Pergelangan mungil nya sudah digenggam erat dan diseret menuju atap sekolah. Karena Yangyang merasa tidak ada gunanya untuk berontak jadi ia hanya pasrah saja saat dibawa pergi dan diseret seperti ini.
Orang itu langsung melepaskan genggamannya setelah mereka sudah sampai di atap, "Lo mau apa lagi Jaemin?!" Tanya Yangyang sembari mengusap pergelangannya yang terasa panas.
Alih alih menjawab, Jaemin malah bergerak mendekat membuat Yangyang merasa risih dan menjauhkan sedikit wajahnya yang mulai berjarak dekat dengan Jaemin. Yangyang mulai merasa waspada saat tangan Jaemin terarah pada lehernya, Yangyang merasa anak ini akan melakukan sesuatu yang aneh.
Benar saja, Jaemin mengusap leher nya dengan ibu jari hingga concealer yang ia gunakan untuk menutup tanda di leher nya itu sedikit berpindah ke jari Jaemin. Yangyang panik seketika, takut jika tanda di leher nya akan terlihat. "Tenang, masih ketutupan."
Yangyang menghela nafas lega mendengar penuturan Jaemin barusan, lalu setelahnya sebuah kekehan ringan adalah reaksi yang didapat olehnya.
"Gue kira lo bakal pake baju turtleneck buat nutupinnya, tapi ternyata cara lo kek gini." Jaemin masih saja tertawa ringan di hadapannya membuat Yangyang berpikir mungkin Jaemin sedikit gila hari ini.
"Gue ga se bego itu buat pake turtleneck di musim panas kek gini."
Jaemin bereaksi dengan menganggukkan kepalanya pelan lalu diam sembari memperhatikan Yangyang setelahnya.
Sepertinya Jaemin hanya ingin menghabiskan waktu nya disini, karena anak itu tidak berbicara apapun, bahkan sepertinya mengedip pun tidak dilakukan sama sekali. Mungkin Jaemin menjadi gila itu benar.
"To the point, Jaem. Maksud lo nyeret gue kesini tuh apa?" Tanya Yangyang, ia sudah mulai bosan dengan situasi hening diantara mereka.
"Lo masih inget sama 'deal' yang waktu itu gue omongin kan?" Ucapan Jaemin mulai terdengar serius namun Yangyang menimpalinya dengan reaksi yang acuh, Yangyang menjawab dengan mengangkat bahunya tanda ia tidak ingat apa yang dimaksud oleh Jaemin.
"Gue selalu ngomongin tentang perjanjian sama lo, Liu Yangyang."
Yangyang menghela nafasnya saat menyadari intonasi suara Jaemin mulai meninggi. "Oke, gue inget, terus mau lo apa?"
"Lo harus jadi partner fwb gue."
"Anjing?!" Nafas Yangyang seketika memburu mendengarnya, partner fwb? Yang benar saja!
"Niat gue bukan jadiin lo fwb sih sebenernya, yang jelas gue pengen make lo lagi."
"Bangsat! Gue gak mau! Gue gak sudi ya di pake sama lo!" Ucap Yangyang sedikit emosi. Lagipula siapa juga yang rela memberikan tubuhnya pada orang yang dibenci.
"Ini perintah, Yang. Gue ga ngasih lo kesempatan buat nolak." Jaemin tersenyum remeh. Sedangkan Yangyang sibuk menetralkan emosinya yang mulai tidak stabil.
"Gue tetep gamau."
"Kalau gitu lo mau gue main pake cara licik?"
Jaemin mendekat perlahan, mempersempit jarak agar dirinya dapat meraih pinggang Yangyang lalu merengkuhnya erat. Tentu saja Yangyang berusaha untuk lepas, tapi cengkraman tangan Jaemin di pinggangnya terlalu erat hingga rasanya sedikit ngilu, mungkin jika bisa ia lihat, kulitnya akan meninggalkan bekas ruam karena cengkraman itu sekarang.
