satu : selesai

127 20 15
                                    

c i e g a ;
b u t a

𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖—𝑜𝑐𝑛

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑢𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖—𝑜𝑐𝑛

Aku tidak pernah mengatakan apapun pada Jimin sejak dua tahun lalu. Tak bermaksud lupa ataupun memaafkannya, hanya saja aku ingin buta. Aku tak ingin melihat banyak sisi buruk dari hubungan kami karena aku hanya mencintainya.

Dua tahun lalu aku meninggalkan Jimin untuk menyelamatkan diriku sendiri. Menyelamatkan diri dari kesepian, ataupun dari kepastian yang tidak kunjung pasti. Katanya aku harus sabar.

Tapi aku hanyalah manusia biasa, aku bisa lelah ataupun merasa sia-sia. Jadi aku meninggalkan Jimin.

Aku tidak sekuat itu, salahnya aku adalah ketika aku mencoba menerima Jimin menjadi bagian terpenting dalam hidupku. Menghabiskan banyak waktu bersama tanpa sadar bahwa perlahan aku melukai diriku sendiri. Melukai kita yang tak seharusnya bertemu.

Hari ini aku memutuskan untuk datang dengan maksud kembali pada Jimin. Aku tidak pernah bisa melupakan masa di mana Jimin memelukku di atas tempat tidur sesuka hati. Membelai surai legamku dengan begitu lembut sampai jantungku berpacu lebih cepat seolah-olah Jimin adalah sosok abadi yang takkan pernah menghilang.

Dan Jimin masih ingin memelukku hingga kini, padahal aku telah bersalah karena meninggalkannya dua tahun silam. Tapi hari ini Jimin masih menyambutku dengan baik dengan satu kecupan manis di bibirku yang katanya persis semerah ceri.  Menyesap lembut dengan decap rindu tertahan seolah-olah labium milikku adalah sesuatu yang sangat sulit ia dapatkan. Dan darahku berhasil berdesir.

Kudapati diriku yang dulu, diriku yang masih sangat mencintai Jimin. Hingga air mataku mengalir, begitu pula Jimin.

Kami melepas tautan rindu itu, tanpa memeluk juga tanpa saling menatap satu sama lain. Tak bisa berkata-kata karena tak satupun aksara indah berbalut rindu yang dapat kami utarakan satu sama lain.

"Aku ... Masih mencintaimu ...." Bisikku sendu setelah membuka mata. Lalu ku dapati mata sabit Jimin yang semakin berair.

Kedua tangan Jimin menangkup serta membelai pipiku yang semakin basah sebab air mata yang tak sanggup ku bendung.

Dengan mengesampingkan harga diriku, aku datang untuk mengatakan bahwa aku tidak pernah bisa melupakannya, aku masih mencintai Jimin dan berusaha untuk tidak kembali padanya. Namun pada kenyataannya aku kembali, aku ingin Jimin menjadi milikku lagi.

"Aku merindukanmu ...." Bisik Jimin serak. Aku tahu tenggorokannya sangat kering.

"Aku tidak berhasil pergi, jadi aku pulang."

Jimin hanya mengangguk seraya tersenyum dengan mata sabitnya yang menampung banyak cairan asin. Seolah ia sudah memaafkan segalanya.

Sampai sejauh ini aku tidak berharap banyak karena aku tahu Jimin masih seperti yang dulu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ciega : pjm ✔️Where stories live. Discover now