Barry Erbach

5.9K 221 12
                                    

Barry Erbach duduk di kamarnya sambil mengamati layar yang menampilkan suasana di mansion melalui kamera  CCTV di tiap sudut mansion.

"Tak ada yang istimewa malam ini, seperti biasa hanya pamer kemewahan masing-masing. Membosankan!" ucap Barry dengan sinis menatap semua video itu.

"Siapa dia? terlalu sederhana sekali pakaiannya! pasti mahasiswi level rendah yang mendapatkan keberuntungan karena diundang oleh Simon Erbach! huh! Daddy selalu saja pandai dalam mencari cara untuk tetap menjaga image dirinya sebagai malaikat penebar kebaikan bagi orang-orang level bawah." ucap Barry lagi saat melihat gadis berpenampilan sederhana dan sangat berbeda dari semua wanita lainnya yang hadir di pesta malam ini.

Saat Barry sedang asik menonton pesta dari dalam kamarnya, masuklah asisten pribadinya, Orland.

"Tuan Muda, Tuan Harvey sudah bergerak menuju ke gudang tua untuk melakukan transaksi dengan anda." lapor Orland.

"Baiklah, ayo kita hadiri pesta ulang tahunku sejenak, lalu selesaikan transaksi ini." sahut Barry lalu berdiri dan membenahi jasnya.

Barry keluar dari kamarnya diikuti oleh Orland dan beberapa pengawal pribadinya, menuju ke lantai dasar mansion itu.

Acara berlangsung meriah namun hanya sejenak, setelah segala runtutan acara pokok ulang tahun itu selesai, maka Barry pun segera pergi meninggalkan mansion, sedangkan semua tamu undangan mulai menikmati segala hiburan dan makanan minuman yang telah disediakan.

*******

Mobil Barry dan para pengawalnya tiba di gudang tua yang sudah tidak terpakai itu. Selang beberapa menit, tibalah sebuah mobil hitam ke gudang tua itu.

Barry keluar dari mobilnya, begitu juga seorang pria dari mobil yang baru saja tiba itu. Keduanya bersamaan membenahi jas mereka lalu berjalan saling menghampiri satu sama lain.

"Tak kusangka anda akan datang tanpa pengawalan ketat seperti biasanya." Sapa Barry sambil mengulurkan tangannya mengajak berjabat tangan.

"Ini bukan pertama kali atau kedua atau ketiga kalinya kita bertransaksi. Saya sudah percaya pada anda." Sahut pria bernama Harvey.

"Terima kasih atas kepercayaan anda, tapi perlu saya ingatkan pada anda, ini dunia kelam, tak ada satupun yang bisa kita percayai sekalipun itu pengawal pribadi kita." Ucap Barry.

"Terima kasih atas saran anda. Bagaimana dengan pesanan saya?" Sahut Harvey.

"Saya sudah menyiapkannya. Lihat dan periksalah!" Ucap Barry sambil memberi kode pada Orland.

Sebuah kotak besar dibawa ke hadapan keduanya, diletakkan tepat diantara mereka berdiri.

"Buka dan periksalah!" Ucap Barry mempersilahkan Harvey memeriksa pesanannya.

"Barang yang bagus. Saya selalu puas dengan barang yang anda tawarkan." Sahut Harvey setelah memeriksa senjata-senjata itu.

"Baiklah, masukkan ke mobil saya! Anda pasti sudah menerima pembayaran saya sore tadi." Ucap Harvey, lalu pengawalnya Barry mengangkat kotak itu lagi dan membawanya ke bagasi mobil Harvey.

"Senang berbisnis dengan anda." Ucap Harvey lagi lalu keduanya saling berjabat tangan dan masuk ke mobil masing-masing, melaju ke jalan masing-masing.

"Orland, bagaimana dengan pesananku?" Tanya Barry pada asisten pribadi yang sangat dia percaya dan andalkan.

"Semuanya sudah tiba di gudang penyimpanan satu jam yang lalu, Tuan Muda." Sahut Orland.

"Bagus! Aku selalu bisa mengandalkanmu." Puji Barry.

Love Makes Me A Wild FoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang