bab 14 setan menandak tahu!!!

69 12 0
                                    


"HUMMER tadi berbohong," kata Jupiter dengan tegas. "Aku yakin ia tahu di mana patung itu berada saat ini - dan aku yakin bukan di tangan si pencuri."

"Bagaimana kau bisa berkata begitu, Jupiter?" tanya Jim Clay dengan heran.

"Dari keadaan pintu belakang," kata Jupiter. "Kuncinya terbongkar, itu memang benar - tapi pintu itu sudah lama tidak pernah lagi dibuka orang, sebelum aku melakukannya tadi! Engselnya begitu kaku, sampai aku nyaris tidak mampu membukanya. Dan sewaktu kugerakkan, sisi bawahnya menggeser tanah. Ada bekasnya yang jelas di tanah - dan itu satu-satunya bekas yang ada. Antara daun pintu dan bingkai ada bagian-bagian berkarat yang terkelupas. Jika pintu itu pernah dibuka sebelum aku melakukannya, karat itu mestinya sudah lebih dulu rontok."

"He, itu memang benar!" kata Pete. "Sekarang aku juga ingat, tentang karat itu!"

"Hummer tahu bahwa patung itu sama sekali tidak dicuri orang! Ia cuma

pura-pura saja, dan ikut-ikutan dengan kita menimpakan kesalahan pada si pencuri, ingat tidak tadi, Hummer pada mulanya hendak mengatakan bahwa patung itu dijualnya - tapi kemudian ceritanya berubah? Aku yakin, ia tadi tiba-tiba sadar bahwa patung itu mungkin sangat berharga. Kalian lihat ketamakan yang terpancar dari matanya ketika Anda membuatnya menduga bahwa benda itu berasal dari koleksi ayah Anda, Jim?"

"Saat itu juga aku memang sudah sadar bahwa aku melakukan kesalahan besar," ujar Jim dengan lesu.

"Memang, itu merupakan kekeliruan," tukas Jupiter. "Tapi pokoknya, perubahan pikiran yang terjadi secara tiba-tiba pada diri Hummer tadi menimbulkan kecurigaanku. Lalu pintu yang macet membuktikan bahwa tidak mungkin orang masuk secara diam-diam lewat pintu belakang, dan sekarang ini penegasannya!" Ia menyodorkan selembar kertas kecil yang bergaris-garis. "Ini berasal dari semacam buku kas. Ketika Hummer mengajak kita ke ruang belakang, aku melihatnya cepat-cepat menutup sebuah buku catatan yang terletak di situ. Karenanya aku lantas mengarang-ngarang alasan untuk bisa kembali ke situ seorang diri - lalu

merobek halaman ini dari buku yang kuceritakan itu. Dan di sini tertulis:

'Patung makhluk menandak, $100!'"

"Ternyata ia memang sudah menjualnya!" tukas Bob sambil marah-marah. "Pembohong!"

"Tapi dijual kepada siapa?" seru Jim. "Kita harus memaksanya agar menceritakannya pada kita!"

"Jangan khawatir, kita masih bisa mengetahuinya juga, Jim," kata Jupiter. "Kecuali jika aku benar-benar keliru. Setelah Mr. Hummer kita yang tamak itu tahu bahwa Setan Menandak bernilai jauh lebih tinggi daripada seratus dolar, kini ia pasti akan berusaha memperolehnya kembali. Kita tinggal menunggu saja, sambil mengintai!"

"Ya, betul," kata Andy, "dan aku berani bertaruh, kita takkan perlu terlalu lama menunggu."

Dugaannya itu ternyata tepat. Ketika Jim sudah kembali dari mengambil mobilnya, laki-laki gendut itu pun keluar dari tokonya. Setelah mengunci pintu depan, ia masuk ke sebuah mobil Ford tua yang langsung dijalankannya meninggalkan tempat itu. Anak-anak bersama kedua teman mereka membuntuti dalam Buick yang besar.

Tidak sampai satu mil kemudian Hummer menghentikan mobilnya - di

depan sebuah toko binatu yang dikelola orang Cina.

"Lihat itu!" kata Jim, sambil menjalankan mobilnya lambat-lambat melewati toko itu. "Di jendela terpajang patung-patung!"

"Cuma imitasi murahan saja," kata Andy. "Tapi - ?"

Jim Clay memarkir mobilnya agak jauh dari situ, lalu Pete berjalan kaki kembali untuk mengamat-amati Hummer yang mestinya masih ada di dalam toko. Ketika ia sampai di sana, nyaris saja ia bertubrukan dengan laki-laki gendut itu, yang berjalan ke luar. Sementara Pete cepat-cepat menyelinap ke balik bayangan ambang sebuah pintu, yang lain-lain di dalam Buick melihat bahwa Fritz Hummer membawa sebuah bungkusan. "Jangan buru-buru bersemangat!" kata Pete ketika ia kembali ke mobil. "Itu cuma cuciannya belaka!"

(25) TRIO DETEKTIF: MISTERI SETAN MENANDAKWhere stories live. Discover now