[1] Sang Haidar

1.2K 223 44
                                    

•••

Leovandra Theo Haidar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Leovandra Theo Haidar

Leovandra Theo Haidar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Revandro Nero Haidar

Revandro Nero Haidar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Joey Kiera

•••

"Pak Haidar yang terhormat, kalo bapak buang berkas saya lagi, saya akan mengundurkan diri" Joey sedikit Melempar berkas ditangannya ke atas meja tepat dihadapan bosnya, perempuan itu tidak peduli lagi tentang bawahan yang harus selalu sopan kepada atasan, perempuan itu sudah terlalu kesal.

Tangan Nero terangkat mengambil berkas diatas mejanya, lalu pandangannya mengernyit saat baru membuka lembaran pertama sudah menemukan sebuah kesalahan dalam penulisan.

"Sudah saya bilang, yang salah tuh ini, kamu malah memperbaiki yang sudah benar" Nero berdiri, lalu menunjuk Sebuah kalimat yang tertulis dari berkas yang berada ditangannya.

"Jadi saya Harus membuang ini kan?" Nero memperlihatkan seringainya, dan sudah bersiap untuk Melempar berkas kedalam tempat sampah, sebelum sebuah tangan mungil merebutnya dengan sedikit kasar.

"Gak perlu pak, biar saya yang buang sendiri" Joey Berbalik, dengan menghentak hentakan kakinya, tapi saat baru sampai diambang pintu, perempuan itu berbalik dan memandang Bosnya tajam. Nero menaikan satu alisnya bingung dengan tangan bersedekap dada.

"Saya mau Mengundurkan diri" Joey kembali berbalik dan keluar dari ruangan Bosnya. Nero menggedikkan bahunya tak peduli.

Saat sampai di meja kubikelnya, Joey langsung melempar berkas ditangannya ke tong sampah yang berada dibawah mejanya. Karena lemparannya cukup keras hingga menimbulkan bunyi, membuat orang yang berada di kubikel samping nya sampai kaget.

"Anjer Lo kenapa?" Ujar Bona dengan melongokkan kepalanya. Joey tidak menjawab, perempuan itu tengah sibuk membenahi barang-barang-nya.

"Lo mau kemana?" Tanya Bona lagi

"Gue Resign na" jawab Joey dengan tangan yang masih sibuk memasuki barang-barangnya kedalam tas dan kardus.

"Why?" Bona sedikit menaikan nada bicaranya karena kaget.

"Gue udah capek na sama si Haidar yang kelakuannya kaya setan, Udah gue revisi berapa kali tuh berkas, tapi masih tetep aja salah, ah bukan karena itu doang"

"-Kemarin yah gue disuruh sama si Haidar buat dibuatin kopi, dia kira gue OB Kali yah. Nih yah kan gue orangnya baik yaudah gue buatin tuh kopi, terus gue kasih sama si Haidar, Lo tau apa yang terjadi selanjutnya? Dia semburin tuh kopi, katanya terlalu manis"

"-Yaudah gue buat yang baru lagi, nih ini nih yang bikin kesal masa yang kedua kalinya dia nyemburin lagi tuh kopi, mana kena muka gue lagi, kesel gak Lo kalo digituin?" Itulah beberapa curahan hati seorang Joey Kiera. Bona mengangguk-angguk, padahal dirinya sama sekali tidak mengerti apa yang temannya katakan.

"Yaudah kalo itu keputusan Lo" Bona mengusap-ngusap punggung Joey yang tampak naik turun karena Ngos-ngosan sehabis menceritakan kekesalannya.

"Kalo sampai Lo di gituan jangan mau yah na" Joey Mengangkat kardus yang berisikan barang-barang-nya.

"Gue pergi yah" Joey berbalik lalu berjalan pergi.

Bona menghembuskan nafasnya, lalu bersiap untuk duduk, sebelum sebuah pemandangan menghentikannya, dimana Joey berjalan kembali.

"Kenapa, ada yang ketinggalan?"

"Gak"

"Terus"

"gak jadi Resign, ternyata gue masih butuh duit" Joey mengeluarkan barang-barangnya dari dalam tas dan kardus, lalu perempuan itu kembali menatanya lagi.

Bona menampilkan wajah aneh melihat kelakuannya temannya.

•••

Joey menggerutu kesal, dirinya sudah menunggu lama kendaran umum, tapi angkotnya tak kunjung Datang, kakinya sudah pegal karena terus berdiri. Ia melirik pada jam yang melekat ditangannya, jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.

Makian dan cacian terus ia keluarkan, hingga sebuah mobil mewah tepat berhenti didepannya, Joey mengernyit. Kaca mobil itu terbuka lalu menampilkan sesosok yang membuat Joey mendengus kesal.

"Butuh tumpangan nona?" Ujar Nero sedikit kencang, karena takut tersaingi oleh suara bising dari kendaraan yang berlalu lalang.

"Gak, terima kasih" Joey Berjalan meninggal Nero. Nero menggedikkan bahunya tak peduli, pria itu menutup kaca mobilnya, lalu kembali menjalankannya dengan kecepatan tinggi, Hingga tak menyadari ada sebuah genangan lumpur didepannya.

Byurrr

Joey terdiam mematung saat lelumpuran itu mengenai Pakaian dan sepatunya, bahkan sampai mengenai wajahnya.

"DASAR PRIA SYALAN" Semua nama hewan di kebun binatang Joey absen, Hingga sebuah cekikikan menghentikan makiannya, perempuan itu berbalik dan menemukan seorang Bocah SMA yang tengah membelakangi dirinya dengan bahu bergetar, Joey tau bocah itu pasti sedang menertawakannya.

Bocah itu berbalik, lalu menampilkan senyum manisnya pada Joey

"Maafin Daddy saya yah Tante"

©Sang Haidar ||
Hunsoo ft Younghoon


Sang Haidar Where stories live. Discover now