1. Kecelakaan.

9.6K 946 115
                                    

Di Indonesia tepatnya di Jakarta tinggalah sebuah keluarga terpandang yaitu keluarga Adhinatha. Keluarga tersebut hanya terdiri dari Ayah Ibu dan satu anak laki-lakinya.

Yah anak itu bernama Farrel. Seorang pemuda yang baru memasuki perguruan tinggi disalah satu universitas ternama di Jakarta.

Farrel melaksanakan kuliahnya secara online akibat pandemik yang berkepanjangan.

Singkat cerita hari ini Farrel ingin keluar rumah untuk membeli quota untuk kuliah online-nya.

"Mah Farrel pamit keluar sebentar yah, mau beli quota." Ucap Farrel sambil mencium tangan ibunya.

"Iya, jangan lupa pake masker terus hati-hati dijalan." Kata ibu Farrel mengizinkan.

"Yoi mah." Ucapnya kemudian berlalu pergi menggunakan motornya.

Farrel terkenal sebagai murid yang cerdas dimasa ia masih sekolah menengah. Tak heran jika ia berhasil lulus SNMPTN dan berhasil masuk ke Univ ternama yang ada di Jakarta.

Ia benar-benar banyak dikagumi oleh banyak guru dan teman-temannya serta para sepupunya. Dan Farrel juga merupakan satu-satunya pewaris yang akan mewariskan bisnis yang dijalani papa-nya.

Singkat cerita kini Farrel sudah membeli quota untuk belajarnya dan ingin kembali pulang. Di tengah perjalanan ia memikirkan sebuah cerita komik online yang ia dapat dari adik sepupu perempuan. Cerita itu berjudul Suddenly I became a Princess atau Who made me a Princess.

"Ceritanya menarik tapi aku gak suka dengan tokoh yang bernama Jennet dan Anastacius yang dirasuki itu." Gumamnya sambil terus mengendarai motornya.

'Andai aku masuk kedalam komik cerita itu rasanya aku ingin membantu Putri Athanasia. Dan melenyapkan Anastacius yang kerasukan itu.' Pikirnya dalam hati sambil memejamkan matanya.

Kemudian ia terkekeh geli dengan pemikirannya sendiri.

'Apa yang sedang ku pikirkan? Itu benar-benar konyol.' Pikirnya sambil geleng-geleng kepala.

Farrel yang terus memikirkan cerita Sibap/Wmmap itu hampir menabrak seekor kucing yang menyebrang sembarangan yang membuat fokus Farrel terganggu.

Farrel yang tidak fokus mengendarai sepeda motornya karena kepala yang sedang menengok ke arah belakang, tak menyadari bahwa di depannya ada sebuah truk yang hilang kendali dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Farrel yang tak sempat menghindar akhirnya tertabrak truk itu.

Braaakkkk...

Tubuh Farrel terpental jauh dari tempat semula. Mengakibatkan beberapa tulang rusuk Farrel retak dan kepalanya yang terbentur pembatas jalan dan aspal mengakibatkan pendarahan yang cukup parah. Helm yang ia kenakan lepas dari kepalanya saat tubuhnya terpental sejauh lima meter.

Darah yang keluar dari kepalanya menggenang dimana-mana dan Farrel hanya bisa pasrah.

Orang-orang yang melihat kejadian itu mengkrubungi Farrel dan berusaha menelpon ambulance dan polisi.

Farrel yang melihat orang-orang yang menatapnya khawatir hanya bisa tersenyum tipis.

'Ya tuhan apa yang barusan terjadi? Ku harap Ayah dan Ibu tidak terlalu cemas dan khawatir. Jika nanti aku tiada ku harap Ayah Ibu mengikhlaskan kepergianku.' Pikirnya dengan tersenyum sendu.

'Ayah, Ibu maaf..' Pikir Farrel yang akhirnya menutup matanya secara perlahan dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Orang-orang yang melihat itu semakin panik lantaran mobil ambulance yang tak kunjung datang.

Orangtua Farrel yang mendengar kabar bahwa putranya mengalami kecelakaan panik dan langsung bergegas pergi menuju ke rumah sakit.

Namun na'as, setelah mereka berdua sampai di rumah sakit dikabarkan bahwa putra mereka telah tiada.

"Huaaaaa pah Farrel pah. Putra kita pah huaaaa hiks hiks."

Ibu Farrel menangis histeris di dalam pelukan sang suami. Tak lama kemudian ia pingsan karna tak tahan dengan situasi dan kondisi yang ia alami.

***

Setelah mengurus semua yang ada akhirnya prosesi pemakaman Farrel pun dilaksanakan.

Banyak sanak keluarga yang datang untuk ke pemakaman Farrel. Begitu pula dengan teman-teman Farrel dan para sepupunya.
Semua orang tak percaya bahwa Farrel akan pergi secepat ini.

Setelah prosesi pemakaman telah selesai semua orang kembali. Dan hanya menyisakan keluarga besar Adhinatha.

"Mah ayo mah kita pulang. Kita ikhlaskan kepergian Farrel supaya putra kita tenang di alam sana." Kata papa Farrel membujuk sang istri yang terus menangis di depan makam putranya.

"Benar kak apa yang dikatakan suami kakak. Kakak harus ikhlas untuk melepas kepergian Farrel. Jika kakak terus bersedih seperti ini Farrel mungkin akan sedih melihat mama tercintanya berlarut-larut dalam kesedihannya." Ucap Adik kandung dari Ibunya Farrel berusaha membujuk.

Setelah beberapa keluarganya yang membujuk akhirnya Ibunya Farrel mau bangkit berdiri dari tempatnya.

"Benar pah, mamah harus ikhlas. Nak semoga kau tenang dialam sana." Ucapnya sambil tersenyum ke arah makam putranya.

Tak lama setelah mengucapkan itu, angin sejuk berhembus pelan menerpa wajah orang-orang yang ada di sana.

'Nak, semoga kau tenang di alam sana. Hanya doa yang bisa Mama berikan untukmu.'

Setelah itu semua keluarga Adhinatha kembali dari makam. Tanpa mereka semua sadari bahwa ada sesosok yang sedang tersenyum tulus dari arah belakang mereka.

'Terimah kasih karna kalian telah mengikhlaskan kepergianku.'

Ucap Farrel lalu tubuhnya memudar secara perlahan dan terbawa oleh hembusan angin.










Huaaaa😭

Jangan lupa vote dan komennya kakak..!

Thanks😘

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Where stories live. Discover now