Gabutnya Tuan Muda

Mulai dari awal
                                    

Wonyoung: Naik pesawat? Mau kemana nih?

Mara: Naik pesawat?
Mara: Ruru mau ke rumah?

Haruto: Iya...
Haruto: Sehari doang.

Mara: Ngomong dong
Mara: Gak usah pesen tiket
Mara: Bareng aja. Yang lain ikut juga?

Haruto: Kamu udah beli tiket?

Mara: Nggak
Mara: Bukan beli tiket
Mara: Pesawatnya udah ada

Wonyoung: Gue dapet izin
Wonyoung: Kata Mamah, Kalo ada Mara gak apa-apa. Anjir sepercaya itu emak gue sama Mara

Jeongwoo: Mama gue malah bilang, "Beli oleh-oleh ya, Mas."
Jeongwoo: Dia gak tau anaknya mau dijadiin tumbal pesugihan.

Dera: Gue juga diizinin
Dera: Kalo sama Mara, mamah percaya. Mara emang muka-muka mudah mempercayai orang tua.

Haruto: Kok bisa emak lo pada kenal sama Mara?

Haruto menghela nafasnya, membiarkan grup yang awalnya berisi tiga orang, kini menjadi dua kali lipatnya. Remaja itu memilih untuk segera menghubungi kepala asisten di rumahnya.

"Selamat malam, Tuan muda..."

"Pak gak usah pesen tiekt pesawat. Tapi nanti tolong jemput di bandara ya. Saya sama temen-temen, sekitar 6 orang."

"Baik Tuan Muda. Kira-kira sampai jam berapa?"

"Saya kurang tau, soalnya mau naik jet pribadi keluarga Nakamoto. Coba Bapak cari info ke keluarga Nakamoto."

"Baik Tuan Muda, akan saya konfirmasi kepada keluarga Nakamoto."

"Makasih ya, Pak...."

💃

"Sultan kalo gabut kayak gini ya?" tanya Jeongwoo saat mereka sudah tiba di Bandara. Matahari bahkan belum terbit seutuhnya.

"Ayok," ajak Haruto kepada teman-temannya.

"Gue baru tau ada ruang tunggu privat di bandara..." gumam Jisung. "Kelas VVIP lagi."

Jisung, Wonyoung, Dera dan Jeongwoo sudah  seperti orang dongo. Mulut mereka sesekali membulat karena terperangah. Berbeda dengan Haruto dan Mara yang berjalan lebih dulu di depan keempat temannya.

"Anjim! Jet pribadi?" umpat Jeongwoo. "Ini jet pribadi kaya punya Syahrini itu kan?"

"Yang disewain sama suaminya Bunda Maya itu bukan sih?" saut Dera yang sudah satu frekuensi dengan Jeongwoo.

"Ayok naik," ajak Mara. "Aman kok, gak ada orang asing. Cuma ada beberapa asisten aku aja."

"Ra, ini sewa jet pribadi berapa?" tanya Wonyoung yang sudah seperti orang dongo karena sedari tadi mangap terus.

"Yakali nyewa, namanya aja jet pribadi. Ya punya pribadi laaah..." saut Haruto yang sudah santai duduk.

"Ini punya lo, Ra?"

"Bukan..." jawab Dera dan langsung mendapatkan toyoran dari Jisung.

"Gue nanya ke Mara!"

Mara tentu saja langsung tertawa, kali ini jet pribadinya tidak sepi. "Bukan punya aku, Kak. Punya Papah aku."

[3] KIMcheees 3x✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang