#8 Potion Lesson!

2.4K 331 14
                                    

Pagi tiba, setelah sarapan aku berjalan menuju ruang pelajaran ramuan di bawah tanah. Hari ini jadwalnya mengajar kelas 3, 4,dan 5.

"Apakah aku telat?" Tanyaku kepada diri sendiri sambil melihat jam tangan yang aku beli di toko muggle. Aku mempercepat jalanku sampai akhirnya aku sampai didepan kelas.

Anak anak sudah ada disana, mereka sedang bercengkrama, bermain atau apapun itu. Aku menghembuskan nafas panjang, "Oke, hari pertama harus sempurna."

Aku melangkah masuk kedalam kelas, seketika para murid langsung terdiam dan seperti menyambutku dengan bangga. "Selamat pagi, murid." Kataku ketika sampai didepan kelas.

"Pagi!" Jawab para murid kelas 3 serentak.

"Oke, kelas kita mulai." Kataku sambil menulis di papan tulis menggunakan kapur. "Hari ini kita akan belajar cara membuat ramuan cairan penyusut. Bagi siapapun yang meminum ramuan ini akan bisa menyusut. Bahan bahannya ada dibuku kalian halaman 18."

"Professor!" Kata Rose Weasley sambil mengangkat tangannya.

"Ya, Miss Weasley?" Kataku sambil memandangnya.

"Bagaimana jika kita salah membuat ramuan tersebut?" Tanya Rose.

"Jika kita terlalu banyak memasukan lipa tikus atau jus lintah, yang seharusnya warna ramuannya berwarna hijau terang akan menjadi oranye. Dan itu akan menjadi racun yang berbahaya." Jelasku. "Baiklah, mari kita buat! Bagi siapa yang membuat paling cepat dan benar, akan mendapatkan 5 poin untuk asrama pemenang."

Semua murid langsung berteriak senang dan mulai mengerjakan tugas mereka. Aku berjalan mengamati mereka, tiba-tiba ada seorang anak dari Slytherin yang membuli anak satu asramanya.

"Hei, anak Kau Tau Siapa!" Kata Depp  sambil menyodorkan akar Daisy. "Potonglah ini!"

"Kenapa aku harus memotongnya untukmu? Potonglah sendiri!" Kata lawan bicaranya. Setelah ku perhatikan, ternyata anak yang dibully adalah anak yang tak sengaja ku tabrak di Diagon Alley(Scorpius).

"Hei, apa ini ribut?" Tanyaku sambil menghampiri mereka.

"Ini Professor, Depp menyuruhku untuk memotong akar Daisy miliknya. Padahal aku sendiri belum selesai memotong milikku." Jelas anak tersebut.

Aku pun berjalan pergi sembari berkata keras, "Bagi anak yang tidak mau berkerja keras sendiri disini, poin asrama kalian akan saya kurangi 3 poin. Paham?"

"Paham Professor!" Teriak para murid yang fokus pada pekerjaan mereka.

"Dasar tukang ngadu!" Umpat Depp. "Kemarin, 'MY FATHER WILL HERE ABOUT THIS!' sekarang suka Ngadu ke Professor Rylie! Awas aja sampai caper ke Professor Rylie, kita baku hantam!"

"Bodo amat!" Kata anak tersebut. "Kalau aku mau caper, mau suka ama dia, apa urusanmu?"

"Professor Rylie cakep, kagak cocok ama kau! " Kata Depp. "Cocoknya ama aku!"

Scorpius membatin, "Kau kagak tau, dia calon emak gua!"

Setelah sekian lama mereka membuat ramuan tersebut, akhirnya selesai juga. Aku pun mengecek perkerjaan mereka.

Saat mengecek hasil mereka, aku terkejut dengan ramuan yang dikerjakan salah satu anak. Warnanya bukan hijau terang, bukan oranye melainkan berwarna merah darah dan sangat kental.

"Siaoa yang membuat ini?" Tanyaku.

"Delpita Jezz." Sahut anak anak sambil menunjuk anak yang mereka maksud.

"Kenapa bisa merah begini?" Tanyaku.

"Maaf Professor, saat ini kacamata saya rusak dan tak bisa melihat dengan jelas." Jelas Delpita sambil menunjukkan kacamata yang kacanya retak. "Waktunya saya memasukkan kulit Srivelfig tapi sama malah memasukkan Ashpodel."

"Tak mengapa." Kataku sambil mengarahkan tongkatku ke arah kacamata  Delpita. "Oculus Reparo!"

Seketika kacamata yang kacanya retak kembali baru. "Terimakasih Professor." Kata Delpita.

Aku pun lanjut mengecek hasil mereka, akhirnya ada satu anak yang berhasil membuat ramuan dengan baik, yaitu Rose Weasley. "Baiklah, karena Miss Weasley berhasil membuat ramuan penyusut dengan baik dan benar. Maka 5 tambahan poin untuk asrama Gryffindor." Kataku

Anak asrama Gryffindor langsung bersorak gembira, dan bertepuk tangan. "Baiklah, pelajaran ramuan hari ini selesai, dan sampai berjumpa untuk hari berikutnya." Kataku sambil berjalan keluar dari kelas.

Saat berjalan tiba-tiba ada yang menyentuh tanganku. Spontan aku langsung berbalik dan terkejut. "Professor Rylie!" Panggilannya. Ternyata dia adalah anak yang tadi dibully.

"Iya? Ada apa?" Tanyaku.

"Aku Scorpius." Katanya memperkenalkan diri. "Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Oh, jadi kau temannya Albus." Kataku sambil menatapnya sambil tersenyum. "Mau bertanya apa, Scorpius?"

"Bolehkah hari ini ajarkan aku membuat ramuan penyusut dengan baik?" Tanyanya. "Jika ada praktek ramuan, aku bisa mendapat nilai Newt, atau OWl setidaknya."

"Tentu saja." Kataku sambil mencubit pipi Scorpius. "Saat setelah makan malam, datanglah ke ruanganku, akanku ajari kau ramuan dengan baik."

"Terima kasih Professor." Kata Scorpius sambil membungkukkan badannya. "Saya permisi."

Setelah itu Scorpius berjalan pergi, dan aku hanya tersenyum dan berjalan menuju ruanganku.

{Tunggu cerita selanjutnya ya!}

{Maaf jika banyak typo :( }

Hai Reader!!! Buat kalian yang suka dengan cerita ini jangan lupa klik vote yaa!! Dan kalianlah sumber kebahagiaanku di Wattpad!!!!

My Story (Scorpius × Reader × Draco)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora