First day in class

7 0 0
                                    

Kamis jam 8.30 pagi

"Siap Grak!"
"Hormat Grak!"

Sang instruktur pun masuk kelas

"Silah kan duduk"

"Sikap duduk"
"Siap"
"Mulai"

Grek grrek
Mereka duduk di bangku yang tlah di sediakan

"Selamat pagi"
"Siap, selamat pagi"
"Perkenalkan saya Mayor Alex Andreas, saya akan jadi wali kelas kalian untuk 4 tahun ke depan, walau kita akan pindah pindah kelas, wali kelasnya tetap satu, saya, sekaligus dosen kalkulus kalian, ada pertanyaan?"

"Siap saya"
"Ya?"
"Siap, saya Muhammad Young Anthasena, ingin bertanya, apakah selama 4 tahun ini kita akan terus di kelas atau ada praktik lapangan?"
"Baik. Pertanyaan yang bagus, jadi begini, kalian paling praktik lapangan sbulan 3 atau 4 kali sisanya dikelas paling untuk menjelaskan teori teori dan melakukan penilaian hasil praktik, dan akhir semester ada ujian dan selebihnya...hampir mirip kalian sekolah dulu, kalau kalian tanya ada ulangan harian atau tidak...itu nati mengikuti insttuksi dari dosen nya, tiap mata pelajaran ada dosennya sendiri, bagus pertanyaan mu nak, ada lagi?"

"Siap jelas"

"Baiklah hari ini saya tak mau pelajaran dulu, saya ingin mengenal lebih jauh diri kalian, macam pepatah, tak kemal....eeh tak kemal, tak kenal maka tak sayang"

Mulailah mereka memperkenalkan diri dan juga tak lupa tempat asal, hobi, dan kenapa masuk USAFA

Tibalah nama Young yang terakhir di panggil

"Siap, Muhammad Young Anthasena, asal Semarang, Indonesia. 8 maret 2003.
Sa..."

"Wow wow tahan, kamu bilang kamu dari Indonesia ?"
"Siap"
"Hmmm...pertama kalinya ada anak keturunan Indonesia di sini"
"Siap"
"Tapi..maaf..kok malah masuk USAFA kamu?"
"Siap, dulu ada insiden di, jadi saya di pindahkan ke Amerika"
"Boleh tahu, insiden seperti apa?
"Siap..maaf itu agak pribadi, intinya karena orang tua saya tak bisa mengontrol saya. Harus pulang pergi ke luar kota, kadang sampai ke AS"
"Pekerjaan orang tua kamu?
"Siap, sekertaris bidang keamanan PBB"
"K...kau...kau anak Shingh Phamunas dan Eliz Zhan?"
"Siap"
"Wahh tak kusangka..aku mengajar anak nya"
"Anda kenal ayah saya?"
"Aku teman sebangkunya selama 4 tahun, memang Shingh belum pernah cerita?"
"Siap, saya hanya di ceritakan bahwa saya akan diajar oleh salah satu sahabat bapak saya"
"Patut lah"
"Siap"

Seisi kelas tiba tiba terkejut, mereka seangkatan bersama salah satu anak dari pejabat tinggi PBB, dan juga pilot yang sudah punya 4 piala Red Flag.
Tapi Young tak pernah mengungkitnya.
Bahkan ia tetap ikut ujian masuk akademi bersama yang lain, sampai pernah disuruh push up 50 kali hanya karena tak hafal hari ulang tahun pernikahan bapak dan ibunya sendiri,
Apalagi itu terjadi saat bulan Ramadhan
Itulah yang membuat teman temannya agak sedikit iri, karena banyak dari mereka anak dan kerabat dari orang penting, contoh kakek Shane adalah senator di colorado, dan juga veteran perang melawan taliban, ayah Joe adalah Pilot pesawat F-16V sedangkan ibunya di F-15c , ayah dan ibu Rick adalah anggota parlemen. Dan karena itulah mereka bisa masuk dengan mudah, bahkan jika dibandingkan dengan pangkat orang tua Young, orang tua mereka masih kalah dari Orang tua Young
Tetapi saat tes/seleksi masuk akademi, Young lah yang paling 'babak belur'
Padahal jika ia berani bilang pasal orang tuanya, pasti akan lebih mudah
Namun kenyataannya, itu tidak dilakukan
Young hanya bilang saat itu Bapak dan ibunya adalah pengusaha, karena memang benar selain pejabat PBB, mereka juga pengusaha
Young menerima keadaan, karena Yang bisa mengantarkan nya ke dalam kokpit F-15EX bukanlah pangkat orangtuanya, namun dirinya sendiri
Saat seleksi, dia lah yang paling sering dihukum, hanya karena melakukan hal hal sepele yang sebenarnya wajar untuk dilakukan

Fighter Wings Series #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang