Saat ini lokasi kedua orang bodoh dengan marga Wang dan Li adalah di lantai 2 tepat didepan sebuah pintu besar, lalu pintu besar itu terbuka dan seorang pria dan wanita keluar dari dalamnya. Ahaha lihatlah tujuan sudah didepan mata tapi Wang Yibo dan Li Xian tidak melanjutkan usaha mereka.

(Mangkanya jangan cepet nyerah ya, kali aja impian kalian lagi bentar kesampean)

"Kalian disini daritadi!? " Tanya Li Xian yang kelelahan.

"Iya, memang kenapa? " Jawab Yang Zi, terus terang saja ia heran dengan dua orang didepannya yang banjir keringat persis keadaannya saat dihotel sebulan yang lalu.

"Kami keliling dari lantai 1 sampai lantai 3,dari ujung keujung demi memberi kalian kejutan, tapi kami tak sanggup jadi kami menyerah" Jelas Wang Bucin.

Karena sudah hafal dengan kelakuan kekasihnya, Xiao Zhan hanya menggelengkan kepalanya, lalu ia mengajak semuanya untuk masuk kedalam ruangan yang ia dan Yang Zi tempati sebelumnya.

Tak menunggu lama Wang Yibo langsung memberikan hadiahnya kepada sang kekasih begitu juga dengan pasangan sebelah.

🏳‍🌈🏳‍🌈

Tak terasa satu bulan telah berlalu, keluarga dari kedua belah pihak sama sekali tidak mengusik kehidupan mereka, hanya saja terkadang Nyonya Xiao Ping dan Nyonya Yang Lee datang berkunjung untuk memperhatikan kondisi Yang Zi yang sedang hamil, namun setiap kali mereka datang berkunjung akan selalu bertepatan dengan hari dimana Wang Yibo dan Li Xian keluar rumah untuk bekerja, kini Li Xian ikut bergabung ke dalam team developer game milik Wang Yibo, beruntung sekali Li Xian memiliki kemampuan menggambar dan desain dan bakatnya dapat membantu Yibo untuk mengembangkan karakter baru di dalam gamenya.

Mendekati hari liburan kedua pasangan itu berkumpul di ruang keluarga di rumah mewah milik Xiao Zhan, bukan liburan musim panas namanya jika tidak ada jalan-jalan atau aktivitas liburan lainnya.

"KE PANTAI!" seru Wang Yibo dengan tegas.

"KE GUNUNG! " Seru Yang Zi.

Masalah besar terjadi yaitu perbedaan pendapat, dari 4 orang baru ada 2 orang yang memberikan ide liburan, dan keduanya berbeda pendapat, apalagi keduanya sering cekcok entah itu karena hal kecil maupun besar. Contohnya saja, saat itu Yang Zi memeluk lengan Xiao Zhan didepan Nyonya Xiao dan Yang, padahal memang hal itu adalah hal yang wajin ia lakukan untuk menunjukkan kemesraan dan keharmonisan rumah tangga mereka dihadapan orang tua mereka demi menutupi kebenaran dibalik pernikahan, tapi Wang Yibo yang saat itu yang pulang kerja lebih cepat malah merasa sakit hati, padahal ia tahu betul apa alasan mereka melakukan itu, malamnya setelah Nyonya Xiao dan Yang pulang ia keluar kamar dengan memasang wajah cemberut, Xiao Zhan yang sudah tahu penyebabnya hanya diam saja karena lelah menjelaskannya kenapa lelah? Karena ini bukan kedua atau tiga kali kekasihnya itu ngambek hanya karena Yang Zi memeluk lengannya. Sedangkan Li Xian sendiri cuek terhadap hal itu, tapi berbeda dengan Yang Zi, ia paling tidak tahan melihat orang dengan wajah cemberut dengan alasan yang tidak jelas, ditambah lagi saat ini ia sedang hamil, emosinya sering naik turun dan sekarang ia dihadapkan dengan manusia berwajah cemberut dan mulut dimonyongkan,tidak tahan dengan itu akhirnya ia mulai mengamuk dan berdebat panjang dengan Wang Yibo.

Begitulah, anggap saja itu permasalahan keluarga. Sekarang dapat kita lihat kedua manusia yang berbeda pendapat ini sedang berdebat kembali, berdebat berdebat dan berdebat, kenapa ga lomba aja sekalian? Kali aja menang.

"KALIAN ITU LAKI-LAKI, LEMBEK SEKALI MASA JALAN-JALAN KE PANTAI, KE GUNUNG DONG NAIKNYA PAKE TENAGA! " Yang Zi tetap mempertahankan keinginannya ke gunung.

"PANTAI! DI PANTAI KITA BISA MEMBANGUN ISTANA PASIR, MENGUBUR SESAMA, BERENANG, MENYELAM, DAN MAIN SURFING! APA -APAAN KE GUNUNG, BUANG TENAGA CUMA BUAT NAIK ABIS ITU TURUN LAGI" Kata Wang Yibo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 07, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KerjasamaWhere stories live. Discover now