38. How Fast The Night Changes

Começar do início
                                    

"..."

"Jadi, kamu mau, kan?"

Ada jeda yang sempat tercipta sebelum Chaeyoung mengangguk pelan.

***

Seperti apa yang telah direncanakan sebelumnya, Jaehyun, Chaeyoung dan Rion berangkat ke rumah orang tua Jaehyun pukul empat sore.

Chaeyoung sempat menebak kalau, kediaman orang tua Jaehyun pasti berada di luar Seoul atau mungkin di luar negeri—mengingat laki-laki itu telah putus hubungan sejak kelas dua SMA. Tapi, siapa yang menyangka kalau rumah orang tua Jaehyun tidak jauh dari tower apartemen Chaeyoung.

Gila.

Bagaimana bisa Jaehyun tidak pernah mengunjungi kedua orang tuanya meski mereka hidup di satu kota yang sama? Masalah apa yang terjadi di keluar Jung sampai-sampai Jaehyun berbuat seperti ini?

"Ayo, turun," ajak Jaehyun setelah mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah bertingkat dua yang asri.

Sambil menggendong Rion, Chaeyoung berjalan mengikuti arahan Jaehyun menuju pagar hitam yang menjulang.

Meski sedikit ragu, Jaehyun mencoba memasukan password pintu pagar rumahnya dan ternyata berhasil. Password tersebut belum diganti bahkan setelah bertahun-tahun blamanya

Detik ini adalah pertama kalinya bagi Jaehyun untuk menginjakkan kaki di rumah ini lagi. Setelah bertahun-tahun menghilang dan berjanji untuk tidak akan pernah kembali, di sinilah ia sekarang; di depan pintu coklat yang bergitu familiar.

Tangan Jaehyun bergerak cepat memasukan password pintu rumahnya, dan lagi-lagi pintu itu terbuka secara otomatis.

"Ibu kamu tinggal sendirian?" tanya Chaeyoung saat mereka sudah masuk ke dalam rumah yang ternyata begitu sepi.

"Dia tinggal dengan Ayah. Tapi, kata Kak Mino Ayah sedang di luar negeri."

"Lalu adik atau kakak kamu dimana?"

"Chaeyoung, aku anak tunggal." Jaehyun tertawa kecil. "Ayo, kalau belum berubah kamar ibuku ada di lantai dua," ajak Jaehyun dan laki-laki itu pun berjalan satu langkah di depan.

Chaeyoung menatap dalam punggung lebar di hadapannya. Selama ini, Chaeyoung merasa sudah cukup mengenal Jaehyun tapi, hanya dengan mendengar fakta kalau Jaehyun adalah anak tunggal menyadarkan Chaeyoung kalau ternyata banyak sekali hal yang ia tidak ketahui mengenai Jaehyun.

Jaehyun dan Chaeyoung beru saja sampai di dekat tangga, saat sebuah suara berat terdengar.

"Lihat siapa yang datang." Jung Gunho menatap lurus dari ujung tangga yang lain dari Jaehyun dan Chaeyoung menatap lurus.

"Siapa dia?" tanya Chaeyoung sambil berbisik.

"Ayahku," jawab Jaehyun tanpa mengalihkan pandangan dari Gunho yang berjalan perlahan-lahan menuruni tangga. Tangan Jaehyun kemudian mencari tangan Chaeyoung dan menggenggamnya erat.

"Masih berani kamu menginjakan kaki di rumah ini?" tanya Gunho sambil menuruni satu persatu anak tangga.

"Saya ke sini untuk menjenguk Ibu."

Gunho mendengus. "Apa aku tidak salah dengar? Ibu? Kamu masih menganggapnya sebagai ibu, setelah kamu pergi begitu saja bertahun-tahun yang lalu?"

"Selamanya, Ibu akan tetap menjadi Ibu saya," jawab Jaehyun tegas.

Mata Gunho yang sejak tadi hanya tertuju pada Jaehyun mulai teralih pada perempuan cantik yang sedang menggendong anak laki-laki bertopi kuning.

Chaeyoung buru-buru membungkuk untuk memberi salam. "Selamat pagi, saya Park Chaeyoung."

My Valentines ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora