13. Melihat dan Mengenal ⛸️

Start from the beginning
                                    

Lelaki itu benar-benar terkejut melihat Ji-Han yang duduk dengan pakaian putihnya yang tampak kotor dan juga kulitnya yang tampak sedikit memucat meski tak terlalu tampak, namun Heeseung menyadari itu.

Heeseung meraih kedua lengan Ji-Han yang terasa sedikit basah dan berniat membantunya untuk berdiri, namun tangan Ji-Han dengan lembut mencegah Heeseung untuk berdiri dan Heeseung yang mengertipun langsung melepaskan tangannya dan menatap mata cokelat itu dengan tanya.

" Kamu harus ke UKS." Perintah lelaki itu dengan nada bicara yang rendah.

Perempuan itu menggeleng sebagai jawaban. Ia tak ingin berada di uks, pasti pihak sekolah akan melaporkan kehadirannya disana kepada ibunya dan yang pasti akan menambah masalah tentu luka.

" Kakak bantu." lagi-lagi lelaki itu mengeluarkan suaranya yang terdengar tertahan.

" Aku nggak mau." Balas Ji-Han dengan menunduk, karena jujur ia tidak nyaman harus seperti ini. Jujur ia sendiri merasa tidak enak dengan Heeseung yang harus meninggalkan jam pelajarannya.
Sebenarnya jika ia ingin Heeseung kembali melanjutkan kelasnya ia akan pergi menuruti Heeseung untuk istirahat di Uks, namun ia tak mau itu terjadi.

Heeseung bangkit dari tumpuan lututnya dan membantu Ji-Han berdiri dengan perlahan karena ia melihat luka di lutut perempuan itu. Tanpa bicara Heeseung membantunya melangkah yang langsung di lepaskan perlahan oleh Ji-Han karena ia merasa berlebihan.

Melihat itu lelaki pemilik mata bulat itu menggantinya dengan memegang pergelangan tangan kecil itu ke dalam tangan besarnya dan kembali melangkah dengan pelan menuju pintu keluar.
Melihat Heeseung yang melangkah tanpa bicara membuat Ji-Han menghentikan langkahnya yang langsung diikuti oleh pria itu. Mata besarnya dengan ragu menatap Heeseung yang tampak mengerutkan dahinya.

" Aku tidak mau ke sana."

Heeseung membalasnya dengan diam dan ia kembali melangkah yang harus diikuti dengan Ji-Han yang berjalan dengan pelan karena lututnya terasa perih, namun ia tahan karena ia tak ingin Heeseung tahu dan merepotkan lelaki itu.

" Aku tahu." Jawab Heeseung sembari menghentikan langkahnya dan memegangi pundak kanan perempuan itu.
Heeseung tahu jika perempuan kecil itu menahan perih lukanya yang terkena hembusan angin.

Perempuan itu menatap Heeseung yang dibalas Heeseung dengan anggukan seolah mengatakan bahwa tidak apa-apa, melihat itu Ji-Han kembali menunduk dan hanya diam meski sebenarnya ia ingin bertanya jika lelaki itu akan membawanya kemana jika ia tahu bahwa Ji-Han tak mau ke uks.
Jangan saja Heeseung mengantarkannya ke kelas, ia tidak ingin semua melihat keadaan kacaunya yang pasti membuat mereka senang dan tentu saja itu sangat berlaku untuk Sunghoon yang untungnya tak ikut dengan Aera tadi.

" Kita pulang aja."








___________________⛸️⛸️⛸️_________________






" Kak."

Suara kecil membuat Heeseung mengalihkan tatapannya dari ponsel yang baru saja ia mainkan, sekarang ia menatap Ji-Han yang duduk di atas ranjang dengan Heeseung yang duduk di meja belajar yang sedikit berjarak dengan perempuan itu.

" Hmm? "

Ji-Han melirik jam pada nakasnya dan membenarkan rambutnya dengan tatapan yang kembali menuju lelaki itu dengan tatapan sendunya.

" Kembalilah ke sekolah." Pinta Ji-Han dengan suara pelan. Perempuan itu merasa tidak enak perihal lelaki itu meninggalkan sekolah karena mengantarnya dan lagi Heeseung menunggunya disini. Padahal bisa dikatakan ia baik-baik saja.
Perlakuan Aera yang seperti ini sudah biasa terjadi padanya, walau sakit tapi ia tidak ingin jauh merepotkan.

Realizing of love // Park Sunghoon Where stories live. Discover now