2nd case: let's play a game

279 73 21
                                    

Seongwoo menghela nafas panjang sebelum melirik ke jam yang berada di dinding ruangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 11.45 PM, nyaris tengah malam dan Seongwoo baru saja menyelesaikan membaca sebagian kasus yang akan dia tangani.

File yang harus dia baca sejujurnya tidak terlalu banyak, mengingat proses investigasi baru akan dimulai saat itu. Setelah jaksa itu meninggal pun, kasus penyalahgunaan obat yang dituduhkan tidak berlangsung lama. Kasus itu ditutup dengan putusan bahwa anak-anak yang terlibat akan mendapatkan perlindungan identitas dan rehabilitasi.

What an easy life for the rich.

Seongwoo sendiri sebenarnya tidak terlalu ambil pusing, mengurus hidupnya sendiri saja dia sudah kesulitan. Dia pikir dengan masuknya dia ke tim penanganan kasus khusus ini dia akan lebih mendapatkan pengakuan dan otomatis membuat karirnya lebih cepat naik.

Sayangnya, nasib orang tidak ada yang tau. Seongwoo berakhir dengan gelar "The Castaway" alias orang terbuang yang ditugaskan untuk penanganan cold case. Sejujurnya sih, Seongwoo tertarik. Dia menyukai pekerjaan ini. Dia berharap dia akan menemukan petunjuk dan bisa memecahkan kasus yang tidak seorangpun bisa pecahkan suatu hari nanti.

"Suatu hari nanti gue pasti bisa. Cukup satu kasus." Gumam Seongwoo, membulatkan tekadnya saat menatap tumpukan berkas di hadapannya.

"Udah mulai stress kah, detektif Ong?"

Seongwoo menoleh, dan mendapati sosok rekannya berdiri tak jauh darinya. Laki-laki itu kelihatan baru datang, masih lengkap dengan jaket dan tas ranselnya. Entah baru pulang dari lapangan atau memang datang ke kantor karena suatu urusan.

Seongwoo terkekeh, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Good luck!"

Seongwoo kembali tersenyum, menunjukkan kepalan tangannya untuk menunjukkan dia semangat tanpa banyak omongan, karena ada beberapa orang yang tertidur tak jauh dari Seongwoo. Bukan pemandangan langka, terutama untuk detektif yang masih single.

Keberuntungan, ya? Seongwoo membutuhkannya. Semoga kali ini keberuntungan ada di pihaknya sehingga kerja kerasnya kali ini membuahkan hasil.

Seongwoo menatap ponselnya, sebuah pesan dari Minhyun masuk. Setelah membaca pesan singkat Minhyun, Seongwoo mengemasi barang-barangnya dan berjalan secepat yang dia bisa untuk menuju ke parkiran.

Mobil SUV hitam milik Minhyun sudah terparkir di sana, dan senyuman di wajah Seongwoo langsung terkembang. Minhyun sudah dua minggu terakhir berada di luar kota, jadi ini adalah hari pertama mereka bertemu setelah dua minggu terpisah.

Minhyun yang melihat sosok Seongwoo mendekat langsung membuka kunci pintu, dan tak lama kemudian pintu terbuka. Seongwoo langsung duduk di kursi yang berada di samping Minhyun, lengkap dengan senyuman indahnya.

"Lama ga ketemu, tuan Hwang." Ucap Seongwoo.

"Lama ga ketemu juga, tuan Ong." Minhyun tersenyum. "Aku mau cium kamu, tapi di sini bukan tempat yang oke kan?"

Seongwoo mengangguk.

"Ayo pulang."

Minhyun tersenyum, kemudian kembali menjalankan mobilnya.

"Aku harap kamu ga capek, karena malam ini, aku rasa aku ga akan biarin kamu tidur. Ada banyak hal yang harus kita obrolin." Ucap Minhyun, lengkap dengan senyuman yang menghiasi wajah rupawannya.

***

"Makan dulu. Nanti habis makan dilanjut lagi kerjanya."

Seongwoo menoleh, mendapati sosok kekasihnya yang tengah menyiapkan beberapa piring berisi makanan di meja. Seongwoo tersenyum, kemudian berpindah dari tempat kerjanya ke meja makan, membantu Minhyun menyiapkan makan malam.

The Scammer [OngHwang]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt