Kaisar Taxian-Jun dari Kerajaan Sisheng berniat menaklukkan kerajaan di sekitarnya. Dia memiliki sumpah untuk menyatukan daratan Cina, mengikrarkan diri sebagai Kaisar pertama penguasa seluruh negeri.
Suatu hari, Taxian-Jun berangkat ke medan pepera...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MARIGOLD Prolog
"Yang Mulia! Tolong pikirkan lagi keputusan Anda!"
Selir Ketiga Chu menempelkan keningnya pada keramik. Wanita itu menahan napas, menunggu reaksi dari suami yang dia nikahi dua puluh lima tahun lalu masih duduk terdiam di atas takhta, tidak memberikan jawaban.
Balairung yang pada dasarnya sudah dingin, kini bertambah dingin. Ketenangan Raja Huaizui membuat Selir Ketiga Chu menggigil hingga ke tulang-tulangnya.
Tubuh sang selir gemetar saat teringat berita yang dibawakan dayang kepercayaannya pagi tadi. Dayangnya mengatakan bahwa Raja Huaizui ingin mengirimkan Chu Wanning atau yang biasa dikenal sebagai Pangeran Yuheng pada Kaisar Taxian-Jun sebagai bukti ketulusan Kerajaan Wubei untuk tidak mengobarkan peperangan dengan kerajaan Sisheng, bukti dari aliansi serta perdamaian antara dua kerajaan.
Selir Ketiga Chu tidak bisa menahan diri untuk tidak menemui Raja Huaizui setelah berita itu sampai ke telinganya.
Dia sangat tahu apa maksud dari mengirimkan seseorang dari keluarga kerajaan ke kerajaan lain sebagai 'bukti ketulusan'.
Itu artinya ....
Anaknya.
Chu Wanning.
Yuheng akan dijadikan pangeran tawanan.
Yuheng terkunci di kerajaan Sisheng selamanya sebagai simbol perdamaian antar dua kerajaan, menjaga agar peperangan tidak terpecah.
Selir Ketiga Chu sangat paham dan mengerti apa arti simbol perdamaian. Karena dia juga Putri Tawanan, simbol perdamaian yang dikirimkan dari Kerajaan Yi sejak tiga puluh tahun lalu. Dia akhirnya dinikahi Raja Huaizui setelah satu tahun datang ke Wubei, diangkat sebagai Selir Ketiganya.
Selir Ketiga Chu tidak bisa pulang ke kampung halamannya sejak dikirimkan ke Kerajaan Wubei seberapapun dia menginginkannya. Dia terjebak di istana Magnolia yang dihadiahkan Raja Huaizui sebagai hadiah pernikahan mereka.
Selir Ketiga Chu selalu sendirian di istana yang dingin dan ditinggalkan ini, sampai akhirnya dia mengandung kemudian melahirkan Yuheng, seorang bayi laki-laki manis yang kini sudah tumbuh sebagai pria dewasa.
Yuheng selalu berhasil menemani kesepiannya, mengobati kerinduannya terhadap kampung halaman.
Jika Yuheng tidak ada, apa yang bisa Selir Ketiga Chu lakukan?
Terlebih ....
Selir Ketiga Chu tidak ingin anaknya merasakan hal yang sama seperti dirinya. Sudah cukup dia yang tidak bisa keluar dari Kerajaan Wubei dan kembali ke Kerajaan Yi di sepanjang sisa hidupnya. Selir Ketiga Chu tidak ingin anak satu-satunya ikut merasakan hal sama seperti yang dia rasakan.
