02. What's Wrong With 'F'?

Start from the beginning
                                        

***

Sekarang mari kembali kepada Hyunjin yang tengah sibuk memandangi layar laptopnya dengan serius, bahkan hampir tidak berkedip. Ia tengah mencari tau keberadaan Felix saat ini. Ia tau bahwa Felix bisa masuk ke SMA nya dengan jalur beasiswa, sehingga Hyunjin bisa dengan mudah mencari tau latar belakang Felix dengan berbekal situs web online yang berisi data-data murid yang masuk SMA jalur beasiswa.

"Lee Felix..." Hyunjin menggumam sambil mengetikkan nama 'Lee Felix' di kolom pencarian. Setelah beberapa saat memuat, akhirnya tabel yang berisi data-data tentang Lee Felix muncul. Segera saja Hyunjin men-screenshoot halaman tersebut, kemudian memindahkannya kedalam ponsel.

"Dia ini pandai... Tapi sayang sekali, dia sampai membahayakan nyawa orang lain karena cinta buta nya. Memang benar kata orang, seseorang yang pandai dalam akademik pasti bodoh dalam hal percintaan." Ujar Hyunjin saat membaca data-data milik Felix, yang mencantumkan hasil nilai-nilai akademik Felix semasa sekolah, yang membuat dirinya berhasil diterima di SMA berkelas itu dengan jalur beasiswa.

Nilai rata-rata nya adalah 9. Felix itu pintar, terbukti ia selalu mendapatkan nilai di atas standar. Hyunjin sendiri mengakui hal itu. Nilai akademik nya sendiri semasa sekolah tidak sebagus milik Felix.

"Ah, yang penting aku tidak pernah terlibat sebuah kasus yang parah."

Hyunjin lalu mematikan laptopnya, kemudian mengantongi ponselnya kedalam saku celana. Ia bergegas pergi untuk mencari keberadaan Lee Felix.

Sejujurnya, Hyunjin dengan sangat semangat untuk menyelesaikan kasus ini bukan hanya karena kasusnya memang diserahkan padanya. Tetapi karena ada satu alasan lain.

Seungmin. Dia adalah cinta pertama Hyunjin. Meskipun Hyunjin tau Seungmin sudah memiliki tunangan, perasaannya tidak pernah berubah. Dan mungkin juga tidak akan pernah, sebab Seungmin sangatlah memikat Hyunjin. Dirinya tidak bisa melepaskan pandangan dari Seungmin walau hanya satu detik. Seungmin benar-benar istimewa di matanya.

Siapapun orang yang berani melukai Seungmin, Hyunjin tidak akan pernah mengampuni nya, walau jika orang itu adalah dirinya sendiri.

***

"Aku... Aku akan menyerahkan diri." Terdengar seorang pria berbicara sembari menatap keluar jendela, dengan nada yang serius tanpa adanya unsur candaan.

"Kau gila?! Untuk apa menyerahkan diri ke penjara jika kau sendiri tidak bersalah?! Sudah cukup kau memalsukan segala bukti untuk melindunginya, tidak perlu menyerahkan diri segala." Minho berujar kesal, menatap punggung sempit sang adik yang tengah membelakangi dirinya.

"Tapi, pada akhirnya aku juga pasti akan ditangkap. Semua bukti mengarah kepadaku. Aku dengar kasus nya mulai diurus kembali. Mereka akan menemukan aku, mereka pasti bisa menemukan aku." Pria itu berbalik badan menghadap sang Kakak, kemudian menatapnya dengan lekat.

"Tidak ada gunanya aku bersembunyi. Mereka semua pasti akan menemukan aku."

"Kalau begitu, ayo kita pergi dari sini. Kita pergi ke tempat yang jauh, dengan begitu, polisi dan jaksa payah itu tidak akan bisa menemukan mu."

Felix menggeleng mendengar penuturan sang Kakak. Ia kemudian duduk diatas kasur, lalu membuka laci meja yang terletak didekat nya. Tangannya terulur untuk mengambil sebuah pigura yang berisikan foto dua orang anak laki-laki yang tengah bermain bersama.

Stultus || hyunlix [END]Where stories live. Discover now