🍁 5 : Malam Minggu

20 5 1
                                    

🌺 Z O N A  N Y A M A N 🌺

Vote komen nya kakaaaa ^^~
Btw, ada yang nungguin?
Happy reading ❤️

"Aduh sakit Lin," rintih Chandra saat Erlin mengusap luka nya menggunakan kassa.

"Ya lagian, siapa suruh berantem,"

"Kok lo jadi ngomelin gue sih, kan yang mulai duluan mantan lo." seru Chandra.

"Mana badan dia gede banget, berasa kurcaci gue," gerutu Chandra, Erlin ngakak

Kurang ajar memang :(

"Chandra, lukanya mau ku tutup pake plester apa di biarin kebuka gini?"

"Buka aja, biar kena angin. Ntar juga sembuh sendiri." ucap Chandra, Erlin mengangguk dan segera meletakkan peralatan P3K ke tempat semula.

"Lin, lo nggak ada niatan buat minta nomor gue gitu?" celetuk Chandra

Dasar modus!

"Emmm, yaudah sini hp kamu." jawab Erlin kalem

Setelah bertukar nomor, Erlin pun pamit karena sudah di jemput abang ojol.

"Yesss!!! Akhirnya dapet nomor Erlin." ucap Chandra sambil jingkrak - jingkrak di tempat kasir.

"Kakak gapapa kan?" ucap seorang siswa.

Chandra kaget, siapa sangka kalau dari tadi ada 3 siswa SMP yang mengantri?

MALU!! MANA COWOK SEMUA PULA!

"Tembak dong kak, jangan cuma di liatin." celetuk siswa lainnya

"Sstttt jangan ikut campur urusan anak gede, mau pesen apa?" tanya Chandra mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kalo kakak gak gerak cepet, nanti keburu di embat orang loh." goda seorang siswa setelah membayar pesanannya. "Kita duluan kak." ucap mereka lalu di angguki Chandra.

"Gitu yaa?" gumam Chandra sambil menatap kepergian 3 siswa tersebut.

_____°°°°°_____


"Lumutan gue nungguin lo," gerutu Rendi begitu Sasa duduk di depannya.

"Ya sabar Ren, telat 5 menit doang padahal." ucapnya sambil menyeruput teh poci yang di bawa nya.

"Udah gue cariin tuh macam-macam gangguan pencernaan, terserah lo mau bahas yang mana, gue mah ngikut." ucap Rendi sambil menyerahkan buku catatannya yang penuh coretan warna-warni.

"Kalau bisa ngambil yang langka. Maksud gue, yang anak-anak jarang tau gitu. Underrated lah." lanjut Renjun. "Katanya terserah," celetuk Sasa.

"Kan gue cuma ngasih saran." elak Renjun, padahal dalam hati nya pengen banget ide nya di pake.

"Ini aja deh." ucap Sasa final sambil menunjuk tulisan berwarna ungu.

"Oke, kita bagi tugas aja gimana? Biar cepet kelar?" tanya Rendi, Sasa mengangguk.

"Lo pengertian, penyebab, nanti biar gue yang tanda gejala sama pengobatannya. Kalo bisa kita jabarin yang singkat tapi jelas oke, lo tau sendiri gimana jail nya deretan anak ambis pas sesi tanya jawab." ucap Rendi sedikit kesal mengingat presentasi nya minggu lalu.

Sasa mengangguk paham, sedikit terkesan dengan sikap Renjun.

"Kalo tau gini, mending dari dulu sekelompok sama dia." pikir Sasa

"Udah sore, lanjut di rumah aja." ucap Rendi membuyarkan konsentrasi Sasa. "Nanggung ih, lagian masih terang."

"Alah, bilang aja kalo lo mau lama-lama sama gue."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2] Zona Nyaman | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang