Angel

1.1K 87 33
                                    

Bau anyir darah adalah hal pertama yang menyapa indera penciumannya. Namun tak sedikit pun ia terusik akan hal itu, kakinya tetap melangkah tegas, walau sedikit terpincang, bergerak semakin dalam menuju ujung lorong tersebut. Netranya berkilat senang saat menatap ceceran darah yang semakin banyak, seakan menganak sungai dan berakhir pada sebuah pintu. Kayu gaharu yang harum pun, tak dapat menyembunyikan bau pekat dari aliran merah di bawah kakinya. Perlahan, ia mendorong pintu tersebut hingga terbuka, memperlihatkan seorang pria, yang sangat dirinya kenali, sedang menyumpal mulut seorang lelaki tua dengan sebuah pistol. Pria itu adalah cinta dan belahan jiwanya, kekasihnya, Choi Siwon.

"Hyung"

"Apa yang pria ini lakukan pada mu?"

"Dia mencekik ku"

Jerit panik bercampur takut milik lelaki tua itu, tertahan oleh pistol tadi. Jemari itu tampak mencengkram kuat disekitar leher si korban. Oh, bukan. Si pelaku. Lebih tepat lagi jika di panggil 'si bajingan'.

"Lalu?"

"Dia mengatakan, dia akan menyiksa ku, lalu membunuh ku jika aku tidak mau menurut"

Ia bisa mendengar, bagaimana geligi sang kekasih bergemeletuk marah. Emosi pria itu memuncak, dan cengkramannya terlihat semakin menguat. Ah, malangnya nasib bajingan itu.

"Katakan. Katakan semuanya, Kyuhyun"

"Dia melukai ku. Dia memperkosa ku. Mempertontonkan ku di hadapan keluarganya. Di hadapan semua orang. Seakan - akan aku adalah hewan peliharaannya"

Buruk. Sungguh ingatan yang buruk, namun Kyuhyun dapat menerimanya, semua akan ia lakukan untuk kekasih tercintanya. Sekalipun dirinya harus memutar ulang ingatan menyakitkan itu, saat dirinya terjebak dalam neraka dunia selama dua minggu.

"Dia memutar kedua pergelangan kaki ku-"

Hingga sendinya berbunyi kasar, dislokasi namun tak mematahkan tulangnya. Rasa sakit itu tak mungkin ia lupakan. Karena ia adalah ratu yang sangat di manjakan oleh rajanya. Tak seorang pun pernah menyakitinya.

"Dia meneteskan asam pada mata kiri ku saat aku pingsan"

Sakitnya tidak terasa, namun ia sangat terpukul. Karamel indah miliknya, salah satu bagian tubuh yang sang kekasih sukai, telah direnggut. Meninggalkan bola matanya dengan parut mengerikan dan warna putih yang suram. Tak lagi indah.

"Dia meninggalkan banyak luka pada tubuh ku, dari benda tajam dan tumpul. Dia menikmatinya. Bahkan menumpahkan lilin panas di telinga ku"

Nyaris saja ia kehilangan pendengarannya. Namun, ia berhasil menghentikan laju cairan panas itu, dan berakhir hanya meninggalkan luka bakar sementara pada daun telinganya. Kejadian tersebut membuatnya trauma, sehingga ia memilih untuk tidak tidur selama berhari - hari, karena Kyuhyun nyaris kehilangan salah satu inderanya lagi.

"Apa aku perlu menjabarkan hal lainnya?"

"Tidak. Kita akan melakukan semua itu padanya. Semua yang dia lakukan pada mu"

"Benarkah? Apa aku boleh melihatnya?"

"Tentu. Kau yang akan memandu jalannya 'persidangan'. Lakukan sepuas mu"

Lalu, tubuh itu ambruk setelah menerima sebuah pukulan dari kekasihnya. Ia hanya menatap kosong pada si bajingan tua yang tak sadarkan diri itu, sebelum beberapa wajah familiar mulai memasuki ruangan tersebut, membawa pergi lelaki itu. Atensinya beralih pada yang lebih tua saat mendengar ketukan langkah dari sisi butanya. Ia tersenyum hambar pada sang kekasih, pria itu berjalan mendekat padanya, menangkup kedua pipinya. Tidak sedikitpun ia mempermasalahkan bagaimana darah yang mengotori telapak itu, sekarang juga ikut menempel pada wajahnya. Bau anyir dari cairan merah pekat tersebut, seakan memberikan kepuasan untuknya, sebuah rasa akan pembalasan yang nyaris terbayar penuh.

