Bab 9 (Pantang Menyerah)

Start from the beginning
                                    

Dengan cepat Bob menuliskan nama-nama itu dalam buku catatannya. "Pusat kekuatan Djanga terletak di Ulaga," kata Ndula menambahkan. "Setelah takluk, ia kemudian ditawan oleh pihak Inggris di Fort George."

"Ia berhasil melarikan diri, lalu mencoba mengadakan perlawanan lagi," sambung MacKenzie. "Ia menyusun pusat kekuatannya di suatu tempat terpencil, di Lembah Karga."

"Dan ia tewas dalam pertempuran kecil yang terjadi di dekat sebuah desa yang namanya Smith's Ford," kata Ndula lagi.

Jupiter mengangguk.

"Baiklah! Sekarang semua nama yang ada hubungannya dengan Djanga ini harus kita-"

Semuanya terkejut karena saat itu terdengar bunyi pintu diketuk keras-keras, disusul suara wanita yang memanggil-manggil.

"Mr. MacKenzie? Mr. Ndula? Anda ada di dalam?" Dengan cepat MacKenzie menghampiri pintu.

"Itu Miss Lessing, dari misi perdagangan. Wanita itu penghubung kami dengan Sir Roger." "Mungkin Sir Roger sudah berhasil menemukan Ian!" seru Ndula.

MacKenzie membukakan pintu, dan seorang wanita bertubuh tinggi dan berambut coklat tua bergegas masuk. Ia memakai celana panjang kelabu dan baju kaus tebal berwarna biru tua.

"Kalian sudah menemukan dia?" tanyanya dengan cepat. "Kalian mengatakan jangan menggunakan telepon kalau hendak menghubungi kalian, dan ada pesan rahasia yang sangat penting dari Sir Roger-" Saat itu barulah Miss Lessing melihat Jupiter dan kedua temannya. Ia langsung berhenti berbicara, dan menatap ketiga remaja itu dengan sikap curiga.

"Aku tidak tahu tadi bahwa kalian tidak sendiri di sini, Mr. MacKenzie," katanya kaku. "Pesan dari Sir Roger itu merupakan urusan kenegaraan yang resmi. Saya tidak boleh mengatakannya di depan orang-orang yang tidak dikenal."

"Apakah pesan itu tentang Ian, Miss Lessing?" tanya MacKenzie. "Apakah Sir Roger sudah menemukannya? Atau mendengar kabar dari dia?" kata Ndula. "Sayangnya, belum!"

"Baiklah," kata MacKenzie lagi. "Anak-anak, kurasa kalian bisa dengan segera mulai melakukan penyelidikan. Ingat, kita harus menemukan Ian secepat mungkin. Beri kabar kemari begitu ada sesuatu yang berhasil kalian temukan."

Jupe, Bob, dan Pete mengangguk, lalu keluar dari kamar hotel itu. Begitu berada di luar, mereka lantas bergegas-gegas meninggalkan hotel, menuju halte bis yang ada di dekat situ. "Di mana kita mulai penyelidikan kita, Satu?" tanya Bob bergairah.

"Nama-nama yang ada hubungannya dengan Djanga kita bandingkan dengan nama-nama yang serupa di buku telepon, buku alamat, peta-peta kota, serta bahan-bahan rujukan lainnya mengenai tempat-tempat di Rocky Beach di mana Ian mungkin bersembunyi," kata Jupiter memberi petunjuk. "Ia menulis kata-kata Tempat Djanga! Jadi kita mulai dengan nama-nama tempat, dan kita memencar. Pete ke Balaikota untuk mengecek pada peta-peta di sana, Bob meneliti nama-nama di buku alamat dan buku telepon, sedang aku akan mencari di Perhimpunan Sejarah."

"Bolehkah aku pulang dulu sebentar, untuk makan?" tanya Pete sambil nyengir.

"Jangan suka iseng, Dua," kata Jupiter sambil mendesah. "Kaubeli jajan saja dijalan, lalu mulai meneliti peta-peta. Kita berkumpul lagi nanti sore, di markas." Saat itu bis datang, dan ketiga remaja itu naik.

Dalam perjalanan menuju pusat kota Rocky Beach, Bob mengeluarkan buku catatannya dan membuat tiga buah daftar dari semua tempat yang ada hubungannya dengan Djanga. Sesampainya di tengah kota, ketiga remaja itu memencar untuk melakukan penelitian sendiri-sendiri, dibekali daftar nama tempat itu.

* * *

Jupiter meninggalkan gedung Perhimpunan Sejarah dan menuju kantor Trio Detektif yang tersembunyi letaknya di dalam kompleks The Jones Salvage Yard, pangkalan milik paman dan bibinya yang berdagang barang bekas. Saat itu pukul setengah empat lewat beberapa menit. Jupiter sudah meneliti buku-buku panduan setempat serta buku-buku sejarah zaman modern dari Rocky Beach. Tapi ia tidak menemukan nama di dalam buku-buku itu yang ada kemiripannya dengan Imbala, atau Zingwala, atau Ulaga, atau Fort George, atau Lembah Karga, atau Smith's Ford; bahkan nama Fernwood atau Audley juga tidak tertera dalam buku-buku yang ditelitinya.

Bob dan Pete ternyata tidak ada di markas. Jupe memasukkan baterai- baterai baru ke dalam alat-alat isyarat. Ia melakukannya di bengkel luar. Setelah itu disetelnya sebentar ketepatan kerja alat-alat itu.

Kemudian ia masuk ke dalam kantor Trio Detektif yang terdapat di dalam karavan tua. Sambil duduk, ia berpikir. Ia berusaha menemukan hubungan antara Djanga, kepala suku Nanda, dengan sesuatu yang ada di Rocky Beach.

Hubungannya harus ada, dan Jupiter merasa yakin bahwa hubungan itu bertalian dengan salah satu tempat terkenal yang ada hubungannya dengan kepala suku itu. Tidak mungkin Ian memilih petunjuk yang terlalu sulit ditebak maksudnya.

Ketika Bob dan Pete akhirnya muncul, hari sudah hampir pukul lima. Dari tampang mereka yang lesu saja sudah dapat diketahui hasil penyelidikan mereka.

"Sama sekali tidak ada," kata Bob sambil mengeluh.

"Kebanyakan dari nama-nama itu berbau Afrika, Satu," kata Pete menambahkan. "Di Rocky Beach sini tidak ada nama-nama yang begitu." "Kita belum mencari ke semua tempat," kata Jupiter. "Sesudah makan malam nanti kita ke perpustakaan! Kita cari nama Djanga di sana. Siapa tahu, mungkin masih ada nama-nama tempat penting lainnya yang lupa dikatakan oleh MacKenzie dan Ndula."

"Malam ini aku harus pergi, ikut orang tuaku," kata Bob. "Dan aku ada tugas sehabis makan malam," ujar Pete. "Baiklah," jawab Jupiter, "kalau begitu aku sendiri saja."

"Jupe," kata Pete dengan lesu, "jangan-jangan penyelidikan ini salah jalan."

"Mungkin Pete kali ini benar, Jupe," ujar Bob menimpali.

"Tidak! Aku yakin, dalam pesannya itu Ian hendak mengatakan di mana ia bersembunyi." Tapi tampang Jupiter tidak mendukung ucapannya.

(28) TRIO DETEKTIF: MISTERI KEMELUT KEMBARWhere stories live. Discover now