"Maksud kakak?".

"Tyun, kau tau seperti apa peraturan keluarga konglomerat bukan? Terlebih ini keluarga Choi dan lagi... orangtua mereka sangat sibuk. Ditambah, jarak usia kak Jun dan adiknya cukup jauh" Taehyun mengangguk.

"Lalu?".

"Dia membuat kekacauan mungkin karena ingin mendapat perhatian lebih dari kedua orangtuanya. Ditambah... papa mereka melarang adik kak Jun untuk melakukan hobby yang bisa menghiburnya. Aku tidak heran sih kalau dia sampai kabur. Hidupnya mungkin terlalu dikekang" Taehyun terdiam. Apa yang diucapkan kakaknya memang ada benarnya.

"Lalu apa hubungannya dengan dia yang bisa memberikan warna baru pada kehidupanku?" Heeseung mengembangkan senyumnya.

"Orang-orang seperti mereka hanya memikirkan bagaimana cara mereka bisa bahagia sekalipun mereka sedang dalam kesulitan. Beda dengan hidupmu yang terlalu monoton... dia pasti bisa menunjukkan padamu caranya tersenyum" Taehyun kembali terdiam dan sibuk dengan pikirannya. Sampai...

'Ting'.

Pintu cafe itu berdenting membuat beberapa orang menoleh mereka terkejut begitu mendapati penampilan gadis itu. Terlebih dua gadis yang notabenenya adalah pemilik cafe itu.

"Ya ampun Gyu, kau kenapa?" seru gadis dengan perawakan tomboy itu sembari menghampiri Beomgyu dengan raut khawatirnya.

"Haah... aku tidak apa-apa kak" Taehyun dan Heeseung menoleh ke sumber suara itu. Sedikit terkejut melihat bagaimana buruknya penampilan gadis itu sekarang.

"Kenapa? Kau dibully di sekolah? Tapi kenapa?" gadis yang lebih tua mencebik dan membawa gadis dengan panggilan Gyu tadi ke ruangan staff. "Lixa, kau bawakan P3K yah? Aku akan urus luka Beomgyu" si gadia yang berjaga di counter mengangguk.

Felixa langsung saja menuruti permintaan sahabatnya dan membawakan kotak P3K ke ruangan staff lalu gadis itu kembali fokus dengan pekerjaannya.

Di sisi lain Taehyun dan Heeseung kembali fokus dengan makan siang mereka.

"Di lihat dari seragamnya sepertinya dia dari Big Hit Art High School" Taehyun mengangguk.

"Mungkin dia anak beasiswa? Taukan anak beasiswa di HYBE dan cabang-cabang sekolah HYBE suka dibuat semena-mena oleh siswa lain" Heeseung mengangguk mengiyakan.

"Aku heran, sebenarnya apa yang membanggakan dari anak orang kaya yang otaknya nol. Tidakkah mereka lebih tidak berguna ketimbang anak-anak kurang mampu yang bisa dapat beasiswa di sekolah elit seperti HYBE dan anak cabang sekolahnya?" Taehyun menghendikkan bahunya.

"Aku tidak tau jalan pikirannya orang kaya" Heeseung terkekeh.

"Lalu kau apa? Memangnya kau bukan orang kaya?" sang adik mencebik. Pemuda itu terdiam dan berusaha mengingat sesuatu.

"Tapi kak... sepertinya aku pernah melihat bocah itu. Hanya saja... aku lupa bertemu dimana dengannya" Heeseung menghela nafasnya.

"Mungkin hanya orang yang mirip. Belum tentu itu benar-benar dia bukan?" Taehyun mengangguk.

"Benar juga sih".

"Ya sudah. Kita kembali ke kantor? Sebentar lagi jam makan siang berakhir" sang adik mengangguk dan mereka langsung pergi dari cafe itu setelah membayar semua pesanan mereka.

 Kita kembali ke kantor? Sebentar lagi jam makan siang berakhir" sang adik mengangguk dan mereka langsung pergi dari cafe itu setelah membayar semua pesanan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Annoying Cute Girl [✓]Where stories live. Discover now