1 -Tahun 2101

13 2 3
                                    


              Bumi Abimana Putra, itulah nama seorang pria umur 24 tahun yang biasa dipanggil Bumi. Ia seorang peneliti di sebuah Lembaga Penelitian Terpadu (LPT) "Misneach" dalam Gaelic yang jika di terjemahkan berarti "Harapan". Bumi, seorang pemuda yang jika di ibaratkan malam, ia adalah 'lampu penerangan di jalanan'. Begitu positif dirinya serta disegani di lab "Misneach" dengan penemuan-penemuan bagi keberlangsungan hidup manusia saat itu yang mencengangkan, terlalu luar biasa.

            "Cerdas yang menakutkan." Celetuk salah satu staf laboratorium ketika ia tidak sengaja melihat Bumi. 

             Tentu, celetukan itu tidak akan terdengar oleh Bumi. Ia masih focus dengan hasil analisis REE (Rare Earth Element) yang baru saja ia teliti begitu detail. Ditelinganya terpasang earphone Bluetooth keluaran terbaru. Manusia telah memasuki abad 22, abad dimana eksistensi sebuah kehidupan organisme di pertentangkan dan dipertanyakan. Abad 22, abad yang lebih menyeramkan dibandingkan abad 21, namun sangat berpotensi untuk keberlangsungan hidup dan REE semakin diteliti karena fungsinya bagi umat manusia. 

        REE yang mengandungnya digunakan di banyak perangkat yang digunakan orang setiap hari seperti memori komputer, DVD, baterai isi ulang, telepon seluler, pengubah katalitik, magnet, lampu neon, dan banyak lagi. Sejak penemuan pertama di tahun 1794. Tidak ada yang tahu bahwa di abad 22, ada seorang saintis yang namanya terkenal didunia karena penemuan terbaru yang behubungan dengan penemuan di tahun 1794. 

          Perang masih terjadi dimana-mana bahkan sangat intens. Kesehatan umat manusia bertumpu pada eksistesi teknologi yang berkembang. Bank darah menjadi bagian terpenting, sedangkan rumah sakit semakin kering akan keberadaannya. Manusia kini mengandalkan kapsul 'hidup' dari Lembaga-lembaga kesehatan dan penelitian. Polisi dan Tentara semakin memperketat luasan mereka dan semakin 'gelap' karena banyak kejadian yang membuat warga biasa tidak lagi mempercayai mereka. Kehidupan yang menakutkan tapi tidak untuk Bumi, entah karena dirinya diberkahi kecerdasaan di atas rata-rata atau memang dia adalah pria yang gila dengan ilmu pengetahuan.

"Hmm, berapa ppm lagi yang dibutuhkan untuk mengekstrasi bagian ini?"

         Tanya Bumi saat ia memeriksa hasil ekstrasi dari REE atau Unsur Tanah Jarang. Jemari lentiknya kini mendarat tepat di bibir bawahnya. Ia terlihat begitu serius dengan setelan jas putih yang sudah usangnya, namun tidak mengurangi kadar ketampanannya. Ia terus berbicara sendiri diruangan kedap suara yang berlapis kaca.

22nd CenturyWhere stories live. Discover now