"Tapi, kenapa kau malah masih terus tertidur? Kau bahkan melewatkan hari yang kita tunggu-tunggu sejak dulu..."
Chan kembali menatap Seungmin, tangannya terulur perlahan, mengelus lembut kepala Seungmin yang terbalut oleh kain perban, "Cepatlah bangun. Aku merindukanmu..."
Tok tok...
Suara ketukan pintu terdengar, mengalihkan atensi Chan yang tengah fokus memandangi Seungmin. Ia segera saja mengusap air matanya, kemudian berdiri dan menoleh kebelakang, guna mengetahui siapa yang datang.
"Apa aku mengganggu?"
"Tidak sama sekali. Masuklah."
Chan mempersilakan orang itu masuk, kemudian menutup kembali pintu ruangan.
"Bagaimana kondisinya?"
"Cukup... buruk. Dokter bilang, dia akan mengalami koma berkepanjangan. Luka dikepala nya sangat parah, mungkin itulah penyebab ia masih belum sadar sampai sekarang."
Han Jisung menatap Seungmin dengan sendu sembari mendengarkan penjelasan Chan. Ia menatap perban yang membalut luka di kepala Seungmin dengan miris. "Ini pasti sangat sakit..."
Han, dia adalah teman akrab Seungmin sejak masa sekolah. Setelah mengetahui kabar tentang tragedi yang menimpa Seungmin, Han segera datang ke rumah sakit untuk menengok sahabatnya. Setiap minggu ia selalu menyempatkan diri untuk datang kesini, sekalian menanyakan bagaimana perkembangan kondisi Seungmin.
Sama seperti Chan, Han juga tidak menyangka hal ini akan menimpa sahabatnya. Sebenarnya, siapa orang jahat yang dengan tega nya melakukan hal kejam semacam ini? Apa salah Seungmin? Setau Han, selama ini Seungmin tidak pernah terlibat konflik dengan siapapun itu. Kalau memang iya, Han pasti tau, sebab segala seluk-beluk kisah dan latar belakang Seungmin, Han tau segalanya.
"Lalu, bagaimana dengan pihak kepolisian? Ini sudah satu bulan lebih, apa pelakunya belum juga ditemukan?" Tanyanya.
Chan menggeleng lesu, "Belum. Aku juga tidak mengerti mengapa mereka tidak segera memproses kasus ini." Ujarnya.
"Kau tidak mengajukan protes?"
"Tidak..."
"Bodoh. Pantas saja."
Chan mengerutkan dahi sembari menatap Han, sementara yang ditatap hanya membalas dengan memasang wajah kesal nya.
"Seharusnya kau mengajukan protes! Kalau sudah begitu, pihak kepolisian baru akan segera memproses kasusnya agar cepat selesai, dan otomatis pelakunya juga akan cepat ditemukan! Kau ini tidak mau pelaku dibalik percobaan pembunuhan tunangan mu ditangkap apa bagaimana?" Ujar Han, gemas pada Chan. Sementara itu, Chan hanya menghela nafas, "Maaf. Aku terlalu sibuk disini, sampai melupakan bahwa ada hal lain yang lebih penting."
Han menatap malas Chan yang sedang memandangi Seungmin.
"Ya sudah, biar aku yang mengajukan protes dan laporan ulang. Kau disini saja." Jisung segera mengambil kembali tas ranselnya yang memang tadi sempat ia taruh di meja, kemudian menggendongnya kembali.
"Terimakasih, Han." Ujar Chan, kemudian tersenyum. Han membalas dengan hal yang sama, kemudian membuka pintu ruangan perlahan, setelahnya pergi darisana untuk pergi menuju kantor polisi.
YOU ARE READING
Stultus || hyunlix [END]
Fanfictionstultus meaning: stupid (in english) Cinta itu membuatmu bodoh. Contohnya seperti Felix yang rela menyakiti orang lain demi menyelamatkan Hyunjin, yang padahal tidak menaruh kembali perasaan yang sama kepadanya ㅡseperti Felix yang sangat mencintai H...
02. What's Wrong With 'F'?
Start from the beginning
![Stultus || hyunlix [END]](https://img.wattpad.com/cover/275528086-64-k395421.jpg)