Episode Spesial : Jung Rion

Start from the beginning
                                    

Sedangkan Chaeyoung tipe orang yang jarang makan pagi, dan hanya minum kopi. Jadi, sambil menunggu dua laki-laki di rumahnya selesai dengan makanan mereka, Chaeyoung mempersiapkan bekal untuk Rion.

"Rion, ini Mama bawain buah anggur yang banyak untuk bekal. Nanti dibagi-bagi ya sama teman-teman di sekolah."

"Kenapa Rion harus bagi anggurnya? Rion kan suka anggur."

"Mama bekelinnya banyak, Rion nggak akan habis makan sendiri. Jadi, dari pada nggak kemakan lebih baik dibagi-bagi."

"Rion habis, Ma," ucap Rion disela-sela kunyahan kentang dan wortel rebus di mulutnya.

"Bener habis? Sebanyak ini?" Chaeyoung menunjuk tempat makan bening dua susun yang berisi anggur hijau.

Rion mengangguk semangat, sedangkan Chaeyoung hanya bisa menarik napas mencoba sabar. Niatnya sengaja memasukan banyak anggur di bekal Rion agar anak itu berlajar berbagi, tapi lihat responnya barusan.

"Eh, kata Rion Yena sering kasih Rion sosis, ya?"

Rion mengangguk. Hanya dengan mendengar nama Yena, bocah empat tahun itu tersenyum lebar.

"Yena juga kasih Rion telur gulung."

"Yena baik banget, ya."

Rion mengcungkan kedua jempolnya dengan mulut yang terisi penuh.

"Kalau begitu, Rion mau nggak kasih anggurnya ke Yena?"

Tanpa berpikir dua kali, Rion menjawab. "Mau!"

"Oke, jadi nanti anggurnya dimakan berdua sama Yena, ya."

"Iya, Ma."

"Pinter." Chaeyoung tersenyum lega.

Nggak apa-apa. pelan-pelan aja. Kalau belum bisa berbagi sama orang banyak berbagi sama orang yang Rion suka dulu.

"Chaeyoung, bekalku mana?" Jaehyun melirik iri kotak bekal Rion yang lucu.

"Sejakkapan kamu bawa bekal?" tanya Chaeyoung dengan mata menyipit. "Jangananeh-aneh, makan diluar aja."

***

Jam makan siang di TK Happy Sunshine berlangsung ramai seperti biasa. Anak-anak kelas bunga matahari duduk melingkar di meja makan yang berwarna-warni.

Rion sengaja memilih bangku yang dekat dengan Yena.

"Yena, kita makan bareng ya." Rion tersenyum sambil membuka bekal makanannya yang berisi nasi, tuna mayo, telur gulung, sayuran rebus, dan tentu saja anggur hijau.

"Rion bawa apa? Yena hari ini bawa udang. Yena paling suka udang goreng."

"Rion makan ikan. Mama bilang kalau Rion mau pintar harus banyak makan ikan."

Yena tertawa geli. Entah apa yang lucu tapi anak perempuan berambut panjang itu suka sekali mendengar celotehan Rion.

"Rion mau coba udang aku nggak?"

"Mau." Rion mengangguk dan Yena dengan sumpit kecilnya memindahkan satu udang goreng ke kotak bekal Rion.

"Yena mau anggur Rion?" tanya Rion setelah mengingat pesan sang mama untuk berbagi dengan Yena.

Yena mengangguk dan Rion langsung meraup banyak sekali anggur dari kotak makannya untuk Yena.

"Makasih Rion." Yena memasukan satu buah anggur ke mulut. "Manis, Yena suka."

"Rion juga suka. Anggur enak, ya Yena."

"Enggak! Lebih enak jeluk tahu." Junhee yang ternyata sejak tadi memerhatikan pembicaraan Yena dan Rion menyahut.

"Enakan anggur," sergah Rion tidak mau kalah.

"Jeluk."

"Anggur."

"Jeluk, wleeee." Junhee menjulurkan lidah—meledek.

Mata Rion mulai berkaca-kaca. Ditatapnya Yena meminta pertolongan. "Yena, lebih enak anggur kan."

Yena kebingungan. Ia melirik Junhee dan Rion bergantian.

"Enakan jeluk ya Yena."

"Junhee udah pernah makan anggur?"

Dengan polosnya Junhee menggeleng.

"Junhee mau makan anggur nggak? Ini Yena kasih." Yena memberi separuh anggur yang diberikan Rion kepada Junhee.

Rion berdiri dari kursinya. "Yena, Rion kan kasih Yena, kenapa Yena kasih Junhee."

"Nggak apa-apa, anggur yang Rion kasih kan banyak. Yena mau kasih Junhee juga."

Junhee tanpa ragu mengambil anggur yang diberikan Yena dan memakannya. Raut wajah Junhee berubah.

"Enak, ya Junhee?" tanya Yena sambil ikut memakan sisa buah anggur pemberian Rion.

"Enak."

"Ini Yena kasih lagi."

"Yena, kenapa dikasih lagi? Nanti punya Yena habis."

"Nggak apa-apa Rion."

Rion murung. Dilihatnya buah anggur yang menumpuk di kotak makannya, lalu melihat satu buah anggur yang tersisa di kotak bekal makan Yena karena hampir semua yang Rion kasih pada Yena diberikan pada Junhee.

Tanpa banyak bicara lagi, Rion meraup buah anggur miliknya lalu memberikan semua itu pada Yena. "Ini buat Yena."

"Terus anggur punya Rion mana?"

"Nggak apa-apa. Rion sering makan anggur di rumah," ucap Rion sambil mulai mengambil sumpit kecilnya dan mencapit nasi ke dalam mulut.

Yena terdiam beberapa saat.

"Ini buat Rion." Yena memberi separuh anggurnya untuk Rion. "Kita makan sama-sama ya."

Yena tersenyum dan Rion juga ikut tersenyum.

"Lion, ini jeluk Junhee. Mama Junhee bilang jeluknya manis." Sebuah jeruk berwarna oren terang disodorkan Junhee dari sebrang meja.

"Makasih Junhee." Rion berterima kasih sambil menerima buah berbentuk seperti bola kasti itu. Lalu tanpa berpikir panjang, Rion membelah jeruk itu menjadi dua membaginya pada Yena.

Yena tertawa saat menerima jeruk pemberian Rion.

"Makasih Rion."

"Sama-sama, ya Yena cantik." balas Rion sambil memiringkan kepalanya sok imut.

Makansiang kelas bunga matahari pun terus belangsung.Dan kalau Chaeyoung melihat apayang terjadi hari ini pada Rion, mungkin ia akantersenyum bangga.

.
.
.
.
.
Spesial Chapter Completed

A/N : Makin sayang sama Rion.

My Valentines ✔️Where stories live. Discover now