13.🐈🐈🐈🐈🐈

Mulai dari awal
                                    

Padahal hanya berjuang untuk minum obat saja, tapi reaksinya benar-benar luar biasa menggelikan. Jungkook jadi tertawa sendiri, kemudian menciumi kening Jimin sambil mengusap-usap punggungnya. "Ya ampun, sayang ... Lagi sakit aja masih bisa bikin gemes."

"Hng, kakak kerja pergi gak?" tanya Jimin. Tangannya bergerak mengalung di leher Jungkook-- sambil mendongak dan menunjukkan bola mata yang berlinang.

Jungkook merunduk untuk mencium ujung hidung Jimin yang memerah. "Engga, hari ini di rumah aja nemenin kamu. Sekarang istirahat lagi aja, ya?"

"Iya," Jimin mengangguk setuju, dia merasa tubuhnya sedang tidak beres. Tidak enak di sana-sini dan hidungnya gatal, pokoknya hanya ingin berbaring bersama Jungkook.

.
.
.
.

Kris dengar jika tiga meow sedang sakit, meski tidak parah dan masih bisa diurus sendiri di rumah-- kecuali Seokjin yang sekalian di bawa ke lab, tapi tetap saja Kris merasa khawatir. Hoseok adalah meow paling aktif, pokonya tidak bisa diam baik dalam wujud kucing maupun manusia.

Agak sulit mengontrolnya untuk tidak kelelahan karena Kris tidak dua puluh empat jam bersamanya, saat ini karena Seokjin berisitirahat di ruangan lain maka Hoseok bermain sendiri. Sesekali Kris datang untuk melihatnya yang anteng bermain meski sendirian, setelah itu kembali bekerja.

Sampai jam kerja Kris selesai, akhirnya dia benar-benar bisa menemui Hoseok di ruangannya. "Sayang?"

"Iya?" Hoseok berseru ketika mendengar suara Kris. Posisinya sedang duduk di pojok ruangan sambil memeluk boneka pinguin, anehnya dia tidak langsung berlari ke arah Kris seperti biasanya.

Kris jadi heran, "Maaf ya lama, bete gak main sendirian?"

Hoseok tersenyum ketika Kris datang menghampirinya, kemudian menggelengkan kepalanya, "Bete, tapi udah engga ..."

"Kita pulang, yuk?" Kris pertama-tama melepaskan boneka pinguin di tangan Hoseok, lalu menyelipkan kedua tangannya di bawah ketiak Hoseok untuk membantunya berdiri.

"Uh ..." Hoseok ternyata malah limbung dan segera Kris tangkap dalam dekapan erat.

"Kenapa? Kok lemes gitu?" Kris menahan bobot tubuh Hoseok menggunakan satu tangan, sementara tangan lainnya mengecek suhu tubuh Hoseok.

Lebih hangat dari biasanya, pantas dia lemas. Kris sudah mewanti-wanti hal ini ternyata malah terjadi juga. Dia segera menggendong Hoseok dan membawanya ke ruang pemeriksaan.

Tidak lama kemudian ada yang masuk, ternyata itu adalah profesor Jackson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama kemudian ada yang masuk, ternyata itu adalah profesor Jackson. Beliau terkejut melihat Hoseok terbaring di atas brangkar. "Loh, kenapa ini?"

Kris menoleh sebentar, "Oh, profesor ... Hoseok demam, jadi saya periksa dulu di sini sebelum di bawa pulang."

Hoseok berbinar ketika melihat Jackson menghampirinya, "Ayah!"

"Kenapa harus ikut sakit juga, sih ... Kasian. Hoseok mulai sekarang jangan kelelahan, ya? Harus nurut sama kakak Kris biar cepet sembuh, okay?" Nasihat Jackson sambil mengusap telinga kucing berbulu oranye yang lunglai lemas di atas kepala Hoseok.

"Kita periksa kamu dulu abis itu pulang terus istirahat," sambung Kris sambil senyum manis.

Hoseok bergumam lemas, pasrah ketika Kris yang melakukan pemeriksaan.

Melihat wajah Hoseok yang tidak cerah seperti kemarin membuat hati Kris sedikit tercubit, dia terbiasa melihat Hoseok super aktif dan berisik, dan melihatnya terbaring lemah begini malah membuatnya sangat khawatir. Setelah diperiksa pun Hoseok ternyata hanya demam biasa, tapi tetap membuat Kris merasa bersalah.

"Kakak Kris ... Mau pulang," pinta Hoseok.

Kris tersenyum hangat, lalu menyimpan semua peralatan yang baru dia gunakan untuk memeriksa keadaan Hoseok. "Iya, kita pulang sekarang. Ayo, sini gendong lagi."

Senyum cerah Hoseok terbit ketika melihat punggung kokoh Kris, sangat siap untuk menggendongnya dan Hoseok dengan senang hati menjatuhkan tubuhnya di atas punggung Kris. Memeluk lehernya erat dan menyimpan kepalanya yang berkunang-kunang di atas bahu Kris. "Legoooo~ dadah, ayah!"

Masih sempat melambaikan tangan ke arah Jackson ketika dia digendong kemudian dibawa keluar dari ruangan.

.
.
.
.

TBC

Pendek banget hehe, maaf yaa
Moment para meow sakit sudah lunas yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The MeowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang