"hey honey, sudah bangun."

Sapaannya begitu lembut dan mendayu, mengingatkan Jake akan suara almarhum Ibu-nya. 

"Tan-tante ini ada dimana ya?"

Suaranya bergetar, jelas Jake ketakutan.
Ia memang pemberani diarena balap, juga menjadi garda terdepan ketika tawuran.
Tapi pada dasarnya Jake adalah orang yang mudah takut dan berpikiran macam-macam.
Sikap beraninya hanya untuk tameng dirinya didunia yang kejam ini, supaya tak ada yang berani menganggunya.
Pula sikap beraninya ia keluarkan karna ada anak levantadors yang setia bersamanya.
Jika sendirian seperti ini, sejatinya ia hanya remaja berusia 16 tahun yang masih dalam pencarian jati diri.

"bukan tante tapi Mommy, ini rumah Mommy dan bakalan jadi rumah kamu."

Jake tak mengerti, bahkan ia berusaha melepas genggaman hangat ditangannya karna wanita dewasa didepannya ini menariknya untuk duduk diatas ranjang.

"ma-mau pulang."

"pulang? Kan rumah kamu disini, sayang."

Jake menggelengkan kepalanya, seiring dengan kepalanya yang menggeleng seiring itu juga helaian rambut hitamnya yang sudah agak panjang bergerak kesana-kemari, memberikan kesan gemas dimata wanita dewasa yang memiliki nama lengkap Bae Suzy.

"hey boy, sudah bangun?"

Tatapan Jake beralih, manik ketakutannya berubah galak kala melihat pria dewasa yang menculiknya, yang tak lain adalah Lee Minho.

"LO!!"

"your language, Jaeyun." peringat pria yang berdiri dibelakang tubuh tegap Minho.

Suaranya begitu dingin, sampai secara spontan Jake beringsut bersembunyi dibelakang tubuh Suzy.

"Hyun, kau membuat anak bungsu Mom ketakutan."

"bisa pulangin saya?" tanya Jake memberanikan diri, pasalnya tidak seharusnya Jake berada disini.

Kalaupun ia dijadikan jaminan seharusnya di pekerjakan sebagai pelayan, bukan statusnya berubah menjadi anak dari keluarga ini.

"jadi dia adikku?" seru remaja pria dengan bahu bidang yang nampak kokoh, dengan lesung pipi yang begitu dalam dan tatapannya yang menghunus kearah Jake begitu datar.

"lumayan." timpal pria yang lebih tinggi dengan surai ash grey yang disugarnya kebelakang.

Jake merapatkan tubuhnya kebelakang tubuh Suzy, secara spontan mencengkram lengan dress yang Suzy kenakan.
Merasa takut dengan kedatang pria-pria berwajah datar dan dingin yang raut wajahnya 2x lebih menyeramkan dari raut wajah penuh emosi Junho dan Jeno.
Keberaniannya hilang tak bersisa dan rasanya ia ingin menangis saat ini juga.

Jaeyun'sWhere stories live. Discover now