Elegi

Part 1

Kyungsoo duduk di tempat kerjanya seperti biasa, ia meletakkan tas dan juga kopi ditangannya ke atas meja kerjanya yang selalu tertata rapi

Suara pintu di ketuk membuat Kyungsoo mendongak mendapati Suho, bos sekaligus sahabatnya

"Selamat pagi Kyungsoo," sapa Suho

"Ada apa?" Tanya Kyungsoo langsung

"Kau tidak lupa kan jika hari ini akan ada satu karyawan akan masuk ke dalam divisi mu. Sebentar lagi sepertinya akan sampai, tolong kau bimbing dia dengan benar, jangan terlalu galak." Ujar Suho

"Aku ingat, dan aku tentu tidak akan memarahinya jika dia bekerja dengan benar. Sudah sana pergi," usir Kyungsoo

Suho hanya menggeleng saja melihat kelakuan sahabatnya itu, sudah biasa diperlakukan begitu

"Ya sudah aku akan kembali ke ruanganku. Oh iya, jangan lupa siang ini kita akan makan bersama anak-anak yang lain, kau harus datang yah, atau si bayi besar Park Chanyeol akan merengek karena orang favoritnya tidak datang."

Kyungsoo menghela nafas lelah, memikirkan akan bertemu Chanyeol yang tidak bisa diam itu saja rasanya sudah membuat dirinya mulai kelelahan

"Jangan beralasan lagi, kau sudah beberapa kali tidak datang. Bisa-bisa dia menerobos masuk kantor hanya untuk membawamu pergi," kata Suho, dan Kyungsoo tau Chanyeol benar-benar bisa melakukan hal ekstrem seperti itu, ya karena dia Park Chanyeol

"Baiklah aku mengerti," jawab Kyungsoo sebelum akhirnya dia kembali ke meja nya dan mulai mengerjakan beberapa dokumen pekerjaannya

Suho hanya tersenyum tipis sebelum akhirnya berbalik keluar dari ruangan Kyungsoo

Irene menaiki lift dengan wajah sumringah, akhirnya dia bisa naik jabatan setelah 2 tahun bekerja di perusahaan. Ya walaupun dia harus pindah perusahaan ke tempat yang cukup jauh dari rumahnya, tidak masalah

Pintu lift terbuka, Irene langsung tersenyum lebar menyapa beberapa karyawan yang ada di sana

"Permisi, dimana ruangan kepala divisi ini?" Tanya Irene pada salah satu perempuan yang terlihat seperti beruang, dia terlihat tengah lahap menyantap Snack

"Oh, ruang Pak Kyungsoo ada di sana." Kata gadis itu

"Ah, kau karyawan baru yang katanya pindah ke sini ya?" Tanya gadis disebelahnya yang tersenyum super ramah, Irene mengangguk mengiyakan

"Perkenalkan aku Wendy, gadis ini Seulgi." Ujar gadis itu lagi dengan ramah

"Ah, maaf lupa memperkenalkan diri. Namaku Bae Irene, kalian bisa memanggilku Irene."

"Ah Irene, silahkan temui Pak Kyungsoo dulu. Dia sudah menunggumu," kata Wendy

Irene mengangguk lalu berterimakasih sebelum akhirnya berjalan menuju ruangan yang ditunjukkan oleh Seulgi tadi

Irene menelan ludahnya dengan gugup sebelum akhirnya mengetuk pelan ruangan kaca yang memperlihatkan seorang pria yang tengah serius menatap kertas di hadapannya

Pria itu langsung mengangkat kepalanya dan menatap Irene dan memberikan isyarat yang mempersilahkan perempuan itu untuk masuk

"Selamat pagi Pak Kyungsoo, saya Bae Irene. Dan mulai hari ini saya akan bekerja dibawah divisi Pak Kyungsoo," kata Irene

"Iya, mohon kerjasamanya. Saya harap kau bisa bekerjasama bersama tim dengan baik, jika ada kesulitan kau bisa bertanya pada karyawan lain atau padaku. Selamat bekerja,"

"Baik, terimakasih banyak Pak." Kata Irene

Setelah itu hening, Kyungsoo kembali menunduk membaca dokumennya, dan Irene masih berdiri di tempat yang sama dengan bingung. Bukannya sekarang Kyungsoo harus memperkenalkan dirinya dengan resmi pada karyawan lainnya?

Butuh waktu beberapa saat sebelum akhirnya Kyungsoo sadar jika Irene masih ada di sana

"Ada apa? ? Kenapa kau menuju mejamu?"

"Mmm...bukanya bapak yang harus memperkenalkan saya pada karyawan lain dan menunjukkan meja saya? Karena saya belum tau dimana  meja kerja saya."

"Ahhh benar juga, maaf saya lupa. Mari saya antar," Kyungsoo langsung berjalan keluar dan memperkenalkan Irene pada karyawan yang ada di bawah divisinya dan menunjukkan meja kerjanya sebelum akhirnya kembali masuk kedalam ruangannya

Irene mengobrol bersama beberapa karyawan sebelum akhirnya mencuri pandang pada ruangan Kyungsoo yang sudah kembali sibuk dengan pekerjaannya

Pria tampan namun aneh, gumamnya dalam hati sebelum akhirnya kembali fokus pada beberapa orang yang mengajaknya mengobrol