Tujuan Hidup

10 3 0
                                    

Kau tau, aku adalah manusia yang pernah kelam pada masanya. Pernah merasa jahiliah di masa kelam tersebut.

Rasanya seperti aku tidak sadar bahwa aku berada di kegelapan. Semua terlihat sama, menyesatkan namun sangat membuat diriku senang. Apakah kau pikir aku seperti orang buta? Aku jawab Ya, saat aku sudah mengikuti sinar matahari yang terbit.

Entah makin lama aku makin gelisah. Makin gak senang dengan lingkunganku, dengan pertemananku yang bisa dibilang tidak ada batasan antara laki-laki dan perempuan.

Ketika aku ingat itu rasanya aku marah dan malu terhadap diriku sendiri di masa lalu.

Singkat cerita aku sering mendapatkan hidayah, dan aku mulai mengindahkannya, mencari lebih tau tentang hidup ini dalam pandangan islam.

Namun mendengarkan kajian secara online, belum mempan. Karena aku yang pernah jadi ketua acara untuk pengajian di kampuspun. Aku tidak pernah merasa yang senang dan puas dalam arti meraih pahala. Saat itu rasanya aku lebih ke lega sebab akhirnya beban itu hilang setelah acara selesai.

Begitulah yang aku pikirkan dulu. Dan pada akhirnya beban itulah membuatku sesak menjalani perkuliahan, bahkan efeknya sampai semester berikutnya. Mungkin hal itu juga karena aku yang salah dalam membawa beban tersebut.

Tapi ternyata ujian itu permulaan yang membuat aku menemukan arti hidup ini.

Lama sekali aku mengikuti arus tanpa arahan. Berjalan tanpa tujuan. Terlalu banyak istirahat tanpa memperhitungkan tanggung jawab di akhirat kelak.

Sampai pada suatu masa aku benar-benar merasa ujian yang berat menimpa keluargaku, terutama aku. Banyak sekali tipu daya disana. Sampai aku memberontak. Mencari kebenarannya sendiri. Berusaha mencari jalan yang benar. Mengamuk tidak terima perlakuan yang menyesatkan. Hingga aku sekian kalinya mematahkan hati orang terkasih demi mempertahankan prinsip hidupku yang baru.

Terus aku gali kehidupan itu, mencari sampai di titik menemukan apa yang diinginkan Allah. Apakah hidupku sudah benar-benar diserahkan pada Allah?
Hingga arti tujuan hidup yang datang seperti susunan puzzle yang akhirnya menemukan kesimpulannya.

Tidak jauh menemukan tujuan hidup itu, aku yang nyaris putus asa mencari guru hingga menyesal tidak mengikuti pesantren pada saat itu. Alhamdulillahnya aku menemukan tujuan hidup ini dalam Al-Quran yang lama telah aku simpan dan jarang dibaca pemiliknya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
wa maa kholaqtul-jinna wal-ingsa illaa liya'buduun

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Indah sekali bukan ayat Al-Quran di atas. Sudah kucari kemana-mana ternyata ditemukannya di kamarku sendiri.

Namun tidak dapat kupungkiri bahwa aku menemukan tujuan hidup ini karena beberapa pendukung, seperti mendengarkan ceramah, hingga membaca beberapa buku yang akhirnya menunjukkan jalanku ke arah terang benderang yang sebenar-benarnya cahaya. Bukan cahaya tipuan lagi.

Dan atas izin Allah swt. Ia membukakan jalanku menujuNya. Semoga Allah terus memberi kita hidayah hingga di akhir hembusan napas kita.

Aamiin paling serius.

07/06/2021
-H-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 07, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WAKTU SAFARWhere stories live. Discover now