[1] Awal Permulaan

4 0 0
                                    

Permulaan semester 6 yang panjang pun kembali dimulai. Yang sebelumnya dilewati dengan mencari tempat untuk magang untuk meyelesaikan laporan Praktik Industri, sekarang harus menyelesaikan laporan Tugas Akhir. Benar-benar tidak terpikirkan dimana harus mengajukan tempat untuk membuat laporan Tugas Akhir. Aku, Zahra. Perempuan berusia 20 tahun yang sedang berkuliah sebagai Mahasiswi Jurusan Multimedia di salah satu kampus ternama dengan Jurusan Multimedianya dengan hobi yang suka bermain Game Mobile terutama Mobile Legend untuk menghilangkan beban pikirannya. Bermuka jutek yang selalu menjadi bahan salah paham orang-orang disekitar, tidak pernah bolos dalam mata kuliah sama sekali dan bisa dikategorikan yang termuda dalam kelas. Aku memiliki geng pertemanan yang dinamai "Suku-suku" (masih tidak paham dengan konsep pertemanan ini) yang berisikan 3 teman yang penuh dengan ketidak-akhlakan yang bernama Keysia, Ren, dan Ruzar. Awalnya kami tidak sedekat ini sampai-sampai memiliki geng pertemanan dengan nama yang konyol, tetapi suatu waktu satu diantara mereka mulai mencari teman untuk curhat, disitu pula aku ikut masuk kedalam masalahnya juga.

Di waktu yang terdesak seperti ini, aku dan yang lain memutuskan untuk mendiskusikan tentang tugas akhir bersamaaan dikarenakan waktu pengumpulan tugas akhir sudah amat dekat. Aku, Ren dan Ruzar akhirnya memutuskan untuk pergi mengunjungi kos Keysia. Jam menunjukkan tepat pukul sepuluh pagi, kami akhirnya sampai di kos Keysia yang tentunya sudah menunggu kami di depan.

"Key, gimana ini?" tanyaku yang tengah turun dari motor dan melepaskan helm.

"Aku juga bingung, waktunya terlalu mepet." Keysia sambil menggaruk kepalanya.

"Sebenernya aku ada satu tempat nih, tapi persyaratan laporan tugas akhir satu lokasi satu orangkan?" ucap ren sambil melepas helmnya yang membuat kami semua memandanginya. "tapi, masa iya nanti jadi rebutan kalian bertiga?"

Benar juga dalam batinku. "Kalau gitu, aku coba cari tempat sendiri. Gimana Key? zar?" menawarkan yang lain.

Semua terdiam sejenak sambil melihat satu sama lainnya. "Gini deh, gimana kalau kita masuk dulu habis itu duduk baru mikir. Diluar panas bet sahabat asli dah." dengan nada dilebih-lebihkan, Keysia mempersilahkan kami masuk ke kosnya terlebih dahulu.

Kami pun masuk berbarengan dan langsung merebahkan diri di kasur dan sofa. Dalam posisi menatap langit-langit plafon, tak lama setelahnya Ruzar tiba-tiba terduduk. "Gimana kalau kita cari masing-masing aja menyesuaikan kemampuan kita? karna belum tentu tempat rekomendasi Ren memerlukan tugas akhir yang bisa kita buat kan?"

Semua mengangguk membenarkan pendapat Ruzar. "Setuju sih, harus menyesuaikan keahlian kita juga biar gak makin beban." jawab Keysia sambil memeluk boneka beruang kesayangannya.

"Gak terasa ya, udah semester 6 aja kita kuliah, rasanya cepet aja gitu, tau-tau udah mau wisuda." ujar Ruzar yang membuat kami semua berpikir demikian.

"Iya juga, rasanya baru kemarin kita semester 1 jadi maba. Tau-tau uda jadi senior aja." jawab Ren.

"Terus kalian masih pada jomblo aja. Kuliah udah mau 3 tahun tapi gak ada yang nyantol sama sekali" sambung Keysia dengan nada ngeledek andalannya.

"Eh- mulutnya jahanam sekali ya key, gak liat itu si Zahra. Dia kan udah ada yang kepincut, berarti gak jomblo dong. Mana yang ngejer banyak. SUMPAH IRI!" seru Ruzar sambil menatap dengan tatapan menggoda dan menaikkan alisnya.

"Astaga, kenapa jadi aku yang kena sih sahabat?" balasku tidak berkutik. "Bagi-bagi tips dong ra, dengan muka jutek begitu kok bisa ada yang mau?" saut ruzar kembali menggodaku.

"Memang teman jahanam, aku juga gak tau gimana kok bisa sampai punya pacar." jawabku yang tidak mau terpancing pertanyaannya.

"Tapi- bukannya kepo nih ra, kok udah lama pacar lu gak keliatan? Padahal kita sekelas juga. Dia magang luar kota?" pertanyaan Keysia membuat semua orang memandangiku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 04, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Escape to VirtualWhere stories live. Discover now