"Aku bukan malaikat manis mu lagi, Siwonnie"

"Aku tahu"

"Aku lebih terlihat seperti iblis buruk rupa"

"Sayang..."

"Apakah kau masih mencintai ku?"

"Tentu saja. Aku sangat mencintai mu"

Kyuhyun tahu, ia sangat tahu resiko menjadi kekasih seseorang yang  berjalan di sisi hitam, memiliki reputasi di sisi gelap dunia. Namun, ia tidak gentar, tidak sekalipun merasa takut. Dirinya tak mundur dan lantas menangis pilu saat merasakan semua siksa yang penculiknya lakukan. Mungkin, Siwon memang menjauhkannya dari ruang eksekusi di mansion pria tersebut, selalu menghalangi pandangannya jika pria itu membunuh seseorang, bahkan tak membiarkan segores lecet pun melukai kulit pucatnya. Ia bagaikan ratu yang di limpahi segala cinta, dengan binar polos dan rona merah malu saat mendapat pujian.

Malaikat manis milik sang raja iblis.

Namun, semua berakhir sejak penculikan itu terjadi. Penyiksaan selama dua minggu yang diterimanya serta semua rasa sakit yang dialaminya. Wajahnya tak lagi memancarkan kebahagiaan, rasa suram dan pahit dari derita masihlah terkecap. Kyuhyun kembali dengan keadaan 'cacat', secara fisik dan psikis. Ia bukan lagi sang ratu yang ceria bak mentari pagi, karena senyumannya tak pernah selebar dan sehangat seperti dulu. Tatapannya dingin dan mengintidasi bagi siapapun yang mencoba mendekat, suatu bentuk pertahanan diri yang ia bangun, karena dirinya tak ingin lagi di sakiti. Tawa meriah penuh kebahagiaan miliknya, sekarang digantikan dengan tawa singkat, terkadang sinis. Dirinya tidak lagi seramah dan seterbuka dulu. Karena ia telah berubah menjadi seseorang yang berbeda.

Malaikat manis itu sudah mati.

"Kyuhyunnie, mungkin kau bukanlah malaikat manis ku lagi. Tapi, kau bukan iblis buruk rupa"

"Kau hanya tidak mau menerima kenyataan dengan rupa ku yang cacat"

"Kau tidak cacat"

"Lalu?"

"Kau hanya sedikit 'terbakar', sayang"

Belah bibir mereka bertemu dalam kecupan ringan, tangan besar itu masih menangkup kedua pipinya. Seiring detik berlalu, kecupan mulai digantikan dengan kuluman, lidah pun mulai ikut bergerak dan saling memperebutkan dominasi. Hingga nafas keduanya memendek, oksigen menjadi suatu urgensi, tautan bibir pun terlepas, menyisakan saliva yang menggantung tipis disana.

"Tuhan menjatuhkan mu kepangkuan ku. Dia membuang mu, salah satu malaikat nya, karena telah menjalin benang merah dengan seorang iblis"

"Dia membakar 'sayap' ku?"

"Ya, tapi kau tidak perlu khawatir. Karena aku bisa memberikan mu sepasang 'sayap' baru yang tak kalah indah. 'Sayap' yang cocok untuk malaikat terbuang seindah dirimu. Karena kau milikku"

Netra karamel itu menampakkan binar kepuasan, jemari pucat milik pemuda itu bergerak sensual saat merasakan dingin dari senjata api yang berada di pinggangnya. Siwon tidak menghalangi sang kekasih, membiarkan yang lebih muda menggenggam salah satu revolver kesayangannya. Tatapan mereka bertubrukan, bibir plum itu mengecup sisi badan senjata tersebut, terlihat sangat menggoda namun berbahaya di saat yang bersamaan. Karena Kyuhyun nya bukan lagi malaikat manis nan polos, tak sekalipun pernah di sentuh dengan kejahatan dari dunia. Pemuda itu sekarang adalah malaikat terbuang, indah dengan segala kekejaman dan dendam yang diembannya. Sungguh mempesona, cinta dan belahan jiwanya, kekasihnya, Cho Kyuhyun.

"My beautiful fallen angel"

.

- END -

.

A/N:

Maaf jikalau ada typo dan karena ini pendek banget kayaknya (lol). Akhir kata, silahkan tinggalkan vote dan comment jika berkenan ❤

WonKyu Oneshoot CollectionWhere stories live. Discover now