Terkadang Mark merasa heran, siapa yang lebih tua di sini?

***


Berjalan di trotoar dengan satu cone es krim rasa vanilla adalah pilihan Taeyong. Kaca mata hitam membingkai wajah cantiknya, menghalau cahaya matahari yang menyilaukan serta berguna untuk menyembunyikan mata yang sembab.

Udara di jam tiga sore memang sangat cocok untuk menghilangkan seluruh keresahan di dalam hati, mata Taeyong menjelajah, memerhatikan seluruh orang yang ia lewati. Banyak pasangan yang sedang menebar keromantisan dan itu berhasil membuat Taeyong tersenyum kecil.

Taeyong tidak ingin membuka hatinya untuk siapapun mulai saat ini hingga waktu yang tidak bisa di tentukan. Fokus pada karir serta diri sendiri adalah prioritasnya, Taeyong tidak mau membuang waktu yang berharga dengan memiliki pasangan yang bisa kapan saja menyakitinya.

Lagi pula jika memang sudah waktunya, Taeyong pasti di pertemukan oleh seseorang yang cocok untuknya, hanya perlu menungguㅡselagi memulihkan hati yang masih terluka. Tidak perlu terburu-buru untuk menjalin sebuah hubungan, ia masih memiliki banyak waktu yang tersisa.

"Winwin!" panggil Taeyong dengan senyuman lebar di wajah, ia melambaikan tangan ke arah lelaki manis yang menunggu nya di pertigaan; dekat lampu lalu lintas.

Oh, karena membutuhkan teman bicara, jadi Taeyong mengajak Winwin untuk menemaninya menikmati udara sore hari yang cukup sejuk!

Winwin segera berlari dan memeluk Taeyong, ia tertawa renyah. "Winwin juga ingin es krim!"

"Kau mau? Aku akan membelikannya untukmu!"

"Hngg, mungkin nanti saja. Apa kita jadi menghabiskan waktu di taman kota?"

"Tentu saja!"

Setelah itu keduanya tertawa, Winwin dan Taeyong berjalan menuju taman kota yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sana. Sebenarnya tadi Yuta sempat melarang Winwin untuk pergi, namun setelah tahu bila kekasihnya mau menemui Taeyong, akhirnya Yuta memberi izin.

Tidak, hanya saja Yuta terlalu malas memulai perdebatan dengan si lelaki bermarga Lee. Yuta tidak pernah menang!

Winwin menyelipkan tangan di siku Taeyong. "Bagaimana menjadi model di perusahaan Rixxus? Apa itu menyenangkan?" tanya nya.

Otomatis Taeyong menggeleng. "Aku mencintai pekerjaanku. Itu sangat menyenangkan!"

Dan juga, Yuta memberi kabar bahwa ada salah satu perusahaan majalah terkenal yang ingin mengontrak Taeyong! Hari-harinya akan sangat sibuk, Taeyong mau memfokuskan diri untuk merintis karir hingga namanya terkenal di seluruh penjuru dunia. Menjadi model bukan hanya perkerjaannya semata, namun juga cita-cita Taeyong sejak usianya masih belasan tahun.

"Itu bagus! Winwin turut senang bila Taeyong senang."

"Terima kasih Winwin!" Taeyong terkekeh dan menjilat serta mengigit es krim miliknya, ia mengadahkan kepala, senyum lebar terpatri di wajah cantiknya.

Sial, Taeyong tidak pernah merasa sebebas ini. Tidak ada bayang-bayang Jaehyun yang terus menghantui, ia merasa senang dan lebih hidup dari sebelumnya. Semoga saja lelaki bermarga Jung itu mau menepati janji untuk tidak menemuinya.

Taeyong sungguh membutuhkan waktu, ia tidak ingin melihat Jaehyun karena takut bila hatinya akan berubah dan kembali jatuh pada lelaki tampan itu. Mungkin dua atau tiga bulan cukup untuk melupakan Jaehyun? Ya, itu lebih dari cukup.

Bila sudah melupakan Jaehyun, Taeyong benar-benar tidak peduli bila lelaki itu muncul di hadapannya lagi. Mereka akan menjadi orang asing lagi, seperti ketika pertama kali bertemu.

Casanova《Jaeyong》✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora