✾Potongan Pazel Yang Hilang✾

10.4K 1.8K 246
                                    

Vote dulu yuk...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.
.
.
.

Mobil Jaemin berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah milik keluarga Lee. Sejak mobil ini berjalan dari sekolah Chenle, Renjun sudah gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang, dia gugup dan tidak tahu harus bagaimana ketika bertemu dengan orang tua Jeno. Ah, harusnya tadi Renjun menolak dengan alasan sakit perut atau apapun itu yang bisa membuatnya tidak perlu bertandang ke rumah keluarga Lee.

“Ma, ayo turun..” Ucap Chenle yang duduk di jok belakang bersama Jisung.

“I-iya sayang..” Ucap Renjun gugup, jelas sekali kegugupan itu dimata Jaemin, membuat si pria terkekeh pelan.

“Sudah tenang saja, Ren.. Mereka tidak akan mengigit mu kok, iyakan Le?” Ucap Jaemin dengan nada guyonannya.

“Iya ma, kakek sama nenek baik kok.. Ada Lele, kalau nanti mama di apa-apain lele yang akan melindungi mama..” Renjun tersenyum mendengar penuturan sederhana sang anak namun sangat berpengaruh pada Renjun.

Akhirnya Renjun turun dari mobil Jaemin dengan Chenle juga, “Ren, aku langsung pulang ya.. Soalnya Mark Hyung di rumah hari ini, mau ke rumah mama..” Renjun sebenarnya ingin menahan Jaemin untuk ikut menemani, tapi ia juga tidak bisa egois karena pasti urusan Jaemin juga sama pentingnya.

“Iya, tidak apa-apa.. Terima kasih untuk tumpangannya..”

Setelah berpamitan, mobil Jaemin pun perlahan meninggalkan halaman rumah Chenle. Sekarang hanya tinggal Chenle dan Renjun yang tampak gugup dan mati-matian mengumpulkan segala kekuatannya.

“Ayo ma!” Chenle menggandeng tangan Renjun, menuntun sang ibu memasuki rumah yang memang tidak di kunci. “Nenek!! Lele pulang!!” Teriak Chenle ketika sampai di rumah tamu, jantung Renjun sudah berdetak tak karuan, takut dengan rekasi apa yang akan ibu Jeno berikan ketika melihatnya bersama dengan Chenle. Oh, Renjun masih ingat tatapan mata seperti mengintimidasi saat di supermarket waktu itu benar-benar membuat Renjun tidak nyaman.

“Eh, cucu nenek sudah pulang...” Ucap suara yang berasal dari belakang tubuh Renjun. Rupanya Tiffany baru dari halaman samping melihat bunga-bunga tanamannya. Dengan gerakan kamu Renjun membalik tubuhnya guna menghadap Tiffany.

“Wah~ Ada Renjun juga..” Renjun yang namanya disebut langsung membungkukkan badannya memberikan salam pada Tiffany. Tiffany terkekeh sadar jika Renjun gugup.

“Lele sudah ajak mama seperti yang nenek minta, nenek jangan apa-apain mama lho nanti lele ngambek..” Ucap Chenle sambil membuat pipinya mengembang. Tiffany yang tidak tahan dengan keimutan sang cucu langsung mendekat dan mencubit gemas pipi gembul Chenle.

Suddenly I Became a Mother ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora