tapi ternyata Gun tidak puas dan ingin membawa boneka itu pulang, Ohm bengong tidak tau harus berbuat apa, ahkirnya Ohm membujuk Gun.

Si mungil merajuk dan meminta Ohm untuk mengantarkannya ke Off, terpaksa jadilah sekarang ia membawa Gun ke perusahaan Off.

Mereka tiba di gedung tinggi dengan logo GMM corporation, awalnya scurity disana menghadang ohm masuk, tapi setelah melihat Gun ahkirnya scurity itu mengijinkannya untuk masuk, para karyawan disana terlihat senang karena mereka baru melihat Gun lagi di perusahaan, berbeda ketika Gun masih di SHS, mereka sering di repotkan oleh si mungil, namun mereka penasaran dengan ekspresi Gun yang baru saja masuk, tampak nya si mungil sedang kesal, ada sesuatu yang membuatnya ngambek sampai pipi chubby nya mengembung dan bibir tebalnya mengerucut, para karyawan di lobby juga bertambah penasaran dengan sosok Ohm yang mengikuti Gun.

Gun berjalan menghampiri resepsionis yang berjaga di lobby.

"Sawade kha nong Gun" sapa resepsionis wanita itu, terlihat wanita itu menahan diri untuk tidak mencubit pipi Gun saking gemasnya.

"Phi, apa papii ada? Gun telepon gak di angkat-angkat" mata Gun berkaca-kaca, persis seperti seekor anak kucing, resepsionis itu gemas, tangannya begitu gatal pengen ngunyel-unyel pipi itu.

"Khun Off ada, tapi sepertinya sedang ada tamu" jawab si resepsionis, Gun mengangguk dan mengucapkan terimakasih, kemudian si mungil berjalan ke arah lift, Ohm masih mengikutinya.

Gun masuk ke dalam lift, dan saat Ohm mau ikut masuk Gun melarangnya.

"Jangan ikuti Gun lagi, Gun sedang marah sama Ohm!!" Ohm melongo, bahkan ketika Gun menekan pintu lift nya agar segera tertutup Ohm masih melongo.

"Bahaya ini..." Ucapnya kemudian sambil menepuk jidatnya.

Ohm segera merogoh ponselnya dan menelpon Off.

Di ruangan CEO, Off sedang ada tamu, seorang wanita bernama Aom Sushar, wanita itu adalah rekan bisnisnya, dia adalah putri pemilik perusahaan DF corporation, saat ini GMM corporation memang sedang ada kerja sama dengan perusahaan itu, Aom yang merupakan direktur datang untuk membicarakan kerja sama mereka.

Ponsel Off berdering, setelah melihat Ohm lah yang meneleponnya, ia langsung mengakat panggilannya, karena itu pasti berhubungan dengan Gun.

"Phi, tolong dengarkan dulu penjelasan ku, aku minta maaf, benar-benar aku minta maaf, pokonya aku minta maaf" Off menaikan satu alisnya mendengar cerocosan Ohm.

Belum selesai mencerna ucapan dari Ohm pintu ruangan nya di buka dengan cukup kasar, terlihatlah Gun dengan wajahnya yang cemberut dan langsung melemparkan dirinya ke pelukannya Off, si anak kucing tidak memperdulikan Porsche atau pun wanita yang duduk di depan Off.

"Ada apa bebii?" Off mengelus kepala Gun, si mungil yang menyembunyikan wajahnya di leher Off segera menjauhkan kepalanya dari bahu Off dan menatap pria itu.

"Papii, Ohm tidak mengijinkan Gun membawa pulang boneka besar itu" adunya.

Off barulah mengerti, kenapa Ohm meminta maaf, ia tersenyum lembut dan mengusap kepala Gun, wanita itu terkesima, pasalnya ia baru melihat senyuman lembut dan tulus di wajah Off, memang ia baru kenal dengan Off, mereka juga bertemu baru tiga kali, tapi Off tidak pernah menunjukkan senyuman lembut seperti itu, hatinya tiba-tiba berdebar melihatnya, Off sudah tampan, tapi jika tersenyum seperti itu, jauh lebih tampan lagi.

Gun for Off (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang