Chaṕter 4

9.1K 1.4K 421
                                    

"MENJAUHLAH KALIAN!!"

[Name] berteriak. Berharap getaran pada suaranya tak semakin membuat para preman itu mendekat.

"Ku bilang jangan MENDEKAT!!" serunya saat melihat para preman itu justru melebarkan langkah kakinya ke tempatnya berada. [Name] menggigit bibirnya, tangannya menggenggam sepotong kayu yang ia gunakan sebagai pertahanan dengan erat.

Kami-sama, tolong bantu aku... Batin [Name] berdoa cemas.

"Hei, hei! Lihat kucing kecil ini! Dia ingin melawan kita ternyata." seorang pria yang memiliki wajah menyeramkan terkekeh geli melihat gadis di hadapannya berjalan mundur dengan wajah pucat. Bahkan saking gugupnya, kayu yang [Name] pegang terlihat gemetaran.

"Jangan galak gitu dong, nona~ letakkan kayunya ya. Kita akan main lembut kok~"

[Name] meneguk ludahnya kasar. Pandangannya mengitari ke sekelilingnya. Oh, tidak. Dirinya benar-benar terkepung. Tidak ada celah untuk kabur. Yang ia lakukan hanya berjalan mundur sampai punggungnya menabrak dinding. Yang artinya malam ini akan menjadi kenangan terburuk dalam hidupnya. Ketujuh preman itu tertawa senang, melihat tangkapan mereka malam ini terdesak dan begitu menggiurkan untuk di santap.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan, hm? Menurutlah gadis kecil..." tangan seorang preman yang memiliki banyak tindikkan di wajahnya itu dengan lancang menarik paksa dagu [Name]. Netra coklat itu berembun, air asin di pelupuk matanya menjadi jawaban bagaimana ketakutannya gadis itu.

Siapapun, tolong aku hiks... [Name] benar-benar berharap ada seseorang yang membantunya. Dia tidak sanggup jika harus melawan para hidung belang seperti mereka.

"-Puaskan kami dengan tubuhmu....." pria itu mendekatkan wajahnya, bersiap mencium [Name] yang beruraian air mata menahan isakan tangisnya yang tersekat. Gadis cantik itu menutup matanya, pasrah dengan nasibnya malam ini. Satu senti lagi-

Doorr!!

Suara tembakan yang tidak terduga membuat mereka tercengang. Begitu cepat dan tanpa di sadari telah menembus kepala pria yang hampir melecehkan [Name].

Gadis Hara itu membuka matanya kaget. Cipratan darah akibat timah panas yang menembus kepala itu mengenai wajah ayunya. Bau anyir segera menyapa hidung mancung [Name] segera. A-apa... Batinnya kaget.

Keenam preman lainnya terkesiap. Mereka tidak percaya bahwa salah satu teman mereka telah mati dengan cepat. Para preman itu segera mencari asal tembakan, dan betapa terkejutnya mendapati siluet tidak asing yang merupakan orang paling berbahaya dan harus di hindari di muka bumi ini. Berdiri layaknya eksekutor nyawa di sana.

"Kepala atau dada?" baritone tajam berbicara. Pria yang menampilkan seringaian keji itu menatap dingin gerombolan preman yang sudah banjir keringat. Langkah kakinya mendekat seperti lantunan musik kematian, jemarinya memainkan senjata api di tangannya.

"A-a-apa...."

Salah satu dari preman itu menjawab tersendat-sendat. Mereka perlahan berjalan mundur dengan wajah pucat pasi. Mereka tidak tahu bahwa seorang seperti Sanzu Haruchiyo berada di sini. Siapa yang tidak mengenal pria itu?! Salah satu orang yang paling ditakuti dari organisasi berbahaya Bonten. Sungguh! Mereka semua belum siap mati.

𝗠𝗶𝘀𝘀 𝗼𝗿 𝗞𝗶𝘀𝘀, 𝖧𝗈𝗇𝖾𝗒 (?)Kde žijí příběhy. Začni objevovat