakan kakinya lumpuh dan kinerja kaki yang seharusnya digunakan untuk berjalan tak ada gunanya ditempat ini, ia seperti kehilangan fungsi kakinya.
Bahkan ketika makan pun ia disuapi oleh suzy layaknya bocah sd.
Ia sungguh tak nyaman, tapi ketika ia akan menolak tatapan mata setajam laser sudah menyerangnya dan berakhir ia kehabisan kata-kata.
Umpatan yang ingin ia lontarkan pun tersendat dikerongkongannya, ia hanya bisa menyumpah serapahi seluruh penghuni mansion ini dalam hati, sebab tak akan sanggup menyatakannya secara langsung.
Dulu ketika orang tuanya masih ada, ia tak pernah diperlakukan seperti ini.
Ia hanya diperlakukan selayaknya anak pada umumnya.
Bahagia tentu, bahkan ia biasa bermanja pada orang tuanya, merengek sebagaimana mestinya seorang anak.
Namun tak bertahan lama, sebab diusianya yang menuju 10 tahun orang tuanya meninggal karna kecelakaan.
Ia sendirian, namun selama masa duka itu pamannya mengulurkan Tangannya merawatnya penuh kasih, walau uluran tangannya itu ada maksud lain.
Hanya 1 tahun bertahan dan ia ditelantarkan.
Bermodalkan uang tabungan yang diselipkan adik ibunya, ia bisa menyewa flat kecil yang ia tinggali sampai sekarang.
Juga 3 tahun ia pergunakan waktu senggang sehabis pulang sekolah untuk bekerja part time dikedai tteokppoki milik nenek han.
Ia memang nakal tapi otaknya cerdas, buktinya ia sekolah selama ini dengan bantuan beasiswa.
Dan kenakalannya bertambah kala bertemu dengan Junho yang saat itu menolongnya dari preman2 tua bangka yang memalak uang hasil kerja Jake.
Dan ia diajarkan bela diri oleh Junho yang saat itu sudah bergabung dalam levantadors.
Ia diajarkan balapan untuk mendapat uang besar secara cuma-cuma, yang sampai sekarang ia geluti.
Part 2
Start from the beginning