Di tengah diam nya Yangyang, Jaemin juga mendekatkan wajahnya kearah Yangyang lalu berbisik, "Lo tau ga? Gue selalu simpen kamera kecil di kamar gue dari dulu, tapi ternyata kamera itu berguna buat hal lain, lo tau kamera itu ngerekam apa?" Jaemin menjeda kalimatnya demi melihat wajah Yangyang yang mulai memerah, matanya terpejam erat dengan kedua tangan yang terkepal, Jaemin berusaha menahan tawanya karena itu.
"Semua kegiatan kita malem itu babe."
Yangyang mendorong tubuh Jaemin sekuat tenaga agar menjauh saat Jaemin sudah menyelesaikan kalimatnya, nafasnya benar benar tidak stabil karena emosi benar benar menguasai dirinya saat ini.
"TERUS LO MAU SEBARIN REKAMAN NYA KE SEMUA ORANG KALAU GUE NOLAK HAH?! CARA LO BASI JAEM!"
"Gue tau. Tapi walaupun basi lo tetep panik tuh." Jaemin tertawa kecil dan kembali berjalan mendekati Yangyang. Merasa waspada, Yangyang memilih mundur untuk menjauhi Jaemin yang berjalan semakin dekat hingga akhirnya punggung Yangyang menabrak tembok.
"Gue gaakan sebar luas video nya ke semua orang, gue cuma pengen kakak dan temen temen lo aja yang tau, tapi walau kayak gitu tetep bikin lo takut, kan? Lo gamau mereka kecewa sama lo, kan?"
Yangyang tidak menjawab karena menurutnya percuma saja, Jaemin sudah tahu jawabannya, jadi apapun alasan yang dia berikan sudah pasti tidak akan dipercaya oleh Jaemin.
"Intinya lo harus nurut sama gue mulai sekarang. Udah gaada lagi ucapan penolakan."
Yangyang terus menghela nafasnya, ya, dia memang mulai lelah.
"Oke gue ngalah, tapi tadi lo bilang 'kita' buat perjanjian kan. Kalau gitu gue pengen lo lupain semuanya setelah satu bulan. Lo harus terus tutup mulut, dan jauhin gue. Kita harus balik jadi orang gakenal yang gamau urusin hidup satu sama lain."
"Satu bulan? Jangan becanda. Gue mau kita kek gini sampe lulus." Ucap Jaemin masih memasang wajah menyebalkan nya di hadapan Yangyang.
"Hah?! Lo yang becanda ya bangsat! Kita masih kelas 11 dan lo mau gue ngelakuin ini sampe lulus? Yang ada gue keburu sakit jiwa!"
Jaemin kembali tertawa dan menganggukkan kepala, "Oke gue janji ini ga bakal lama, tapi tetep ga akan berakhir secepat itu, pokoknya lo ikutin permainan gue."
"Tapi lo janji bakal jauhin gue setelahnya kan? Lo ga akan pernah libatin perasaan lo dan berakhir ngejar ngejar gue lagi kan?"
"Janji."
Setelah mendengar janji itu, Yangyang sedikit merasa ragu, entah hatinya meragukan apa, yang jelas Yangyang tahu ini tidak akan berjalan mudah. Yangyang takut jika suatu hari nanti masalah ini akan berujung semakin rumit. Karena pada dasarnya Yangyang tidak pernah bisa percaya pada orang di hadapannya saat ini.
Setelah lama menimang keputusannya, akhirnya Yangyang mencoba untuk membiarkan hal ini berjalan seiring waktu.
"Oke deal."
TBC
Hehehehhehe gue seneng banget bisa up cepet hehhehehe biasanya tiap lagi nulis ada aja halangan nya jadi ga selesai selesai, tapi syukur deh sekarang aman, walau gaje nya mungkin tetep aja wkwkwkk, kek biasa nih ye .... gue kabur dulu gaess 🏃🏻♀️💨
Return by : Sunrishie
YOU ARE READING
RETURN [Jaemyang]
FanfictionA JAEMYANG FIC! Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...
Chapter 11 : Promise
Start from the beginning
![RETURN [Jaemyang]](https://img.wattpad.com/cover/264378591-64-k333061.jpg)