——————— Opsi kedua yang dapat pilihan terbanyak, jadi aku ambil yang ini. Yang kemarin pilih opsi satu maaf ya nda kepilih :(
– “Bisa ga sih lo lebih hati hati”
oke oke —————————
“bisa ga sih lo lebih hati hati?”
“m-maaf hiks, unu nda sengaja..”
Bukan nya luluh mendengar tangisan lelaki manis itu, Jungwon malah berdecak kesal.
“dih cengeng, ayo won” sahut Naeun lalu tangannya menggandeng tangan milik Jungwon, sedikit menariknya agar mereka cepat cepat pergi dari sana.
Namun siapa sangka, seseorang berani meneriaki mereka.
“HEH TANGGUNG JAWAB ANJING, ITU SUNOO NYA LUKA”
Jungwon melirik nametag perempuan yang meneriakinya tadi
'Shin Ryujin'
“ck itu salah dia sendiri, ngapain juga gw nolong–”
Ucapannya terpotong ketika melihat tangan Sunoo yang masih menancap pada paku yang berkarat itu, ah Jungwon jadi sedikit merasa kasihan.
Ia melepas tangan Naeun begitu saja kemudian mendekati Sunoo yang masih menangis, lukanya sedikit parah dan pastinya itu sangat sakit.
Jungwon mengambil handphone nya, menghubungi temannya untuk minta tolong izinin dia dan Sunoo.
“ayo ke UKS”
Ia menarik tangan Sunoo pelan pelan, melepas paku berkarat itu dari tangan mungil Sunoo, sesekali ia ikut meringis kesakitan ketika melihat ekspresi Sunoo.
Sampai di UKS, Jungwon menyuruh Sunoo untuk duduk, ia mencuci tangannya sendiri kemudian mengambil beberapa tisu.
“ini sedikit sakit jadi tolong tahan sebentar”
Jungwon menempelkan tisu yang tadi ke luka sunoo, sedikit menekannya agar darahnya berhenti keluar. Setelah beberapa menit, Jungwon menyuruh Sunoo untuk mencuci tangannya sendiri agar sisa darahnya benar benar hilang.
“gw terlalu kasar ya tadi?”
Jungwon mengambil pinset dan kapas, meneteskan alkohol ke kapas itu kemudian menempelkannya ke luka Sunoo.
“uhm nda, aku yang salah tadi. Aku ngerepotin ya?”
“iya, lo ngerepotin banget”
Sunoo cemberut, kata kata itu sudah sering ia dengar tapi masih saja menyakitkan.
Jungwon melirik wajah Sunoo sebentar.
'Gemes anjir' batinnya.
Ia mengambil perban lalu melilitkannya pada telapak tangan Sunoo.
“lo harus rutin ganti perban ini biar ga infeksi, dan lain kali hati hati ya”
“EKHEM, TUMBEN YANG JUNGWON PEDULI GINI”
Mereka berdua terkejut dengan kedatangan seorang Haruto, sahabat Jungwon yang tadi disuruh mengamankan absen.
“dah sana, sahabat gw minta ditumbalin”
Tangan Jungwon kelepasan mengusak rambut halus milik Sunoo, membuat lelaki manis itu salah tingkah.
. . .
“kok lo tumben mau nolong orang? biasanya ga peduli gitu. Cinta ya?”
Haruto mencolek colek pipi Jungwon.
“lo masih percaya cinta ya? Kalo gw sih ngga”
“kok bisa?”
Jungwon mematikan handphone nya kemudian merematnya kuat kuat.
“lo liat eomma appa gw, mereka bilang mereka saling cinta tapi apa? yang ada mereka saling mengkhianati..”
Haruto menunduk, sedikit tidak enak karena membuka luka lama Jungwon.
“sorry”
“gw gapapa, udah terbiasa juga”
Hening tiba tiba menyelimuti mereka. Karena mereka sama sama tipe orang yang tidak peduli, jadi mereka memilih untuk bermain handphone masing masing.
“won won liat, dia manis banget kan?”
Haruto memberikan handphone nya ke Jungwon
kimddeonu.kece
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
♡ disukai oleh nishiriki,ddoyoung13, dan 12.396 lainnya
Cuacanya dingin, jadi lihat unu saja
726 comment
“ini yang gw tolong tadi kan? Cowo kok centil?”
Jiwa jiwa julid seorang Yang Jungwon mulai muncul.
“ini ying gw tiling tidi kin? ciwi kik cintil”
Haruto menirukan Jungwon dengan nada mengejek, nanti cinta tinggal mampusin aja.
“lo mah gada perasaan anjir, manusia apa bukan sih?”
“manusia ye, ntar gw juga suka sama cewe, tapi gatau siapa”
. . .
Sunoo menatap perbannya, luka di tangan sangat menyulitkan. Beruntung lukanya berada di telapak sebelah kiri, kalau dikanan mungkin dia sudah prustasi.
“KOK AKU JADI MIKIRIN DIA SIH!?”
Sunoo mengacak acak rambutnya sendiri. Kesal dengan pikirannya.
“udahlah mending buka insta, siapa tau jadi artis dadakan”
Sunoo ingat kalau kemarin ia memposting foto, dia paling suka dapat notifikasi, apalagi like dan komentar.
