—seseorang memeluknya dengan kencang. "LuHan!! Aku dengar dari dokter Kim, ia bilang kau sedang mengandung ya?" Tanya sesorang tersebut tanpa melepaskan pelukannya. Tapi, dari suaranya saja LuHan tahu siapa yang sedang memeluknya.
LuHan mengelus punggung namja yang memeluknya. "Hyukjae hyung, bisakah kau merenggangkan sedikit pelukanmu? Bayiku bisa kenapa-kenapa jika terlalu kau tekan."
Hyukjae langsung memundurkan badannya "Maaf Lu! Aku hanya terlalu bersemangat mendengar kabar itu." Ucapnya menyesal sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
LuHan langsung mempersilahkan Hyukjae untuk duduk di sofa ruang kerjanya. "Jadi, sudah berapa bulan keponakan ku berada didalam sini?" Tangan Hyukjae membelai perut LuHan dengan lembut.
"Baru satu bulan hyung." balasnya tak kalah lembut.
"Astaga aku iri sekali padamu." Hyukjae mempout kan bibirnya. "Dan kenapa kau harus iri?" Tanya LuHan bingung.
"Ayolah! Kau memiliki Sehun dan Ryeowook memilik–"
Cklek..!
"LUHANN!!" Teriak suara tenor tersebut, kemudian berlari langsung memeluk LuHan erat.
"LuHan! Kau benar-benar sedang mengandung?" Tanya nya tak kalah semangat dengan Hyukjae tadi.
"H-hyung, sesak!"
"OMO!, maaf Lu. Hyung terlalu bersemangat"
LuHan tersenyum melihat dua lelaki manis didepannya ini benar-benar melakukan hal yang sama. "Bukan masalah untukku, Ryeowook hyung."
Hyukjae dan Ryeowook sedang berada di ruang kerja LuHan dengan pandangan berbinar menatap LuHan seolah meminta penjelasan darinya.
"Hentikan binar mata kalian hyung, tanpa kuberitahu pun kalian sudah tau dari dokter Kim kan?"
Hyukjae berdecak "kami ingin tahu dari mulutmu, bukan dari Jungsoo hyung!" Dan disetujui dengan Ryeowook yang menganggukan kepalanya lucu.
"Baiklah-baiklah hyungdeul, benar kata Jungsoo hyung. Aku sedang mengandung anakku dan Sehun, usia kandungan ku baru satu bulan lamanya. Apa lagi yang ingin kalian tanya?" LuHan menjelaskan secara panjang.
"Bagaimana kondisi kandunganmu? Bukannya kau memiliki anemia?" Tanya Ryeowook khawatir.
LuHan tersenyum, "kata Jungsoo hyung, bukan masalah. Selama aku bisa menjaga kandunganku dan terus mengkonsumsi suplemen zat besi, aku dan bayiku akan selamat sampai persalinan." Sambil membelai lembut perutnya yang masih rata.
"Dengarkan apa yang Jungsoo hyung katakan! Jangan hanya memperdulikan orang lain." Cibir Hyukjae.
"Benar kata Hyukjae hy–"
Drrtt.. Drrtt..!
"Tunggu sebentar, ada yang menghubungiku. Kalian lanjut saja pembicaraan kalian tanpaku dulu." Pamit Ryeowook.
Lagi-lagi Hyukjae mencibir "sibuk sekali sih dokter mungil itu."
LuHan memaklumi jika Hyukjae sedikit cemburu jika Ryeowook terlalu sibuk bayangkan saja, mereka berteman sudah 20 tahun lebih lamanya.
"Hyukjae hyung, Ryeowook mu tidak akan melupakan mu tenang saja." Kekeh LuHan.
"Biarkan saja kalau dia melupakan ku. Aku tidak perduli! Tinggal cari sahabat lain!" Sungutnya, membuat LuHan menaik-turunkan alisnya menggoda Hyukjae.
Hyukjae memutar matanya malas "Mengapa jadi bahas tentang ku sih?"
LuHan mengendikkan bahunya "habisnya, seru hyung. Melihat wajahmu marah seperti melihat monyet marah! " Seru LuHan kemudian berlari kecil menjauh dari ruangannya meninggalkan Hyukjae sendiri.
YOU ARE READING
TANGLED (얽힌)
FanfictionBagaimana jika cerita cinta kita tidak jauh dari kata rumit, berantakan, ataupun hancur? Apa yang akan kalian lakukan jika hal tersebut terjadi pada kalian? Bertahan? Memaafkan? Omong kosong. HunHan/KaiSoo/YeWook/HaeHyuk/crack! SeKai/ YAOI !
