Birthday

518 107 82
                                    

Agustus 2020

Dari : Mom
|Selamat ulang tahun, pangeran kecilnya Mommy.
|Mommy minta maaf karena kita tidak bisa merayakan ulang tahunmu malam ini. Besok mommy sudah pulang, kita rayakan besok okay?

| Nana sudah tidur? jangan sering begadang. Selamat malam. Mommy sayang Nana

Jaemin menatap nanar beberapa pesan yang dikirim sang ibu sejak satu jam yang lalu, pesan yang hanya ia baca tanpa berniat membalasnya. Marah? tentu saja tidak, untuk apa marah hanya karena tidak bisa merayakan ulang tahun. Ia tau kalau mommynya tengah sibuk sebab malam ini sang ibu memiliki jadwal operasi yang tidak bisa ia tinggalkan. Menjadi neurosurgeon atau biasa dikenal sebagai spesialis bedah saraf, membuat Jaemin tau kalau ada beberapa waktu yang menjadi hal krusial bagi sang ibu. Di lain tempat bisa saja saat ini ada sebuah keluarga yang tengah berharap banyak pada ibunya untuk bisa menyelamatkan dan memberi hidup baru pada salah satu anggota keluarganya, dan itu tentu saja lebih penting daripada berkumpul berdua hanya untuk merayakan pertambahan umur dan meniup lilin.

Malam ini atau lebih tepatnya hari ini, karena tengah malam sudah berlangsung sejak satu setengah jam yang lalu. Jaemin genap berusia 20 tahun, dimana diusia itu sudah masuk usia legal di Korea Selatan. Tentu saja ia juga berarti sudah legal untuk bisa mengonsumsi alkohol atau pergi bermain melewati jam sepuluh malam. Mengisi jam malam dengan minum alkohol atau bermain diclub seperti teman-temannya pasti lebih menyenangkan jika saja Jaemin bisa menikmati semua hal itu dengan bebas.

Helaan nafas berat anak berambut hitam itu berikan saat melihat beberapa temannya sudah tergelak karena pengaruh alkohol. Sejak jam sepuluh malam, anak itu memang izin pada sang ibu untuk bermain kerumah sang sahabat sekaligus merayakan ulang tahun, lebih tepatnya ia yang mentraktir ketiga temannya.

"Sekali lagi selamat ulang tahun, Na." Suara itu terdengar bersamaan dengan seseorang yang baru saja duduk disisi kosong sebelah Jaemin. Lelaki berkaos navi itu, meletakkan sekaleng cola diatas meja, membuat si Leo langsung memberikan ucapan terima kasih.

"Ayo istirahat dikamar, biar mereka berdua tidur disini sampe besok"

Jaemin terkekeh, "..dan kita akan mendengar Renjun mengomel sampe mulutnya berbusa."

"Aku heran, mereka berdua itu besok ada kuliah pagi. Tapi masih saja minum sampai mabuk." Laki-laki bersurai cokelat gelap itu menatap malas kedua sahabatnya yang tidak terusik sama sekali. Sementara Jaemin saja sudah menutup sebagian telinga karena suara lelaki itu bisa dibilang cukup keras.

"Kuingatkan kalau kau juga mabuk, Lee Jeno."

Lelaki bernama Jeno itu tersenyum hingga membuat kedua matanya menghilang, "Tidak terlalu. Hanya sedikit sakit kepala."

Mendengar kalimat yang baru saja lelaki disampingnya ucapkan, membuat Jaemin melirik tajam sang sahabat, "Ya, itu sama saja."

"Kalau lelah? kamar Jaehyun hyung kosong, kau bisa tidur disana. Biar Haechan dan Renjun aku bawa kekamar tamu." alih Jeno tanpa berniat menanggapi ucapan yang baru saja Jaemin berikan. Lelaki kelahiran April itu terlihat bangun dari duduknya, mendekati kedua teman mereka sembari melipat tangan didepan dada. Berpikir keras bagaimana cara membawa dua manusia itu ke dalam kamar.

"Aku akan pulang saja." ucapan Jaemin yang tiba-tiba, membuat Jeno refleks menoleh.

"Pulang?" kedua mata sayu itu memicing, entah karena efek sakit kepala atau mengantuk berat, kedua mata yang mirip mata cantik anjing dengan jenis samoyed itu terlihat sayu dan lelah. Ah, Jeno pasti akan semakin lelah saat harus mengurus dua makhluk yang saat ini tengah hilangan kesadaran itu. Berpikir lagi, Jaemin sedikit menyesal karena tadi ia juga setuju untuk mentraktir mereka beli alkohol.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ΝΘΕL || Na JaeminWhere stories live. Discover now