Aku merasakan ada yang aneh dari pemuda yang menabrakku ini, dia sepertinya tidak bereaksi dengan makianku tersebut dan entah kenapa dia tidak mau menatapku ? apakah dia takut ? tentu saja, siapa yang tidak takut saat bertemu dengan cewek pemarah yang suka berkata kasar ? pria ini hanya tersenyum dan melanjutkan perjalanannya, meninggalkanku disini dengan tanda tanya besar dikepala.

Hmm apa ini…seperti sebuah tongkat, namun bukan tongkat yang biasa dipakai oleh orang tua sebagai alat bantu untuk berjalan lebih seperti…..AH SIAL !! ternyata pemuda tadi memang benar benar tidak bisa melihat. Aku merasa bersalah telah berkata kasar tadi, bisa dibilang ucapanku terdengar sangat kejam, mungkin saja pemuda itu sakit hati sehingga melupakan bahwa tongkat yang merupakan alat penting untuknya ini tertinggal.

Aku melihat kearah pemuda itu pergi, namun sepertinya dia sudah tidak terlihat lagi. Apakah tuhan sedang menghukumku ? Dengan memberikan rasa bersalah ini ? ahh tidak cukupkah semua yang aku rasakan sebagai hukuman ? Sial untuk saat ini aku merasa seperti orang bodoh, mencoba menyalahkan sesuatu atas ketidakmampuanku.

Kuambil tongkat yang ternyata bisa dilipat itu, kumasukan kedalam tas dan membawanya kerumah dengan harapan aku bisa bertemu kembali dengan pemuda ini untuk mengembalikannya serta meminta maaf atas perkataanku yang tidak pantas keluar dari mulut manusia.

****

Suara Alarm memaksaku untuk keluar dari alam mimpiku dan menariku menuju realita. 4 jam terasa kurang untuk mengistirahatkan badan ini mengingat aktivitas yang kujalani setiap hari. Bukankah harunya anak seumuranku tidur selama 7-8 jam sehari ? mungkin itu hanya berlaku untuk orang dengan kegiatan yang normal. Dan setelah ini apa yang harus kulakukan ? sekolah, ya sekolah.

Kusambar handuk yang ada di kursi dan segera melakukan ritual pagiku, mandi. Setelah itu aku mulai memakai seragam, sedikit berdandan lalu menyiapkan barang barang yang akan kubawa untuk segala aktivitasku hari ini.

Buku pelajaran sudah, begitu juga dengan barang barang lain yang biasa kubawa ke tempat latihan atau bisa dibilang rumah keduaku, Ok semua beres. Saat akan meninggalkan kamar tiba tiba ada sebuah benda yang menarik perhatianku, sebuah tongkat yang bisa dilipat yang biasa digunakan sebagai alat bantu untuk tuna netra. Tiba tiba aku teringat dengan kejadian kemarin dan tanpa pikir panjang langsung kuambil tongkat itu dan membawanya di dalam tasku.

Sekolah adalah tempat yang menyenangkan bila kamu menikmatinya dan untungnya aku salah satu orang yang bisa melakukan itu. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu dan kini sekolah sudah usai dan aku harus bergegas menuju tempat latihan.

Sesampainya di tempat latihan aku langsun mengganti seragamku dengan pakaian yang lebih nyaman. Yah pakaian sekolah membuatku sedikit kesulitan untuk bergerak terlebih lagi untuk seorang performer sepertiku latihan yang dilakukan menuntut untuk banyak bergerak.

“Eh Ta tumben cepet dateng” Sapa salah seorang temanku

“Iya kebetulan sekolah bubarnya cepet Vin” Balasku sambil berjalan menjauhi ruang ganti

Menu latihan hari ini adalah latihan fisik. Ahh jelas latihan ini sangat menguras tenaga, semua teman temanku nampaknya kurang suka dengan menu yang satu ini. Mau bagaimana lagi ini adalah salah satu menu latihan untuk meningkatkan stamina, tidak lucu kan apabila disaat perform tiba tiba kita kehabisan nafas karena kelelahan ? Tunggu…kalo dipikir pikir itu lucu juga.

Akhirnya latihan pun selesai. Aku dan semua teman temanku duduk di pinggir tempat latihan untuk beristirahat. Semua mulai sibuk dengan kegiatannya masing masing. Ada yang berfoto, bermain dengan smartphone-nya atau hanya sekedar duduk dan bercerita.

Sementara hanya duduk disini mencari sebotol air minum yang kubawa dari rumah, Nah ini dia. Kubuka penutupnya dan langsung menenggak isinya, yah saat seperti ini kita memang perlu banyak minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, terdengar seperti sebuah iklan di televisi tapi yah sudahlah. Tiba tiba sesuatu terjatuh dari dalam tas yang kubawa.

Pojok Ambigu Otak KananWhere stories live. Discover now